Chapter 15 : Sad

1.6K 122 21
                                    

Zayn menunggu di depan ruang operasi, tempat Marshal menjalankan operasi, dia berharap agar berjalan dengan lancar. Kejadian beberapa waktu lalu, membuat Zayn kaget, sedih, marah, kesal, dan hampir jantungan setengah mati. Dia kesal karena tidak bisa menjaga Marshal dengan baik, sampai-sampai Marshal bisa tertabrak mobil seperti itu.

Zayn meremas rambut nya frustasi. Seharusnya hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk meluangkan waktu untuk keluarga, tapi malah kejadian sungguh yang tidak di duga bisa mencelakakan Marshal. Clouie dan Jordan tertidur dengan berada di gendongan Ayah dan Ibu Zayn.

"Seharusnya tadi aku tidak meninggalkan nya!" Ujar Zayn frustasi menyalahkan diri nya sendiri.

"Zayn jangan menyalahkan diri mu seperti itu! Kejadian tadi musibah, Zayn." Ujar Mom Tricia sambil menangis pelan. Sungguh miris menantu nya menjadi korban kecelakaan.

"Tapi seharusnya aku tidak meninggalka dan membiarkannya sendirian!" Zayn mengelus frustasi. Dia sunggu khawatir dengan keadaan Marshal yang masih ditangani oleh dokter itu.

Dad Yaseer menyentuh bahu Zayn, "Jangan menyalahkan dirimu terus nak, berdoa untuk Marshal. Agar tidak mendapat luka serius. Apalagi dia sedang hamil, Zayn." Saran Ayah nya, Zayn pun menggangguk lesu.

"Baiklah Ayah, aku hanya sungguh khawatir pada keadaan Marshal dan calon anak ku. Apalagi Marshal sedang hamil, aku takut calon anak ku akan keguguran."

"Kau berdoa agar calon anak mu dan Marshal baik-baik saja."

Tiba-tiba saja pintu ruang operasi terbuka. Keluar lah brangkar rumah sakit yang di atas nya ada Marshal yang masih belum sadar. Zayn menghampiri brangkar yang di tiduri oleh Marshal, dan menatap istri nya dengan cemas.

Dokter yang mengurusi istri Zayn keluar belakangan dan berkata, "Istri anda akan kami pindahkan di ruang perawatan. Mari ke ruangan saya, ada beberapa hal yang saya ingin bicarakan dengan anda menyangkut kondisi istri anda."

"Baik, Dok." Ujar Zayn singkat lalu mengikuti si Dokter dari belakang.

Zayn masuk ke ruangan Dokter, yang dia ketahui bernama Dokter Pamela. Dokter Pamela mempersilahkan Zayn duduk, dan mulai berbicara serius tentang kondisi Marshal pasca operasi.

"Jadi bagaimana kondisi istri saya Dok?" Tanya Zayn langsung to the point. Dia berharap Dokter yang ada di hadapan nya bisa memberi kabar baik tentang kondisi Marshal.

"Untuk sekarang istri anda kondisinya sudah stabil, tapi dia belum sadar karena obat tidur yang saya beri. Maaf untuk kandungan istri anda keguguran, karena janin yang masih di kandung Mrs. Malik masih muda dan juga karena benturan tepat di perut istri anda."

Berita itu membuat Zayn seketika lemas. Kondisi Marshal yang sudah stabil membuat nya lega, akan tetapi calon anak nya yang keguguran membuat nya kaget dan juga sedih. Dia terus menyalahkan dirinya sendiri karena telah menyebabkan Marshal masuk rumah sakit dan calon anak nya keguguran.

"Tolong anda beritahu berita ini pelan-pelan ke istri anda, kondisi psikis nya belum stabil karena kecelakaan tadi, di tambah kandungan nya keguguran. Itu akan membuat istri anda bertambah stres." Saran si Dokter. Zayn hanya mengangguk pelan, hatinya sekarang di luputi dengan perasaan bersalah.

"Terima kasih Dok. Apakah saya dengan keluarga sudah bisa mengjenguk nya?"

"Tentu." Dokter itu tersenyum ke arah Zayn.

Setelah itu Zayn keluar dari ruangan si Dokter dan langsung pergi menghampiri Mom dan Dad untuk mengabari kondisi Marshal. Zayn juga sudah menelfon polisi agar kasus tadi di bawa sampai ke jalur hukum, dia ingin si pelaku yang menabrak Marshal masuk penjara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 18, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Now & Forever [z.m]Where stories live. Discover now