Di depan teras Kwarcab.
Aku, Kak Syafi, Kak Nata dan Joe berlatih menari topeng . Rencananya kami ingin menunjukkan tarian khas daerah sendiri. Tari Grebeg Sabrang. Menggunakan baju serba merah, sampur, dan topeng adalah ciri khas Tari Grebeg Sabrang. Teknis dari penampilan tarian ini sendiri saat Raimuna nanti adalah berbentuk karnaval. Pamela sebagai Maskot fashion recycle, Kak Putri dan Kak Ardi menjadi maskot daerah. Aku menyarankan untuk mengenakan pakaian adat Kerajaan Singosari , Ken Arok - Ken Dedes. Bersyukur banyak saran dariku yang mereka terima . Artinya aku dapat dipercaya hihihi. Aku yang awalnya insecure dengan melihat latar belakang teman teman, akhirnya percaya diriku muncul kembali.
kami berempat masih serius dengan latihan kami. Tiba- tiba ... *GUBRAGG* ternyata Mas Danar, ya Ketua DKC itu marah dengan segerombolan cewek cewek yang sedang merancang baju fashion recycle. Joe mematikan musik dan kami berempat saling bertatap tatap muka dengan menajamkan telinga untuk berusaha mendengar kegaduhan didalam dari luar. Tak lama Mas Danar keluar dengan emosi yang sungguh tidak ingin aku lihat wajahnya.Menakutkan. Entah kemana dia . Aku mulai cemas, ada apa dengannya?. cowok cowok yang awalnya sedang tenang mengecat tongkat dan bambu didekat kami berlatih pun terhenti dan menoleh kedalam ruangan.
" Biarlah tenang dulu, kita lanjut latihan". Kak Nata dengan santai.
" Oke". aku mengangguk. Memang sih Kak Nata sudah mengenal lama Mas Danar.
" Mukamu Tegang banget Joe" candaku. Memang, ini kejadian yang benar benar baru kami ketahui, dapat ditebak ini pasti ulah teman teman yang didalam.
setelah selesai berlatih, aku menemui Antrik yang ada didapur mencuci gelas dan piring kecil bekas camilan.
" Kenapa Trik Mas nya?"
" Mas Danar? oalah non biasa mah Mas nya emang tempramen"
" bukan itu, maksudnya gara garanya ? nakutin pol" . jelasku
" ohh.. itu si Najwa. sudah tau kita prepare buat kegiatan nasional, eh dia malah ngeluh kecapekan dari pagi sampe sore gini. bacotnya besok itu seninlah, banyak tugas, rumahnya jauh. Yaa kan resiko non kalo kegiatan gede apalagi ngomongnya ada Mas Danar yang nyiapin ini itu lebih". nyinyir Antrik sambil ngelap gelas
I" terus gimana dong kalo marah gini?" khawatirku. karna takut bakalan pengaruh sama persiapan kami
" tunggu aja ntar bakalan balik lagi kok non, cuma masalah kecil. ehh nih tolong masukin ke rak piring".
Kejadian itu membuat cemas orang yang belum mengenal Mas Danar. Tapi Yasudahlah.
" Kakak- kakak sudah jam 4 sore, barang barangnya dikemas. dan boleh pulang. Kita Latihan setiap hari minggu yes" info Kak Putri. Biasanya semua komando dari Mas Danar.
Aku membantu mengemasi bambu yang sudah kering dicat.
" Ehh rik gak usah" sambil merampok bambu yang ada dipelukanku.
" ehh, Ahva.." pasrah. Kenapa sih, orang aku kuat jiga bawanya. kalau mau ambil juga baik - baik aja apa susahnya sih. dingin banget jadi orang.
***
Perjalanan pulang.
Aku lebih suka perjalanan daripada sampai tujuan, apalagi suasana Kepanjen hari ini cerah. Melihat Matahari masih belum mau untuk berpamitan pergi. Jingga sempurna diatas sawah, bambu berlandai, suara derai sungai, dan pondok kecil menjadi pelengkap soreku setelah penat 8 jam beraktivitas.
Hal seperti itu membuatku lupa bahwa sebenarnya aku sedang hampa dan baru saja pulih. berharapdengan adanya kegiatan ini, aku semakin baik baik saja dan berdamai dengan masa lalu. Cuma butuh sedikit pembuktian diri aja biar agak terpandang. Nggak cuma orang Famous doang yang bisa punya kesempatan bisa ke tanah orang membawa nama baik institusi. Jiwa saingku masih ada.
" Rik? Rika??" saut Kak Syafi dengan menyetir motor supranya.
"iya kak?"
" knapa? masih kepikiran?" Kak Syafi menyadari aku bengong lewat kaca spionnya.
" kepikiran siapa kak?"
" ahh.. nggajadi. kalau ngantuk jangan tertidur ya" aku paham maksud Kak Syafi. Dasar.....Cerita masalalu itu cepat sekali menyebarnya. Gosip mengalahkan kecepatan Rossi saat pertandingan balap motor. Lebih Update daripada acara TV. ya sudahlah. Mungkin disini bedanya Kak Syafi lebih berhati hati untuk menyebut namanya, dia memahami.
berfikir untuk mencoba wellcome dengan orang baru pun tidak pernah. Ada saja yang mau menjadi pengganti Rizal. Tapi kupikir Rizal saja sudah cukup. Aku mulai untuk benar benar fokus karena kegiatan ini tidak main main. Karena prinsipku dari awal adalah harus ada pembuktian. Iya HARUSS!!!
Ping!!
" Riiikk kamu harus lihat inii" apaan sih Oja, baru juga nimbrun di kamar sudah heboh ngirim pesan.
" OH" jawabku. Aku sudah mulai terbiasa dengan hal seperti ini. Ya, dia memberitahu postingan foto Rizal yang sedang latihan baris berbris di Istana Negara.
" Bener bener melupakan nih anak"
" Emang apa yang harus diinget dari orang itu ? walaupun kamu nggak ngasih tau pun, aku bisa lihat sendiri. Aku dan dia memang udah gak ada komunikasi tapi aku gak sealay itu untuk unfollow dia cuma karna hal itu. ngerti?. stop ngasih notifikasi gak jelas!! " ada aja emosi dikala lelah.
" Kenapa si rik? kalau kamu emang udah move on dari Rizal seharusnya responmu biasa aja dong. Gengsi buat jujur? ayolah!"
" Capek Ja. Paham?"
" Pikir dah Rik, melupakan kenangan gak harus membenci objeknya". Read.
Tidak pikir pusing, karena aku nggak mau hal beginian bisa jadi mimpi burukku nanti. Well, tommorrow everything will be okay.
No.
Sh*t. tommorrow it's Monday . Urghhh...
Hallo kawan kawan.
Gimana kabarnya?? Pasti Wattpad jadi sasaran utama untuk #Dirumahaja kan
Mungkin ditengah musibah virus ini ada hikmahnya untuk kita semua. Salah satunya aku bisa Up setelah sekian purnama Hahaha. Stay Safe teman temanku. Jangan Panik dan tetap Patuh terhadap perintah untuk tetap #Dirumahaja.
Semangat muah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Adventureternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...