'' Yakin nih petunjuk jalannya lewatkan sini?'' Zahra melongo menatap ledok yang menantang jalan tanjak kami.
'' Gimana? kakimu sudah baik?'' khawatirku.
'' Tolong ambilkan aku tali 5 meter di tas Rik!'' Pinta Afwan sebagai Pinsa. Dengan sigap aku ambilkan untuknya.
'' Aku yang megang ujung Tali, Rika kamu ikatkan tali pada Zahra yang kuat biarkan dia yang ada di tengah jangan lupa kamu lilitkan dan pegang sisa tali itu"
'' Are you really sure about this crazy idea wan?'' jujur saja aku meragukannya
'' Trust me Rika!'' Aku gangerti apa yang dipikirkan Afwan. Dia langsung beranjak dengan Manly menghadapi ledok penghalang jalan tanjakan yang dilalui dengan menggunakan sepatu PDL nya . Zahra hanya pasrah . Aku dan Zahra menunggu dibawah berharap ini akan membantu.
" WADUOOH!!!... WOOEYY WAN??'' seruku!! tiba tiba Afwan melemparkan buntalan tali dan mengenai kepalaku.
'' WIHI..Maafkeun daku Rika hehehe... cepet lilitin ke Zahra !''
"SUDAH"
" OKE, Zahra, pegangan yang kuat, tetep pelan pelan! jangan ambil jalan yang mulus tertutupi ledok, cari yang ada batunya!''
" tapi kamu harus kuat narik aku yang lumayan berisi ini, apalagi perutku baru aja terisi tempe buatanmu yang asin tadi"
" Mwehehehe...Percaya deh " . Entahlah adegan ini menunjukan banget aura Tampannya si Afwan dan gatau deh feel ku merasa sedikit ada nuansa romansa ketika adegan mereka berdua dan aku hanya sebagai penonton disitu. kalian ngerasa juga ga sih?
Syukurlah, ide gila Afwan berhasil. Perjalanan kami berjalan mulus hingga akhirnya sampai di air terjun.
***
Siapkan mental kalian yaa!!...
" SATUUUU!!!...." Disini waktunya kita ditempa..
"DUAAA!!!...." Ditempa itu, ketika waktu dipersempit dengan hal positif,
'' TIGAAA..." Dan kebiasaan tak penting dilupakan dalam waktu singkat.
Angkatanku semua melakukan hukuman mendorong bumi didalam air (Push Up dalam air) dan berhitung dengan satu suara. tidak sulit bagiku melakukan push up, namun BadLucknya keadaan air bergelombang lumayan keras karena dekat dekan mata air terjun jadi rasanya seperti tertera angin dan tak bisa berpatok ditempat , dan Alhasil kita semua bersenggol senggolan dan ada yang hampir kelelep karna badannya gak seimbang.
Lelah? jangan ditanya! yang penting kita uda bareng bareng membangun jiwa korsa dari nol, sampe nanti taterhitung.
'' sekarang, ambil tiket kalian untuk mendapatkan badge Ambalan disana , dengan waktu 1 menit sudah harus ada, kalo ada yang tidak dapat satu, gausa dapet semua dimulai dari SEKARANG''
pergelangan tanganku ditarik oleh Afwan secepat kilat, spontan kuhubungkan dengan menarik pergelangan tangan si Zahra. Bisa dibayangin gak sih berlarian dengan bergandengan tangan bertiga menaiki bukit -_- .
kesel gue sama Afwan.
'' Sialan, ganemu nemu dari tadi". sambil kesemak semak
" emang tiketnya kaya apaan sih?? tau gak wan? " agak kesel juga sebenernya. belum ada yang dapet dan waktu uda kurang 30 detik lagi.
'' ini tiketnya?'' dengan mencabut sebuah bendera berwarna kuning dibalik pohon tertutup rumput liar
'' Wuuhh swiipp" seru Zaha, ayo cari 2 lagi buat sangga kita
'' INIII.. aku dapett satu!!" seru Afwan
Kita semua seangkatan berpegangan tangan setelah upacara penyematan. Bisa ditebak Aku dan Afwan yang terpilih menjadi penyematan badge Ambalan.Bisa dilihat juga raut wajah Zahra agak kusut melihat Aku berdiri disebelah kiri Afwan dan menoleh kearahnya memandang badge yang baru saja terpasang dilengannya, dan melihat aku setinggi daun telinganya. ketika itu aku merasa bayangan artis sinetron Jefri Nicholada pada Afwan wkawkawkawka..
Maafkan aku Zahra, aku tidak akan merebut Jefri Nicholmu, aku tau kamu mencintainya
Tenang, Rizal menungguku
***
Sial, hari ini sekolah!
Mataku bengkak dan wajahku mengkilap bisiku ketika bercermin dikamar mandi . Iya aku baru bangun. Hari ini Mama juga melarangku untuk izin tidak masuk. Katanya harus terbiasa, biar gak dikit dikit izin. kasarannya Mama bilangnya sekolah memberikan kenaikan pada SPP. gamasuk akalkan?
'' Rik.. Rikaa!!'' seorang gadis muda membawa sepeda motor matic memanggilku dari luar rumah
'' okehh.. Ma, Rika berangkat dulu, sotonya sudah kumasukkan kotak bekal Assalamualaikum" membuka pintu dengan mencangklongkan tas
'' Kamu berangkat sama siapa??'' teriak mama dari arah dapur
''Zahra ma" teriaku.
Sesampainya disekolah, suasana lelahnya sama seperti Caraka.Aku hanya menidurkan kepalaku pada bangku dan menoleh kearah pintu dengan memain mainkan karet gelang bekas bungkus soto tadi yang tak sengaja melingkar dipergelangan tanganku.tak sengaja Melihat Rizal Melewati kelasku dengan gagah, sayangnya dia tak melihatku. Kau tau Zal, Kau adalah Moodboosterku hari ini, dan hari ini aku pasti berbincang bincang padamu seperti biasa didepan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Adventureternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...