iv: analgesic

1.4K 296 28
                                    

Iya atau tidak?

Kim Yerim menyandarkan kepalanya di kaca jendela bus, dia masih bimbang dengan keputusannya sendiri. Dia sungguh menyesali keputusannya saat iseng berpura-pura mengajak kenalan artis papan atas itu.

Dia berpikir kalau Jungkook akan risih dan terganggu, tapi ternyata tidak sama sekali.

Perempuan manis ini memang 100% penggemar berat dari Dionysus Band, tapi dia tak terlalu suka dengan Jungkook maupun ketiga personel lainnya. Percayalah, Yeri lebih tertarik dengan lagunya dibanding wajah tampan penyanyinya.

Perempuan pemilik bibir semerah ceri itu jatuh cinta pada keindahan nada dan lirik-lirik pengungkap rasa hati yang lahir dari pemikiran produser musik Dionysus band.

Dan Kim Yerim takkan bisa tahu siapa sosoknya.

Aprodhitte Hospital, 705 Room

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aprodhitte Hospital, 705 Room. 13.35 PM.

"ARGH! Gue gak punya inspirasi sedikitpun untuk nulis!" Terdengar bunyi bantingan pensil, Jungkook mengacak rambutnya kesal.

Sudah dari satu jam lalu, Jeon Jungkook berada di balkon hanya untuk mencari inspirasi tuk menulis sebuah lagu. Setidaknya dengan menulis lagu, lelaki itu bisa mengurangi rasa bosan dan meningkatkan produktivitasnya selama berada di tempat laknat ini.

Jungkook bukan pasien lemah yang harus dikurung setara dengan waktu kurungan penjara saat kau ketahuan membuang sampah sembarangan oleh Dinas kebersihan. Lagipula dia tak suka kalau harus mengisi hari hanya dengan melakukan tiga hal; tidur, makan, dan mandi.

Kertas-kertas panjang berwarna putih tergeletak mengenaskan di sekitar kursi roda Jungkook. Ada yang kertas yang teracak sempurna, efek dari kepalan erat tangan dan ada kertas kosong yang penuh dengan coretan abstrak.

"Kira-kira, Yeri mau dateng apa nggak ya?"

"Palingan dia gak mau. Soalnya gue udah gak bisa jalan begini, mana dia mau, kan?"

Bodoh sekali. Jungkook bertanya dan menjawab pertanyaan yang ia lontarkan sendirian. Lalu, dia mengambil smartphone miliknya yang tersimpan di dalam saku baju.

90% notifikasi di telepon itu berasal dari keributan grup chat Dionysus band. Dan sisanya hanyalah kiriman pesan yang berupa ungkapan kata penyemangat serta get well soon dari admin fanbase, CEO dan beberapa rekan artis laki-laki maupun perempuan

"Kak Jungkook ... "

Wah! Obat Analgesik terbaru yang mulai hari ini akan Jeon Jungkook klaim sebagai miliknya sudah datang. Kim Yerim, dia masih mengenakan seragam sekolah dan tas punggung yang agak menggembung.

"Kakak gak nyangka kamu bakal dateng, Yer." Jungkook berkata pelan sembari menjalankan kursi rodanya agar bisa menghampiri Yeri yang saat ini duduk di sofa―mengeluarkan penyebab utama dari tasnya yang 'gendut' secara tiba-tiba.

Sekotak fruit and vegetables mix salad, roti tawar, selai kacang dan 2 kaleng bir rasa lemon dengan kadar alkohol rendah.

"Tadi kakak udah makan siang, kan?"

"Sudah, Yer."

"Gimana kalau kita minum bir bareng aja di balkon?"

Usulan Yeri serta cengiran khasnya membuat Jungkook terperanjat. Bagaimana bisa siswi SMA seperti Kim Yerim dengan santainya mengajak Jungkook untuk minum bir bersama?! Yang Jungkook khawatirkan bukan tentang pengaruh buruk bagi sesi pengobatan yang akan ia dapatkan setelah minum bir, tapi dia khawatir sekali dengan Yeri.

Satu pertanyaan timbul di benak Jungkook, Sebenarnya, Kim Yerim kenapa?

Saking sibuk melamun, Jungkook tak sadar sama sekali kalau Yeri sudah duduk di kursi lipat yang terdapat di balkon. Posisi kursi tersebut tepat di tengah, dia sengaja menyisakan ruang yang cukup luas agar Jungkook tidak kerepotan mengendalikan kursi roda.

"Ini buat kakak," Yeri menyodorkan sekaleng bir yang baru saja di buka dengan tangan kanannya.

"Thank you very much for your coming today." Ucap Jungkook setelah menerima bir tersebut, "And thanks for this lemon beer too... "

"Your welcome. Setelah berpikir panjang, nggak ada salahnya buat diriku untuk ada di samping kakak. Aku juga gak nyangka bisa jadi 'kawan' dari seorang superstar kayak kakak! But from today, aku pasti nemenin kakak sampai kapanpun!"

Sementara Yeri bergumam sendirian, tanpa disadari Jungkook menunduk dan mengambil pensil dan kertas yang tergeletak di lantai balkon. Tentu saja, Kim Yerim, si obat Analgesik itu memberinya secercah inspirasi untuk menulis satu kalimat.

When first I saw you, I promise that I never ever forget our first meet.

Happy reading!!💕Catatan:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!💕
Catatan:

Produktivitas : Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu.
Abstrak : Tidak berwujud, tidak berbentuk.
Analgesik : Sejenis obat yang dibuat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa harus menghilangkan kesadaran seseorang.
Terperanjat : Tiba-tiba terlonjak karena kaget.

Calyx [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang