Sekolah
Bukannya aku malas sekolah. Lingkungan yang membuatku semakin muak mendengar ciwi ciwi alay gibah. Apalagi si brengsek itu sering untuk memposting kegiatan di istana merdeka, yang bisa jadi bahan gadis - gadis semakin terpesona atas kehebatannya. iri? tidak sama sekali. just i know the truth, yahh tak diragukan, followersnya juga nambah.
" ngapain sih, mereka ngomongin dia Rik?"
" lha kok nanya aku sih ra" . aku dan Zahra melewati segerombolan ciwi - ciwi itu. Yup merekalah yang pernah menggibahiku dulu.
" Rik, kamu udah nyelesaikan SKU penegak laksana?"
" udah Ra, minggu lalu aku ngebut ngisinya. karena itu juga salah satu syarat buat ikut RAINAS"
" Ehhh iyya aku lupa, barang - barang udah lengkap belum? "
" udah Ra, tinggal tas carier aja sama jaket.Tapi itu nanti seragam sama teman - teman kwarcab. jadi aman lahh"
" Ohhh...ughh mm ngomong - ngomong soal kwarcab. udah dapet pengganti belom??"
" hah, apa? pengganti? yaelaah Ra.. Niatku ikut Rainas tuh gak karna mau cari - cari. kepikiran aja enggak." hal ini memang tidak pernah berlayar dipikiranku. semenjak Rizal sudah musnah dari otakku , tidak ada laki- laki lagi yang ingin ku persilahkan masuk kehidupanku.
" Yah kali ajaa, tapi gimana orang - orangnya? seru ?"
" better than in here obviously hahah"
" paham dah gue hahahaha"
***
Sanggar Pramuka
" Hoaaaeehmm.. waah ini tempat the best emang"
" Best dari mana Gie? Sempit gini" respon Oja pada Yogie dengan memandang langit langit sanggar yang berukuran 3x3m . biasanya mereka kalo awalnya udah nggak nyantai, ujung - ujungnya berantem.
" ini tu semacam markas Ja, Ada Bantal, galon, mie instan, sinyal bagus, dan bisa jadi tempat pelarian kalo jamkos. aahh kamu ini sering kesini nggak sih? kasiaan gabisa nikmatin surgaa duniaa" memeluk bantal sambil memasang muka akward ke Oja.
" Ehh.. aku kesini kalo ada perlu aja. jauh tau dari kelas. asal kamu tau aja yaa Giee.."
" Apaa, asal aku tau apa?? kalo aku sering abisin mi instan disini??
" bukan"
"apa" pertengkaran semakin memanas bung. aku dan zahra menunggu mereka selesai. yaah anggap saja mereka sedang mengungkapkan rasa rindunya sangking lamanya tidak dipertemukan
" Bantal yang kamu peluk tu bekas iler Kak Ravi waktu kemah seminggu 2 bulan yang lalu"
sontak bantal yang dipeluk Yogie, langsung dilempar ke muka Oja.
I" kenapa nggak dicuci?? knapa nggak bilang dari tadii?"
" Gatau. mau bilang gimana, kamunya aja udah nyaman ahahaha. cium tuh baunya" tertawa lepas karena merasa menang. aku dan Zahra tetap menikmati suasana suami istri yang sedang KDRT ahaha. sampai sampai satpam datang dan mengendap dibalik jendela. mereka tidak menyadari
" GAEEESS ... LOOK AT THE WINDOW" Zahra memberhentikan pertengkaran mereka dengan melebihi suara keduanya. Oja dan Yogie langsung menyadari keberadaan dan tersenyum pada Pak Satpam yang mengisyaratkan untuk tidak gaduh. Apalagi ini sudahmelewati jam pulang sekolah. Iya maksudnya kita diusir.
" Kok nggak bilang si Rikk??" sambil gebukin punggungku dengan bantal tadi
:" Kalian aja masih nyaman berantem" aku dan Zahra tertawa lepas.
****
Yahh kurang 3 minggu lagi persiapan untuk berangkat ke Cibubur. Senang bercampur sedih sih, karena kebetulan seminggu sebelum keberangkatanku, Mama dan Papa insya'allah akan menunaikan ibadah haji selama 40 hari . Namun, Sebuah kebetulan yang menyenangkan pula kesempatan kali ini aku tidak tertinggal dirumah sendiri dengan sangat lama karena kemungkinan besar mendekati hari H keberangkatan akan menginap di kwarcab. Mama dan Papa juga sedang mempersiapkan lebih dari kebutuhanku, tak hanya itu manasik haji juga rutinitas setiap minggu orangtua ku. saudara saudaraku juga ikut membantu karena 40 hari itu tidak sebentar.
" Rik, nanti waktu mengantarkan orangtuamu siap siap nangis hihi" ucap Asri
"Ha? nangis?kenapa?" celetukku
" yaa nggatau ya, dulu aku juga begitu, dan banyak yang begitu. mungkin kamu nanti merasakannya. apalagi kamu anak tunggal "
" Hmmm oke" Sambil mengambil beberapa alat mandi disebuah minimarket. ya, Asri mengantarkanku untuk membeli barang yang belum kubeli sebelum aku beangkat ke Kwarcab untuk latihan lagi, she is always available.
***
]KWARCAB
aku, kak Nata, Kak Syafi, dan Joe berlatih menari kembali. memang butuh waktu yang tidak sedikit untuk berlatih apalagi orang awam seperti aku. tapi alhamdulillah aku masih merasa mampu danmau untuk belajar dan diajar. teman teman yang lain masih sibuk dengan persiapan tenda, dan fashion karnaval nanti.
ckrikkk..
seseorang memotret aktivitas kami." Ehh ahvaa, ngomong dongg kalau mau ngefoto" kesal kak syafi karena menurutnya sedang terlihat tidak siap
" Yaa namanya juga buat laporan dan dokumentasi mas, masa iya selfie hahaha" sambil melihat hasil jepretannya yang agak blur karena refleksi dari kak syafi." ehh ulang ulang dong" lanjut ahva
" awas aku kelihatan jelek" kak syafi ngomel. ahva diam, aku juga diam.
Hari itu persiapan kami sudah matang 60% selebihnya tinggal finishing fashion karnaval, dan menunggu datangnya barang barang yang sudah di custom seragam. senang sekali rasanya menemukan lingkungan yang tepat, bukannya ini juga termasuk healing yang tepat hahah.. kayak punya masalah berat aja . Setelah latihan menari kami semua membantu persiapan fashion reciycle karena memang banyak prakarya yang dibuat, bahkan kaum adam pun ikut turun tangan. karena jam menunjukkan pukul 12 siangdan waktunya istirahat, kami berjalan menuju masjid untuk sholat dan membeli beberapa makanan. Cukup strategis juga Letak Kwarcab yang dekat dengan sanggar tari, SD, dan masjid. banyak orang berjualan dipinggir jalan,dan karena masil diwilayah kabupaten tentu saja harga lebih terjangkau dibanding dikota.
Saat berjalan kembali dari masjid, aku melihat kak syafi ngobrol dengan antrik. alah, dasar laki laki, nemu yang bening aja langsung sikat. .
" Yah biasalah Antrik didekati kaum buaya eh laki laki maksudnya" ucap lala yang berjalan bersama ku. ternyata Lala memahami pandanganku, atau mungkin dia sudah terbiasa dengan situasi itu." Antrik sii juga polos gabisa menolak pembicaraan"lanjutnya . Yahh terlihat pula ekspresi Kak Nata tidak sennag dengan pemandangan itu. yaa urusan mereka sajalah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Avventuraternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...