Marshal berniat untuk piknik dengan keluarga kecil nya. Dia sudah lama juga tidak liburan bersama Zayn dan anak-anak nya, terlebih lagi Zayn jadi makin sibuk dan jarang di rumah. Terlebih lagi pertengkaran mereka kemarin, itu membuat Marshal ingin menebus karena kelakuan nya yang tidak sesuai dengan umur. Zayn dan anak-anaknya sudah berada di dalam mobil, sedangkan Marshal masih mengecek makanan yang akan di bawa untuk piknik.
Setelah semua nya clear, Marshal dengan segera masuk ke dalam mobil.
Zayn menoleh pada Marshal yang sudah memakai seatbelt nya, "Kamu lama sekali, sayang. Dari tadi Clouie dan Jordan merengek terus untuk cepat pergi."
"I'm sorry dear, i just checked our foods for picnic okay? I'm ready now."
"Okay yang penting kamu sudah disini."
Zayn tersenyum pada Marshal dan langsung menjalankan mobil nya. Sepanjang perjalanan mereka di temani dengan musik di radio favorit mereka. Marshal juga sesekali bersenandung dan bernyanyi mengikuti irama musik, dan dia paling semangat menyanyikan lagu Lucky dari Jason Mraz. Zayn yang melihat Marshal sudah kembali tersenyum merasa senang, dan sesekali tertawa saat Marshal bernyanyi sumbang dengan secara di sengaja. Clouie dan Jordan hanya berceloteh sepanjang perjalanan sambil mendengarkan Marshal dan Zayn bernyanyi, apalagi suara Zayn adalah penyanyi.
"Daddy kapan kitha akan campai?" Tanya Clouie dengan logat bicaranya yang menggemaskan.
"Sebentar lagi sayang, kamu sudah bertanya lebih dari sepuluh kali, lihat Jordan dari tadi dia tenang."
"Kan dhia lhaki-lhaki dad." Kata Clouie sambil merenggut kesal, Meskipun umur nya masih beberapa tahun, tapi dia sudah pandai bicara.
"Okay, i know. Tapi sebentar lagi kita akan sampai ya."
Kadang-kadang Zayn bingung dengan tingkah laku Clouie dan Jordan yang berbeda. Clouie yang selalu tampak ceria, periang, dan gampang mengutarakan perasaan nya. Beda lagi dengan Jordan yang lebih memilih diam dan tidak ikut campur dengan apa yang di lakukan Clouie, kalau dia yang mengajak Clouie sendiri.
"Zayn tempat piknik kita privasi kan? Tidak ada kamera tersembunyi dari wartawan dan fans mu itu?" Tanya Marshal sambil menikmati perjalanan.
"Tentu saja Shell, aku juga tidak ingin acara keluarga kecil kita di ganggu oleh seseorang. Kita buat hari ini menjadi hari kita okay." Marshal mengangguk mengerti, entah kenapa feeling nya saja merasa aneh. Mungkin bawaan nya dia yang sedang hamil.
"Apa kabar anak dad." Ucap Zayn sambil mengulurkan tangan kanan nya mengelus perut Marshal yang sudah sedikit membuncit.
"Anak dad baik-baik saja loh." Ucap Marshal membuat suara nya seperti seorang anak kecil.
"Hahahaha, suara mu lucu sekali Marshal. Ku harap anak kita perempuan ya." Harap Zayn. Seperti nya dia ingin sekali mempunyai anak perempuan lagi, melihat Clouie yang mengajak Jordan untuk main tapi di acuhkan nya.
"Makanya besok kita cek ke dokter kandungan ya untuk mengetahui jenis kelamin nya." Lanjut Zayn.
Marshal tersenyum senang membayangkan akan ada seorang malaikat kecil lagi dalam keluarga nya.
Zayn fokus untuk menyetir lagi dan mulai memasuki sebuah pedesaan yang di kanan kiri nya ada sungai yang air nya jernih dan banyak sekali pohon-pohon yang rindang. Marshal langsung tersenyum penuh kagum, dia sudah lama sekali tidak pergi ketempat yang seperti ini.
Zayn memberhentikan mobil nya di pinggir jalan. Dia tersenyum lalu keluar dari mobil dan menghirup udara yang jernih yang berbeda dari padat nya kota London.
Marshal mengikuti Zayn yang keluar dari mobil, lalu langsung memeluk Zayn manja dari samping.
"Kita akan piknik disini?"
"Tentu saja, kamu suka kan?
"Aku akan selalu suka dengan apa yang kamu berikan pada ku, Zayn! Ayo gendong Clouie dan Jordan, dan aku yang akan membawa keranjang piknik nya." Ujar Marshal dengan semangat, Zayn tersenyum melihat keantusiasan Marshal.
Zayn menggendong Clouie dan Jordan walaupun dengan susah, sedangkan Marshal yang menenteng keranjang piknik nya. Marshal mengedarkan pandangan nya melihat sekitar, banyak keluarga yang sedang berlibur dan bersantai juga. Marshal pikir tempat ini cocok untuk berlibur dengan keluarga.
Zayn menurunkan Clouie dan Jordan agar mereka berdua bisa berlari kecil, lalu Zayn kembali ke mobil untuk membawa alas untuk duduk. Marshal duduk di rerumputan di bawah pohon sambil melihat Clouie dan Jordan yang terlihat asik mengejar beberapa bebek.
"Marshal, ayo bangun. Aku akan menggelar alas ini agar kamu bisa duduk dengan nyaman." Perintah Zayn, yang langsung di turuti oleh Marshal. Setelah selesai Zayn langsung duduk di susul oleh Marshal di sebelah nya.
Marshal menyandarkan kepala nya di dada Zayn, "Nyaman nya jika seperti ini ya, Akhir-akhir ini kamu jarang meluangkan waktu untuk keluarga kita. Baru hari ini saja jika aku sedang marah pada mu."
"Hahahaha, kau jangan cemberut seperti itu Marshal, iya aku janji tidak akan membuat mu marah lagi, dan yang paling penting aku akan meluangkan waktu untuk keluarga kita. Terlebih lagi aku tidak sabar dengan malaikat yang ada di dalam perut mu."
"Tapi aku tidak siap jika harus gendut lagi, Zayn. Apalagi nanti pasti aku akan merepotkan mu."
"Tidak apa-apa jika di repotkan oleh istri sendiri, apalagi kan ini kemauan dari si bayi."
"Aku tidak sabar menunggu kelahiran anak ke-tiga kita." Kata Marshal pelan sambil memejamkan mata nya, merasakan angin yang berhembus.
"Benar, pasti rumah akan menjadi lebih ramai karena akan ada suara tangisan bayi lagi." Kekeh Zayn sambil mengelus lembut rambut Marshal.
Marshal bangun dan mulai merenggangkan otot-otot nya. Sedangkan Zayn, dia mulai membuka keranjang piknik dan mengeluarkan semua makanannya.
"Zayn, aku ke Clouie dan Jordan dulu ya. Menyuruh mereka untuk makan." Kata Marshal langsung memakai flat shoes nya dan menghampiri anak-anak nya.
Tiba-tiba saja ponsel Zayn berbunyi. Dia mengeluarkan ponsel nya dan mendapati ID Caller yang tidak di kenal nya, terlihat dari layar ponsel nya. Zayn beranjak dari duduk nya, dan pergi menjauhi dari keramaian dan mencari tempat untuk mengangkat telfon nya.
"Halo."
"..."
"Ah ya, Tapi apakah tidak bisa di undur? Besok aku tidak bisa."
"..."
"Aku mau saja membantu mu, tapi bagaimana ya. Baiklah akan ku bicarakan lagi dengan Marshal."
"..."
"Ya, sama-sama Perrie. Sampai jumpa."
Zayn menutup telfon nya dan memasukkan ke dalam saku celana nya.
Tiba-tiba terdengar suara tabrakan dan teriakan seseorang yang sangat dia kenal. Lantas saja Zayn membalikkan badan nya, dan langsung di kaget kan dengan apa yang sedang dia lihat saat ini.
"MARSHAL!!"
*
*
*
gue tau lama banget ngepost nya :") fufufu mood terkadang membuat suasana makin jelek, jangan lupa vomments nya ya<3 meskipun lama bgtan update nya wkwkwk.
salam hangat, chaca xx
YOU ARE READING
Now & Forever [z.m]
Fanfiction[BOOK 2] [CHECK THE TRAILER] [Sequel Why Do I Love You?] ❝Because I Love You With Earnestness. Now & Forever.❝ - Zayn Malik Pohon yang tumbang selalu ada alasan mengapa seperti itu, tapi mereka tetap bertahan dengan ketulusan hati mereka agar pohon...