13

13.9K 781 71
                                    

"Darimana kau,"

Dingin. Itulah nada yang terdengar dari sosok lelaki yang sedari tadi Menatanya tajam tanpa henti.

Sakura, ia berusaha menetralkan degub jantungnya yang menalu-nalu. Entah mengapa ia segugup ini, rasanya seperti kau dipergoki tengah selingkuh.

Sasuke, lelaki itu duduk dengan santai dimeja makan. Menatap gadisnya dengan tatapan penuh selidik, bagaimanapun perkataan Suigetsu beberapa menit yang lalu mengganggu pikirannya.

"Aku hanya pergi ke kedai makanan, kupikir kau tidak bisa makan masakanku makanya aku membeli beber- "

Sakura tertegun sejenak. Ia mendapati kedua tangannya kosong yang artinya tak membeli apapun, nyatanya memang dia tidak membeli makanan apapun.

Ia terlalu larut dengan obrolan yang dibuat Gaara, baginya itu menyenangkan hingga ia lupa untuk membeli makanan.

-Ak-aku lupa, aku meninggalkannya diatas meja. Aku akan mengambilnya kembali,"

Sakura di tatap nyalang seperti itu siapa yang tidak gugup? Dengan sekali tarik nafas ia mengucapkannya begitu saja. Ia hendak berbalik dan pergi menuju kedai itu kembali.

Sebelum suara berat prianya membuat langkahnya terhenti.

"Tak perlu. Ini sudah malam,"

Sakura diam-diam tersenyum, setidaknya suaminya itu menghawatirkan dirinya. Ia berbalik menghadap suaminya, tetap tersenyum meski wajah suaminya itu terlihat sangat datar.

"Kalau begitu aku akan masak, tunggu sebentar akan aku siapkan," dengan ceria Sakura berjalan ke perapian dan mengambil beberapa bahan makanan, sebisa mungkin ia ingin menghindari tatapan dong n suaminya.

"Itu juga tidak perlu, Karin sudah masak dan Aku juga sudah makan, "

Sakura berhenti memotong sayurnya. Ia menatap sayur itu nanar, bahkan tatapannya mengabur karena air mata sudah menumpuk dipelupuk matanya meminta untuk jatuh.

"Oh, baguslah belakangan ini kau sudah bisa makan dengan baik. Lagi pula sudah terlanjur, aku akan memakannya sendiri,"

Sakura mati-matian menjaga suaranya agar tidak bergetar.

Tak.

Tak.

Hening, tak ada yang mau mencairkan suasana, hanya suara pisau yang beradu dengan sayur dan kayu yang terdengar.

Dalam diam, Sakura menangis bahkan ia lupa tujuannya membuat apa karena sayur yang ia potong sudah tak berbentuk.

Dia tidak bohong, dia memang belum makan. Ia memang sudah merencanakan membeli makanan diluar kemudian makan malam bersama dengan Sasuke, ya meski bukan masakannya tapi pasti Sasuke tidak masalah dengan hal itu.

Lagi pula semenjak saat itu, ia jadi jarang makan. Apalagi makan bersama dengan suaminya.

"Siapa?"

Sakura berhenti memotong sayuran tak berbentuk itu ketika suara berat dan dingin itu kembali memecah keren ngan.

Ia tahu betul apa yang dimaksud Sasuke, itu adalah Gaara. Entah bagaimana diam nya tahu, ia bahkan tidak mau tahu san memikirkan itu.

Rasanya sakit hanya saja belum terobati, mengapa harus memsingkan hal sesederhana itu?

Ia memasukan asal sayuran-sayuran itu pada panci yang airnya tampak mendidih, mencoba mengabaikan lelaki yang sedang menatapnya seolah dirinya adalah kelinci yang harus dimakan.

"Sakura!"

Sasuke benci diabaikan, apalagi oleh orang yang ia kasihi. Berjalan gontai kearah sang gadis, dengan sekali sentakan keras ia berhasil mencengkram kuat lengan sang gadis hingga memerah kemudian membalikan tubuh gadis itu hanya hingga sekarang benar-benar menghadapinya.

Revenge or Safe me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang