Semenjak kejadian tadi diperjalanan, kita saling diam canggung. Perjalanan kami tinggal sekilo lagi dan kami masih kuat. Kulihat Zahra juga baik baik saja tidak mengeluh seperti tadi.
'' Mbak.. Mas.. mlaku tekan ngendi, ate nangendi sampeyan iki, kok ketok kesel sampek abang ireng rupane?" ( mbak.. mas.. jalan dari mana, mau kemana kalian ini, kok kelihatan capek sampai wajahnya kelihatan gak karuan?). Sapa seorang Ibu tua warga dusun yang kami lewati
'' Ohh.. nggeh, saking dalan sampuntene jembatan gedhi , badhe mlampah nganti air terjun buk, nyuwun sewu hehe" ( ohh.. ya dari jalan sesudahnya jembatan besar, mau ke air terjun bu, permisi hehe) . Jawabku dengan sedikit meringis untuk menyembunyikan rasa lelah .
'' Lohh.. wadohee talah, wes mrinio nduk.. le.. pinarak dhisik" (lohh.. jauh sekali, yaudah kesini dulu nak.. mampir dulu) . Tawar ibu tua itu dengan agak memaksa. Tapi memang sebenernya kita gak terlalu kecapekan hanya saja kita gak berhasil menyembunyikan wajah memelas kita mwehehehe..
'' Wan, gimana nih ditawarin tuh" Tanyaku.
'' Tapi ini tinggal setengah jam lagi Rik, kita harus uda sampe"
'' Mboten pun buk, mboten nopo nopo niki badhe selak kesusu sampun dienteni kaleh pembina, hehehe" (tidak usah bu, tidak apapa ini sudah terburu buru sudah ditunggu pembina hehehe)''. Ujarku dengan sopan pada Ibu itu
'' Yawes pun, tak jupukno wedhang ambek gedhang ae gawe sangu ndek dalan yo nduk entenono sek" (yasuda saya ambilkan minum sama pisang aja buat bekal di jalan ya mbak, tunggu sebentar). Ibu itu memasuki rumahnya dengan berlari kecil
'' Lohh.. mboten pun buk, ngerepoti mawon" (tidak usah bu, merepotkan)
"Wes iki, dibagi ambek kancane" ( udaah ini dibagi ketemennya). dengan menyondorkan botol besar berisikan air minum seliter dan sebendel pisang susu berisi 8 buah.
'' Enggeh pun matur nuwun sanget bu, matur nuwun kula nyuwun sewu nggeh Assalamualaikum" ( yasudahlah terimakasih banyak bu terimakasih , kita pamit dulu Assalamualaikum)'' Ujar Afwan dengan senyum dan ramah
'' Waalaikumsallam"
Seneng banget warga disini baik baik dan ramah banget, jadi adem nih hati ama pikiran .
*****
Memasuki pintu masuk. Disana sudah banyak terdapat kakak kakak dan pembina yang sudah StandBy. Setelah itu, kami mulai memasak dan mendirikan bivak ( tenda darurat). Zahra kebagian menyiapkan masakan, Afwan mendirikan Bivak, Aku keduanya... Agak kzl si. Dengan waktu 5 menit kita harus sudah menyiapkannya.. Nggak kagetjuga sih, kalo urusan penempuahan.
'' Wan, Tolong cari daun pisang dong buat piringnya sama air but nyuci" Pinta Zahra
'' Oke.. Rik, kamu cari airnya ya" kata Afwan dengan santai
"iyaaaaaaa"
Ketika semua telah disiapkan, kami diberi waktu 15 menit untuk memasak dan mengahabiskan makanan kami. Menu kami hari ini adalah : Nasi, tempe setengah mateng, telur orak arik, timun, dan kerupuk, dan kami mencampurkan makanan itu di atas daun pisang dan ditaburi kecap sebagai penambah selera makan. Yupp..kita makan dengan lahap sampai kita nggak ngerasain bahwa seperempat dari nasi yg kita bawa itu agak bau. Tapi yaa apa boleh buat faktor kelaparan apa aja dimakan mwehehehe namanya juga Bima (raksasa).
setelah makan, sholat, istirahat 5 menit, outbond, dan melanjutkan penempuhan badge yang sebenarnya. Ketika kita tadi berangkatnya nomor dua dari depan, sekarang kita melanjutkan penempuhan urutan nomor dua dari belakang. Emang agak lama sih nungguin gilirannya. ohh ya btw kita masih belum smpe ke air terjunnya, lumayan jauh siih jaraknya.
'' Kita duduk dulu aja nunggu giliran berjalan" Pinta Afwan
'' yukk" . Jawab Zahra
'' Siapkan mental kalian ya, disini waktunya kita ditempa. Ditempa itu, ketika waktu dipersempit dengan hal positif dan kebiasaan tak penting dilupakan dalam waktu singkat. Jadi aku mohon kita nggak akan nyerah gitu aja, aku pingin kita nggak sampe sini. Karena sekarang ini, kalian adalah tanggung jawabku, aku bakalan berusaha kita bakalan berhasil sampe sana" .Ujar Afwan
'' Bukan Kamu Aja kok Wan, kita disini juga berhak mempertahankan sangga ini sampe sana. Nggak cuman ngejar keberhasilan aja kok kalo uda sampai, yg penting gimana kita... Kita yg dari awal bareng sama sama bisa bener bener megang tanggung jawab Ambalan ini." Sanggah Zahra
Kau tau, aku mulai bingung dengan pembicaraan Afwan dan Azahra kali ini.
'' Yaudah guys, jangan terlalu dipikir berat berat, jalani aja sebagai mana mestinya toh ya kita masih bertiga. Sekarang yang perlu kalian tau, ayo berdiri uda giliran kita jalan lagi tuh" . Ucapku seolah merusak kesan dramatis mereka berdua wkowkwoko...
" YOOOK.. SEMANGAAT!"
***
Hallo Readers!! Jangan lupa Follow, vote, dan comment yaa... SALAM GEMAASHH :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Aventuraternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...