''Rik, ini disimpul pangkal dulu, jangan lupa di tali mati biar rekat palangnya" komando Afwan dengan menyimpulkan tali ke tongkat yang akan dibentuk ikatan palang.
Kreeek, kreekk.... Suara rekat tarikan tali yang dilakukan Afwan hanya membuatku menggeleng gelengkan kepala. Aku hanya merasakan lelah dan keringat ku bercucuran, walaupun tugasku hanya memegangi kedua tongkat yang dijadikan sebuah cagak bendera WOSM dan Tunas Kelapa saja namun sakit sekali rasanya memegangi tongkat yang ditarik tarik afwan.
'' Wan, Selow dong nariknya, megangin ini aja aku kesusahan. tiap kamu tarik tongkatnya jadi menclek menclek " keluhku
" Gantian deh, kamu yang nyimpul, aku yang megangin tongkatnya. dasar LEMMMAHH" melepaskan simpul dan bertukar posisi denganku.
berdiri dengan menirukan bentuk congor bebek ke arah Afwan. Iya aku akuin Afwan jago banget masalah pioneering. rapatnya simpul, ikatan, dan bentuk simetrisnya tali gaperlu ditanya seberapa pro nya dia. Namun untuk masalah relationship hahaha jangan ditanya juga... Kendoorrr semua dia apalagi soal masalalunya bwahahaha....
" Afwaaan , Arikaaa... sini cepeet" . Aku dan Afwan menoleh kearah sumber suara teriakan perempuan yang ngotot banget manggilnya padahal dia nggak kuat buat keras keras memanggilku dan Afwan.
''Apa Ra?'' tanyaku.
'' Barusan aja aku ikut rapat didalam, Minggu depan penempuhan Badge Ambalan di Coban Talun. nah aku uda nyatet perlengkapan yang dibawa dan kebetulan banget kalian satu sangga denganku" . ucap azzahra dengan senang karna kita ber tiga satu sangga lagi.
''ehh kita masak apaan disana? aku gabisa masak, aku bagian bikin bivak (tenda darurat) aja deh kalian aja yang masak gimana? tawar afwan
'' aku netral aja deh" gumam ku
'' iyee aku yang masak " pasrahnya zahra
" Ehhh.. ngomong ngomong penempuhannya itu kapan, aku uda gak sabar?
" nggak tau tuh, mungkin besok suratnya dibagi. yah tunggu ajalah Rik. kamu bawa kompor lapangan sama kompas yah!
" iyee.. tapi kamu bawa bahan makanannya ya Ra, kan kamu yang bagian masakin!
"siap dah.. asal alat alatnya afwan yang bawa hihihi"
" serah kalian lah.. " afwan dengan memasang wajah datar.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
biarkan cinta kita erat bagai simpul mati, misteri bagai sandi rumput.
sekokoh bagai pionneering.
kuingin engkau tahu, besarnya rasa cintaku
menyala bagai api unggun
Abadi seperti... abadi seperti.. cikal didadakuu
menghibur diri dengan bernyanyi lagu ''cinta simpu mati'' . mengingat kejadian tadi pagi, Zal sungguh suaramu dengan perpaduan lirik itu, menghantui malam terangku di kamar. kau tau apa yang kulakukan hari ini? seperti biasa... stalking sosmedmu hihihi... gapapa kan??
*scroll *scroll *scroll
layar touchscreen ponselku. bagaimana aku tidak terpesona padamu, setiap postinganmu yang menggunakan baju kebesaran Paskibra saat bertugas dengan pose langkah tegap yang sangat gagah membuatku iri terhadap postur tubuhmu yang semkin hari semakin mendekati ideal . Mungkin kamu termotivasi banget ya buat masuk TNI, sama seperti Papamu.
''Apa daya aku Zal, yang terkadang mengintip sedikit tentang keseharianmu yang membuatku iri terhadapmu. Apa daya aku Zal, yang hanya bisa bermimpi tinggi dengan realita awal yang sederhana.. Seketika waktu aku pernah memikirkan tentang pantaskah aku untuk menjadi orang yang akan menemani keseharianmu kelak. Maaf aku gak munafik . tapi ini memang benar adanya.. ya... Takut kehilangan..
Hallo!! udah lama gak publish, maaf atas keterlambatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Adventureternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...