Chapter 9 : Sad

1.2K 129 11
                                    

HAI CHACA BALIK LAGI, MAAF BARU POST. DEADLINE XX MAKASIH BUAT SEMANGAT UAS NYA HEHEHE^^ HAPREAD!

***

Okay hampir saja aku make out di dapur. Bayangkan ada aku dan Zayn tidak sendiri! Ada mom Trisha tadi, aku benar-benar malu kalau sampai make out di dapur dan di tonton mom Trisha secara live. Rencana ku untuk menahan hasrat Zayn tadi juga sudah berhasil, tadi setelah sampai di kamar aku langsung bilang kalau aku baru dapat tamu ku. Yang tadi nya wajah Zayn berseri menjadi murung. Poor Zayn.

"Kau apakan tadi Zayn? Sampai wajah nya murung seperti itu hahaha." Bisik Niall sambil tertawa lebar dan langsung mendapat tatapan tajam dari Zayn yang ada di sebelah ku. Salah sendiri membicarakan orang, dan yang di bicarakan ada di dekat pula!

"Lagian ini bukan sepenuh nya salah ku kok Ni. Hanya saja sesuatu yang mencegah nya untuk menyentuh ku tadi." Balas ku di telinga Niall di susul tawa renyah dari ku.

Zayn mulai beranjak dari samping ku, "Kalau membicarakan ku jangan ada di dekat ku." Kata Zayn malas, "Lebih baik aku bersama yang lain saja deh."

Ku lihat Zayn langsung menghampiri Louis dan Harry yang sedang membicarakan sesuatu yang sangat serius. Seperti nya Zayn marah pada ku? padahal kan hanya bercanda, apalagi aku sekarang sangat suka melihat wajah cemberut nya itu. Mungkin aku harus meminta maaf pada nya nanti. Bagaimana pun aku merasa tidak enak, karena Zayn suami ku. Ku lihat sekitar, ada Safaa yang tengah asik bermain dengan Clouie dan Jordan.

"Shell mau ini?" Tanya Niall langsung menyodorkan sate barbeque yang habis di panggang oleh Liam.

Aku menunduk sambil meremas jari-jari tangan ku, "Aku jadi merasa bersalah pada Zayn. Lihat saja tadi, dia meninggalkan ku dan lebih memilih berkumpul dengan Louis dan Harry," Niall menepuk pundak ku, "Fix aku akan meminta maaf pada nya." Sekarang tepukan Niall berkali-kali.

"Ih kau ke—"

"Lihat kesana!" Niall menujuk dengan jari telunjuk nya, aku mengikuti arah nya dan DAMN! "Seperti nya mereka berdua romantis sekali, sampai-sampai mengobrol berdua seperti itu, apalagi saat dia memberikan satu barbeque nya pada Zayn."

TAHAN EMOSI MU MARSHAL.

"Mereka tampak terlihat seperti keluarga yang berbahagia." Celoteh Niall lagi. Lama-lama aku ingin menyumpalnya dengan kain lap dapur!

"Kalau kau berusaha untuk membuat ku cemburu dan emosi, ku ucapkan selamat karena kau berhasil Niall!" Ujar ku geram melihat pemandangan yang membuat ku sakit mata.

"Ayo dong hampiri Zayn, tarik dia. Kau tidak suka kan kalau melihat Zayn nempel terus seperti itu dengan Perrie?" Niall sekarang membuat emosi ku makin memuncak sekarang duh!

"Kan Zayn sedang marah dengan ku Ni, aku jadi tidak enak. Lagian kalau aku tarik dia mungkin dia akan tambah marah dengan ku, dan akan semakin susah untuk nya memaafkan ku."

"Sudahlah yang masalah tadi tidak usah di pikirkan, lagian salah ku juga ingin tau tentang masalah kalian." Niall tersenyum sambil memamerkan deretan gigi nya yang sudah tidak di pagari, "Tuh tuh tuh lihat! Kesempatan Zayn sedang sendiri!"

Aku langsung mengangguk mengerti. Ini waktu yang tepat untuk meminta maaf pada nya. Aku harus yakin kalau Zayn mau memaafkan ku, lagi pula dia tidak suka berlama-lama marah dengan ku. Aku mengambil piring dan menaruh dua sate barbeque yang telah matang. Aku berjalan dengan penuh percaya diri ke arah Zayn.

Aku menengok ke belakang sedikit untuk melihat Niall.

Aku lihat dia menggumamkan 'Semoga berhasil' di selingi dengan kedipan mata nya. He's flirting me. Ugh.

Now & Forever [z.m]Where stories live. Discover now