ending

1.3K 233 52
                                    

One year later, Dionysus special concert.

"Today, I find Calyx on the floor. The first Calyx for you, second for me, third for you, fourth for me and―"

Susunan kata pembentuk kalimat yang sudah ditulis Jeon Jungkook bahkan sudah hapal di luar kepala berhenti sampai di sana. Dia seperti orang tolol, berdiri di atas panggung, dan ditatap ribuan fans yang menatapnya penuh antusias sekaligus heran.

Seharusnya, Jeon Jungkook tak mengacaukan konser spesial kali Dionysus band hari ini.

Pita suara emasnya tak mau mengeluarkan apa yang seharusnya ia dikeluarkan. Jungkook hanya bisa menunduk, menggenggam erat mikrofon,

Dan berusaha menangis tanpa suara.

"―and the fifth special from me to you!" Keempat member Dionysus yang berdiri di belakang Jungkook berseru bersamaan, menyambung perkataan leader mereka.

Melodi kosong dari lagu Green Tea and you yang khusus ditulis oleh Jungkook terputar dengan volume paling besar. Potongan pita warna-warni berjatuhan tanpa henti dari atas gedung dan ratusan pesawat kertas yang tertempel post-it berbentuk daun meluncur dari berbagai arah dengan tujuan yang sama;

Menuju panggung. Berisi tulisan terima kasih dan tempelan post-it berbentuk daun untuk menunjukkan antusiasme Diony―sebutan untuk fans Dionysus band―
atas album baru yang dirilis seminggu lalu, bertajuk Leaf or Left?

Dari kiri; Jaehyun, Junhoe, Jungkook, Mingyu, dan Yugyeom saling berpegangan tangan dan membungkukkan badan 90° sebagai tanda terima kasih pada Diony.

"Gue yakin banget, Jungkook pasti tiba-tiba inget Yeri. Gue berani taruhan Iphone X yang baru dikasi fansite kemarin." Yugyeom masih sempat saja berbisik pada Mingyu.

"Iphone X udah biasa, nyet." Mingyu melirik sekilas Jungkook yang lagi dan lagi memasang topeng palsunya. "Gyeom, traktir gue mobil bumblebee dari Chevrolet kalo dugaan lo salah, ok?"

Yugyeom hanya mengerling, mengiyakan. Setelah itu, dia berlari menghampiri serta merangkul bahu Jungkook yang hendak pergi ke backstage.

✦✿✦

"Pada makan 'gak nih?" Tanya Yugyeom.

Jaehyun yang duduk di kursi plastik dan usai mengambil foto selca diri sendiri menggelengkan kepala. Konser spesial telah usai, setelah ini mereka memiliki banyak waktu untuk berlibur.

"Leader kita bagaimana ini, gaes? Kok lemes terus?" Junhoe duduk disamping Jungkook yang pikirannya terbang entah kemana.

"Udah gue bilang kan," Jaehyun menengadahkan kepala ke langit plafon. "Dari dua bulan lalu, gue udah bilang dan ngingetin untuk jangan pilih konsep yang bikin lo inget sama dia."

Mingyu menunjukkan bukti berupa screenshoot gambar yang ditatap sekilas oleh Jungkook. "Woy, ini udah seminggu tapi title track kita si Stony way masih hastag satu di semua chart!"

Jungkook tiba-tiba bangkit dari tempat duduk. Dia mengenakan bomber jacket berwarna merah marun yang tergantung di kenop pintu fitting room dan juga menganti sandal jepit dengan sepatu timberland sebagai gantinya.

"Gue mau jalan-jalan sendiri. Kalo ada apa-apa, langsung spam grup." Kata Jungkook singkat.






"Permisi, saya mau pesan lukisan."

"Silahkan berpose disana, kak!" Perempuan berkuncir satu itu menunjuk ruangan 2 × 3 tanpa pintu yang berhadapan langsung dengan pelukis.

"Saya mau pesan lukisan dari anda. Objek lukisnya bukan saya, tapi seseorang yang akan saya ceritakan secara rinci."

Awalnya perempuan tersebut terkejut mendengar permintaan Jungkook. Tapi, ya sudahlah. Lagipula, hari ini dia baru memiliki satu pelanggan. "Tapi maaf kalau hasil akhirnya tidak sesuai dengan ekspetasi ya, Kak."

Jungkook menampilkan eye smile terbaiknya. Dia tak bisa menunjukkan senyum manis yang saat ini ditutupi masker untuk menyembunyikan identitas diri. "Kepalanya agak tirus dan rambutnya pendek. Lalu, matanya tidak terlalu besar dan memiliki double eye lid. Ah, jangan lupa alisnya yang mirip seperti bulan sabit! Bibirnya tak terlalu tebal, tak terlalu tipis. Badannya ramping, kira-kira tingginya seratus lima puluh delapan centi."

"Dilukisnya bugil nih, Kak?"

"B-bukan begitu. Tolong digambar seperti sedang tersenyum ke arah kamera, menggunakan rok selutut, long coat, high heels, dan syal bermotif kotak-kotak." Sungguh! Jungkook benar-benar malu kalau pelukis ini dengan teganya melukis Kim Yerim tanpa sehelai busanapun.

"Lukisannya pasti jadi satu jam lagi. Selagi menunggu, kakak bisa jalan-jalan di taman ini."

Udara dingin sehabis hujan benar-benar menusuk kulit. Genteng bergelombang mengalirkan air-air ke tanah sedari tadi, menimbulkan bunyi gemericik yang menenangkan.

Tidak. Musim hujan takkan pernah menenangkan hati Jeon Jungkook. Semenjak kepulangannya dari Rumah Sakit, dia ingin sekali mencoret bahkan menghapus realita kalau musim hujan termasuk dalam 4 jenis musim di negara ini.

"Kak Jungkook ... "

Jungkook membelalakkan mata, tentu saja dia kaget. Perlahan, dia memutar badan ke arah belakang, memastikan apa dugaannya benar.

Yerimnya sudah tidak mengenakan seragam SMA lagi,

Yerimnya tampil lebih dewasa, berbeda sekali dengan yang dulu. Meski dia banyak berubah, tapi satu yang tidak berubah;

Tatapan khawatirnya.

Sekarang, mereka berdiri berhadapan, hanya berjarak satu meter. Tak peduli dengan taman yang ramai saat ini, tak peduli kalau banyak paparazzi telah mempersiapkan bidikan foto terbaik, tak peduli kalau sudah banyak orang yang mengabadikan momen indah yang hanya dipahami Jeon Jungkook dan Kim Yerim.

Mengabadikan momen indah, pelukan pertama mereka.

Tidak ada Calyx yang berakhir sad ending dan membusuk di bawah pohon. Mereka melanjutkan kisah yang tertunda, tanpa perlu mengulang semuanya dari awal.

――――✿end,121117✿――――

Happy sunday, guys!! Terima kasih banyak bagi kalian yang sudah memberi apresiasi dan menunjukkan rasa suka pada FF ini💕💕

Apalagi bagi kalian yang nggak ragu untuk komen dan memberi koreksi, huhu senang sekali aku tuh😣💕 Sekali lagi, Terima kasih banyak atas dukungan kalian😭❤ Without you, I'm just a sad song..

coming soon...

* ē Valensi
* Haru Yeoreum

Calyx [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang