"Kenapa beberapa hari belakangan kamu selalu pulang terlambat, Kim Yerim?"
Perempuan berseragam itu menelan ludah dan terpaksa berdiri kaku di posisinya. Kim Jaejoong sungguh protektif, padahal Yeri sudah merancang puluhan skenario dan alasan untuk mengelabui ayahnya itu.
Tapi sayang, Jaejoong sudah membaca semua skenario tersebut di laptop putri tunggalnya tadi pagi.
"Eum... anu... aku ada kegiatan OSIS, Yah! Abis itu aku nengokin Tzuyu di Apro―"
"―MASUK KE DALAM KAMAR SEKARANG JUGA!" Bentak lelaki paruh baya yang rahangnya mengeras saat ini, pertanda kalau dia marah.
Seketika Yeri menutup mata, meneteskan air mata. Setelah menyeka air mata yang menetes, ia masuk ke dalam ruangan kerja sang ayah dan meletakkan ponsel miliknya di samping laptop berwarna hitam metalik.
"Mulai besok, pulang sekolah kamu harus sudah ada di rumah."
"Maafin Yeri, Yah." Kata Yeri setelah menunduk hormat di hadapan ayahnya. Setelahnya, dia melengos pada Jaejong dan pergi meninggalkan ruangan. Tanpa pelukan, tanpa berbagi cerita dan tanpa kecupan selamat malam.
Kamu satu-satunya perempuan di rumah ini setelah pahlawan kita pergi ke atas langit hanya karena para malaikat jauh lebih tampan dibanding Ayah. Dan karena itu, Ayah nggak mau kamu pergi dengan alasan sepele seperti Mama kamu...
"Kak Jungkook, sampai jumpa besok!" Ucapan Yeri tersebut jelas sekali menandai perpisahan mereka hari ini.
"Kim Yerim," Panggil Jungkook. Dia tiba-tiba menggenggam pergelangan tangan Yeri.
"Kenapa kak?"
"Besok, kakak minta id-line kamu boleh, 'kan?"
Seiring dengan Yeri yang tak menjawab pertanyaan tersebut, Jungkook melepas genggamannya.
"Boleh kok. Lagipula ngapain juga aku harus nolak permintaan kakak? Kalau temen aku yang merupakan fans berat kakak tahu hal ini, pasti aku di ejek manusia paling goblok sedunia!"
Jungkook tertawa, begitupun dengan Yeri. Tak lama, mereka sadar akan semburat oranye yang memudar. Warna langitpun berganti perlahan.
Cerita hari ini telah usai, mereka akan menulis cerita baru pada hari esok.
Kim Yerim memindahkan punggung tangan kanan yang menutupi sepasang indra penglihatannya tepat di samping badan. Merebahkan diri di tempat tidur seusai berganti pakaian dan dilanjutkan dengan acara 'membungkus' diri menggunakan selimut tebal nan hangat adalah cara terbaik Kim Yerim untuk menghilangkan semua penat di kepalanya.Suhu 18°c menjadi penyebab utama dari rasa dingin di kamar bercat putih dengan wallpaper bernuansa musim Salju ini. Ada beberapa foto polaroid yang tertempel di permukaan dindingnya. Kebanyakan foto bersama teman sekelas, rekan OSIS, selca alay saat acara FORKOM, foto bunga yang ia temui, kutipan kalimat di novel yang sesuai dengan mood Yeri saat itu dan foto bersama sang Ayah.
Hanya itu, tak ada yang lain. Tidak ada keluarga besar, hanya ada Kim Jaejoong dan Kim Yerim di rumah ini.
"Kenapa aku harus ngasi hape ke Ayah padahal dia nggak ada nagih sama sekali?! Haduh, goblok sekali dirimu, Kim Yerim!" Yeri menendang-nendang selimut dan mengacak rambutnya kebingungan.
Bagaimana bisa dia menunggu jam tidur tanpa mengecek handphone? Apa kabar nasib diri Yeri berikutnya kalau sang Ayah sampai mengecek ponselnya? Mengecek galeri, mengecek semua akun social media yang ia aktifkan? Bisa jadi Yeri tak diberi izin keluar rumah selama seminggu, sama kejadiannya seperti 2 tahun lalu.
Are you have a little bit feeling to Jeon Jungkook? Feeling because love or feeling because you just feel pity to him?
Yeri tiba-tiba membulatkan mata dan spontan duduk di atas tempat tidur. Tentu saja karena kaget, kenapa bisa ada pertanyaan seperti itu melintas jalan pemikiran di otaknya. Perempuan itu menggelengkan kepala beberapa kali, berusaha mengingatkan satuan lalu lintas jalan raya otak agar menghentikan perjalanan pertanyaan tersebut.
Mendekatkan wajah pada jendela yang terletak di samping kamar, Yeri menatap bintang-bintang yang jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Asal kalian tahu, itu semua terjadi karena efek polusi cahaya dan udara.
Karena manusia tak ada yang sempurna―termasuk Yeri juga―maka tak mungkin ia bisa mengirimkan bintang untuk dia yang berada disana. Mungkin, mengirimkan seekor kunang-kunang dan setitik cahaya berkomposisi doa serta harapan baik bisa membuat mimpi Jeon Jungkook menjadi lebih indah.
Happy reading!💕
catatan:✦Protektif : Bersifat melindungi.
✦Skenario : Rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan-adegan yang ditulis secara terperinci.
✦Komposisi : Susunan.
✦terjemahan:
"Apakah kamu mempunyai sedikit perasaan untuk Jeon Jungkook? Perasaan karena cinta atau perasaan karena kamu hanya merasa kasihan padanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calyx [✔]
ФанфикCalyx atau kelopak bunga adalah perhiasan bunga yang terletak pada lingkaran terluar (bawah). Kelopak biasanya berwarna hijau dan kurang menarik apabila dibandingkan dengan Mahkota bunga. Calyx memiliki peran untuk menutupi dan melindungi ketika bun...