16.

12K 700 71
                                    

Dinginnya angin malam tak mereka hiraukan, dengan langkah seribu mereka melompat beringas berlari menembus malam.

Peluh membanjiri mereka, nafas mereka bahkan tak beraturan. Namun, hal itu tak sedikitpun membuat niatan untuk sejenak berhenti dan istirahat.

"Sial! Shikamaru kita diikuti," teriak gadis blonde sambil mengatur nafasnya.

Sedang sosok pria yang dipanggil Shikamaru itu mengernyitkan dahinya. Ia berhenti didahan pohon yang cukup besar, sambil meletakan sosok bersurai merah muda yang sedari tadi ia gendong.

"Berapa jumlah mereka?" tanyanya.

Tap...

Gadis blonde itu sukses mendaratkan kakinya didahan yang sang pria pijaki. "Tak banyak, kurasa hanya satu."

"Baiklah, Ini kau bisa membawanya bukan? Dermaga sudah dekat dari sini. Biar aku yang menghalaunya,"

Gadis itu -Ino- mengangguk menyetujui, kemudian memapah sosok bersurai merah muda untuk menuju dermaga kecil yang tak jauh dari pohon yang mereka pijaki, bahkan mereka sudah dapat melihat kapal yang cukup besar terparkir disana.

'Sebentar lagi kita pulang Sakura, ke Desa. Kami semua menunggu kepulanganmu,' ujar Ini membatin, seulas senyum tercipta diwajah cantiknya.

Splaaaashh!

"Berani sekali kau menculik Istri orang, eh? Gadis pirang!"

Sebuah kunai melesat dan menghentikan pergerakan langkah kakinya.

Apa? Tunggu, bukankah Shikamaru yang akan menghalau musuh? Lalu, siapa orang ini? Apa Shikamaru gagal?

"Kau bingung ya? Kuberi tahu air itu elemenku. Aku bisa saja berubah menjadi sangat banyak jika disekitarku sumber energiku juga banyak. Mengenai temanmu yang berambut nanas kau tak usah khawatir. Aku yang asli juga sedang meladeninya,"

Ini tampak tersudut, jika saja posisinya sedang tidak seperti ini meladeni orang bergigi hiu itu sangatlah mudah. Setidaknya tidak terlalu sulit ketika focusmu tak terpecah.

"Jadi gadis pirang, menyerahlah dan serahkan gadis itu padaku!"

"Jangan harap, aku tidak akan menyerahkan sahabatku sendiri padamu pria hiu brengsek!"

Perempatan siku tiba-tiba muncul dikening Suigetsu. "Kenapa semua orang menyebutku hiu! Sial, lebih dari itu kau tidak berhak menculik istri orang pirang gendut!"

"Uaapa!? Aku tidak gendut! Dasar hiu sialan, lagipula dari tadi kau bilang temanku ini istri orang. Memangnya dia sudah menikah, dia itu kan perawan dan pokoknya kau tahu dia itu yang diculik oleh kalian dan diracuni supaya hilang ingatan!"

Suigetsu hanya mampu menatap horor, ia benar-benar tak habis pikir dengan gadis didepannya. Perawan katanya? Heh, jangan bercanda hampir setiap hari dia melihat gadis gulali itu 'melakukannya' dengan si bungsu Uchiha. Menculik dan meracuni? Hey! Apaan itu!

Hilang sudah kesabaran Suigetsu hingga ia hampir melayangkan jurus andalannya namun tiba-tiba tubuhnya meleleh, itu pertanda bahwa tubuh aslinya dalam bahaya. "Ck, sial!" dia harus segera focus mengendalikan tubuh aslinya sebelum hal fatal terjadi.
Sedang Ini hanya mendesah lega, ia mengeratkan rangkulannta pada sosok bersurai merah muda lalu melangkah kembali dengan cepat memasuki kapal.
"Fyuuhh... Syukurlah, sekarang kita tunggu mereka. Semoga, kita semua bisa kembali dengan selamat." Ini menatap jendela kabin yang menampilkan desa kecil itu dari kejauhan.

Ia tersenyum lalu memandang wajah letih temannya yang tengah berbaring dengan sendu. " Sakura... Semoga dia juga mau pulang,"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Revenge or Safe me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang