2

26.8K 1K 99
                                    

Warning!!! Part ini mengandung unsur 17+, maksa baca dosa tanggung sendiri!!!
Happy reading😊📜
.
.
.
.
.

Udara lembab, gelap dan dingin adalah suasana yang tepat untuk menggambarkan tempat yang bernama gua. Disana dikerasnya batu dengan alas jubah hitam terbaringlah sosok gadis bersurai merah muda ditemani dengan remangnya temaram api. Sesekali tubuhnya menggeliat tak nyaman.

"Tobi, jaga dia. Aku akan keluar," ujar pria bersurai raven dengan kulitnya yang putih pucat.

"Mau kemana kau, Sasuke. Ingat chakramu belum pulih," tanya sosok pria bertopeng yang dipanggil Tobi.

"Hanya membersihkan diri," jawab pria yang diketahui adalah Sasuke, sambil melangkah keluar gua.

"Engh~" leguhan dari seorang gadis membuat esistensi Tobi teralihkan, ia menghampiri gadis itu lalu memeriksa keadaannya.

Diamatinya wajah sang gadis bersurai gulali yang tampak berantakan itu. Raut wajahnya berubah-ubah, terkadang wajah gadis itu seperti mengerut kesakitan tapi kemudian berubah merah padam. Tobi memberanikan diri menyentuh kening sang gadis, mengecek apakah gadis itu demam atau memang efek racun yang diberikan Saaron?

"Aah~ enh... Jangan berhentih."

Sontak Tobi begitu terkejut ketika telapak tangannya berhasil mendarat dijidat lebar sang gadis, ia mendapati iris viridian jernih yang menatapnya sanyu dan lebih mengagetkannya lagi tubuhnya telah ditarik kuat sehingga tersungkur diatas sang gadis gulali. Belum sampai disitu gadis itu menarik kuat jubahnya hingga terkoyak sehingga kini ia bertelanjang dada.

Tubuh Tobi menegang kala jemari lentik itu menggelitik tengkuknya terlebih bibir gadis itu tengah bergerilya di bahunya. Butuh seperkian detik hingga kesadarannya penuh, bagaimanapun dia belum gila untuk mengorbankan diri dipanggang hidup-hidup oleh Sasuke.

"S-sakura-san, apa yang k-kau lakukan!?," ujar Tobi sambil mengutuk dirinya dalam hati karena tubuhnya mulai merespon pergerakan gadis dibawahnya.

"Sshhh~ nikmati saja sayaang, bagian bawahku sudah berdenyut minta dimasuki. Engh~ kenapa kau tidak mulai dengan membuang topengmu lalu mulai mencubu belahan dadaku, hmm?"

Mungkin jika Tobi tidak menggunakan topeng ia sudah terlihat merah padam hingga telinga ketika ia mendapati suguhan didepan matanya, wajah cantik, manis merona dengan bibir ranum yang merah, sepasang mata viridian yang jernih tengah sayu menatapnya, terlebih sebuah gundukan kembar yang nampak kenyal jika disentuh, dan sialnya lagi bagian tubuh bawahnya yang mulai ikut merespon. Jika saja ia bukan Uchiha yang memiliki pengendalian diri luar biasa, maka sudah dipastikan ia sudah melahap tubuh gadis dibawahnya kini.

Buaghh!!!

Hingga sebuah pukulan begitu keras yang mendarat diwajahnya, ralat topengnya hingga sedikit retak kemudian bunyi gedebum keras tubuhnya yang sukses terbanting di kerasnya lantai bebatuan gua membuat dirinya sadar dan kembali mendapatkan kesadarannya yang sempat melayang.

"Brengsek!!! Apa yang kau lakukan, hah!?" Bentakkan mengerikan begitu menggema digua itu menandakan bahwa sang empu suara begitu marah.

"Dengar Sasuke, kau salah paham ini tak seperti yang kau lihat. Mungkin racun itu mu-"

"Diam! Sejak awal aku sudah curiga denganmu," Bentak sosok yang bernama Sasuke itu dengan nada teramat dingin dan aura membunuh menguar disekitarnya, sukses membungkam mulut Tobi.

"Ya Tuhan, Deidara jika saja kau belum mati, aku benar-benar ingin lari dan berlindung di balik rambut panjangmu. Astaga, orang ini sangat mengerikan." ujar Tobi ngeri dalam hati.

Revenge or Safe me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang