9

18.3K 847 50
                                    

"Jika konoha tidak menyrahkan Uchiha Sasuke maka dengan berat hati kami nyatakan perang," ujar pria tegap berotot dengan lengan yang tinggal satu.

Stunade begitu geram mendengar peryataan dari pria didepannya yang tak lain dan tak bukan adalah Raikage. kepalanya begitu penat memikirkan masalah desa, belum lagi murid kesayangannya yang tak kunjung ada kabar ditambah permasalahan Uchiha bungsu serta konflik antar negara yang ditimbulkan.

"Kami sedang berusaha Raikage-sama! setidaknya berikan kami waktu."

Bukan berarti wanita nomor satu di Konoha itu takut dengan ancaman perang, melainkan ia takut mengenai perasaan murid kesayangannya itu. Sakura begitu mencintai Sasuke,  lalu bagaimana nasib muridnya kedepannya, Malang sekali kau Sakura.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dinginnya angin musim dingin serta rembulan yang semakin  meninggi tanda malam menunjukan semakin larut membuat seluruh mahkluk hidup ingin segera menuju ke alam mimpi dan bergemul dibawah hangatnya selimut tebal.

Namun berbeda dengan gadis  bersurai merah muda yang tampak gelisah tak nyaman dalam tidurnya. ia mencoba berulang kali untuk terpejam, namun bayangan-bayangan sesuatu yang ia inginkan begitu menggoda dan tampak begitu jelas. ia beberapa kali merubah posisinya, hingga ia bennar-benar sudah tidak tahan lagi. Pada akhirnya ia pun mengutarakan keinginannya.

"Ne, Sasuke-kun."

Lirih sang gadis sambil menggoyangkan tubuh kekar yang terbaring di sampingnya. Ia mendengus sebal kala kegiatannya tak di respon oleh pria yang terbaring di sampingnya itu.

"Sasuke-kun!"

"Ada apa?" sahut sang pria pada akhirnya, masih memejamkan mata ia menyernyit gusar tanda ia tak suka.

"A-aku ingin i-itu..."

"Ini sudah malam Sakura, besok saja."

"Tapi Sasuke-kun aku inginnya sekarang!"

"Aku juga, tapi ini sudah larut. istirahat saja ya."

"Sasuke!"

"Ck! baiklah, menyebalkan," ujar sang pria pada akhirnya, matanya terbuka menampilkan onyx sayu nya yang tersirat rasa kantuk luar biasa mungkin. Tangannya mulai bergerilya di punggung sang gadis, mengelus lembut hingga mencapai kedua gundukan kenyal milik gadisnya, sedangkan sang gadis terbelalak kaget sekaligus tak percaya. sontak sang gadis terbangun dari acara berbaringnya, ia menatap sang pria horor. 

"Apa yang kau lakukan Sasuke-kun!"

"Kau ini kenapa Sakura! kau yang memintanya," sang pria pun ikut terduduk dan memandang tak kalah tajam.

itu membuat sang gadis berkaca-kaca, menurutnya tatapan prianya saat ini sangat mengerikan hingga tubunya ikut bergetar. "Kau jahat Sasuke-kun...hiks, kau tidak mencintaiku."

Oh Tuhan, demi apapun apalagi ini!  Ujar Sasuke dalam hati. ia masih menatap gadisnya malas, "Apa maumu," pun dengan suara yang begitu dingin dan datar.

Tak pelak itu berhasil membuat lelehan liquid bening disudut emerald indah  sang gadis. Sasuke, mengehela nafas berat, ia mengacak rambutnya frustasi, pasalnya dari kemarin Sakura begitu emosional, rasanya muak sekali menangani gadis bertingkah begini. bahkan ia lebih memilih bertarung seharian dengan Danzou dari pada menangani gadisnya yang begitu emosional seperti sekarang ini.

Revenge or Safe me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang