2 hari setelah caraka..
Pegel iya..
Badmood iya..
Ngantuk iya..
Detik detik menunggu jam istirahat saat jamkos. Ku mengusap usap layar touchscreen ponselku dengan tak tau ingin apa, lalu kumenutup layar ponsel ."Ahhh Bosaaan,ngantuk". Keluhku sambil mencium bangku.
Mengangkat kepalaku perlahan, melihat waktu menunjukkan kurang 3 menit waktu istirahat,berdiri, dan memberanikan keluar kelas.
Melihat lihat pemandangan lapangan basket dan kelas kelas lain yg dapat dilihat dari depan kelasku ini.
Kupejamkan mata,dan kuhirup dalam dalam udara segar,dan tersenyum. Kunikmati suasana ini dengan sedikitberangan angankan."Hy Rik!" seorang pemuda menepuk pundakku dengan lembut. Perlahan kubuka mataku dan menoleh kearahnya.
"Zal!" Menyapanya balik dengan senyum lebar. Aku menahan rasa terkejutku.ZONKK! karna yg selalu kupikirkan sekarang ada didepanku.kumengalihkan pandangan ke lapangan basket sehingga dia berada disampingku. Kau menghadap pandangan yg sama sepertiku Zal. Kita terdiam canggung.
"Ka..ka..mu udah istirahat Zal?" Ucapku untuk memecah keheningan.
"Kan sudah bel,gimanasih Rik haha" jawabmu dengan senyum tipismu. Hahah sangking aku santainya sampai tidak mendengar bel istirahat berbunyi.
"Zal, gimana teman sekelas kamu? Apa seseru gugus kita dulu waktu MOS?" Tanyaku.
"Yah.. begitulah Rik hahaha. Gimana perasaan kamu Pisah kelas sama Oja?" Jawabnya smbil Meneruskan obrolan.
"Sedih sih.. uda seneng banget masuk SMA satu gugus sama kamu sama Oja juga, eh ternyata masih di acak lagi kelasnya. Jadi jarang cerita tentang cowok lagi sama Oja." Jawabku dengan pikiran yang masih tak tau arah sampai keceplosan.
"Ups" kumenyadarinya.
Kamu perlahan memandangi wajah kagetku.
"Rik?? Kamu..emangnya bisa suka sama cowok?". memandang wajahku dengan polos. Pandanganku yg masih tertuju pada lapangan berubah kearahmu. Dan kau tersenyum lebar sambil unjuk gigimu yang rapi itu. Kau seolah mengejekku. Kukerutkan bibir dan mensipitkan mataku."Zal, kamu sendiri lho ya gimana, kamu mungkin ya sering ditolak cewek karna gaksopan". Gerutuku.
Kau malah memperlebar raut wajahmu seolah ingin menertawaiku.
"Aaaaa.. jahat" dengan memukulimu."Iya ya.. berarti kita sama Rik" kau mulai mengheningkan suasanaku.
"Ciyyee..suka sama cewek. siapa hayooo" sambil menyentil lengan tanganmu yg sangat berotot itu.
"Siapa ya?...kamu dulu deh rik. Gk aku bilangin siapa siapa deh". Pancingmu.
"Dia .. dia kakak kelas IPS..hehehe. Tapi aku ngga tau siapa namanya. Kalo kamu siapa???" Jawabku dan kembali bertanya.
ingin banget Zal aku bilang jujur ke kamu. Tapi aku nggak mau mengatakannya pertama. Maaf aku berbohong. Setidaknya kali ini aku punya kesempatan untuk bertanya tentang siapa perempuan yang kau suka."Jujur ya aku suka tapi nggak mau pacaran dulu sama dia. Kujawab sejujurnya ya Rik..,aku suka sama cewek IPA,kelasnya sama kayak kamu, sekarang aku bicara sama dia,dan dia ada disebelahku"
ucapmu dengan cepat. Zal, kamu tidak salah menyukaiku? Knapa aku jadi terpaku memandangimu.
"Aku Zal?? Berarti.....Kita sama.." jujurku.
"Lho la terus kakak kelas itu?" bingungmu.
"Ohh. Enggak !maaf aku bohong zal krn aku takut mengatakannya pertama" jujurku sekali lagi.
"Kamu suka aku dari kapan Rik?"
"Waktu kita kumpul terakhir saat MOS, dan aku ngejek kamu banci hihi"
"Kok sama Rik?? Kok bisa ?"
Kamu berfikir ini adalah kebetulan yg menyenangkan.Tapi tidak,ini adalah rencana Tuhan yg sebelumnya hanyalah sekedar harapan kecilmu.
"Seneng ya Zal.. kok senyum senyumgitu" guarauku.
"Kamu juga lagi seneng kok Rik. Nanti ya.. tunggu beberapa tahun lagi" ringisnya.
"Ya sudah diambil orang Zal.. hoho.."
Senyummu seketika hilang dan mulai menatap mataku serius.
"Wkwkwk.. engga Zal canda doang, iyya aku usahain tungguin kamu kok."
Wajahmu menampilkam senyum yang lega. Rizal Aku ingin tau lebih dekat tentangmu,selama ini aku hanya tau kamu dari sosmed.
"Zal di SMA kamu mau ikut ekskul apa organisasi?" Tanyaku.
"Emm mungkin ekskul paskibra dan karate,kalo kamu?"
"Aku ikut organisasi Pramuka sama ekskul Teater"...
Obrolan semakin asyik. Dan waktu 15 menit tlah usai. Bel berdering,dan ku bersalaman dengannya dan menuju kelas..
Kusyukuri obrolan ini zal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kacuku Sebagai Saksi Bisumu
Aventuraternyata backstreet itu lebih menantang ya.Membuatku bertanya tanya apakah kau seolah tak peduli tapi tetap dengan perasaan yg sama atau bahkan kau memang tak menyembunyikan apapun dari wajah yg kau tampakkan setiap kali bertemu denganku? backstreet...