28☠️ Ribut

8.6K 457 26
                                    

Danish menunggu Balqis di sebrang sekolah. Matanya menatap gerbang meperhatikan murid yang keluar gerbang. Tapi Balqis tidak keluar-keluar, justru malah orang yang ia benci yang keluar dari gerbang seorang diri.

Danish berlari menuju gerbang. Menghalangkan motor Gilang yang hendak keluar. "Turun lo!"

Gilang menstandarkan motornya. Danish meraih kerah seragam Gilang dan mengajaknya ke pinggir sekolahan.

"Maksud lo apa nyakitin Adek gue hah! Setelah lo dapetin Adek gue. Lo buang adek gue sesuka hati lo? Lo pikir Adek gue sampah!"

Gilang tersenyum miring. "Itu kan yang mau lo lakuin ke adek gue juga?"

"Gue bukan brengsek kayak lo yang sukanya nyakitin perempuan!" Teriak Danish di hadapan wajah Gilang.

Anak murid yang tadi ingin pulang menjadi tidak jadi karena melihat keributan. Mereka mengerubungi Gilang dan Danish.

Gilang menghempaskan cengkraman Danish di kerah seragamnya. "Lalu apa kabar sama diri lo yang penghianat?!"

Danish terkekeh geli. "Gue? Penghianat? Bukannya lo? Yang sok ngedukung padahal nikung!"

Gilang diem sejenak. Gue? Nikung siapa?

"Setelah lo buat salah satu sodara gue mati! Sekarang lo juga mau buat Adek gue sedih!" Danish menonjok Gilang.

Wajah Gilang terhuyung ke samping. Ia memegang sudut bibirnya yang berdarah.

Gilang menatap Danish bingung. "Gue buat mati sodara lo? Siapa?"

"Gak usah sok pura-pura bego!" Danish ingin menonjok Gilang lagi tetapi lengannya ditahan oleh seseorang.

"Abang udah." Balqis mengelus bahu Danish. Entah sejak kapan Balqis berada di situ.

Gina juga ikut menenangkan Gilang. Memandang Gilang khawatir.

"Ngapain sih ribut-ribut. Ada masalah apaan emang?" Balqis mengelus lengan Danish.

"Pelajaran buat dia yang udah nyakitin lo." Danish menatap Gilang tajam.

"Sekali lagi gue bilang. Gue gak bakal nyakitin Adek lo kayak lo nyakitin Adek gue. Gue gak brengsek kayak lo. Jadi, gak usah ngalang-ngalangin Adek lo buat pacaran sama gue." Danish mengatur nafasnya.

"Ayok pergi." Danish menarik Balqis menuju motornya.

Gilang menatap Danish bingung. Yang di maksud Danish membuat sodaranya mati itu siapa? Yang disebut Danish jika ia menikung itu siapa? Ucapan Danish benar-benar membuat Gilang bingung.

"Ayok pulang. Luka lo kudu diobatin." Gina menarik lengan Gilang menuju motor.

❌ ☠️ ❌

Balqis memasuki rumahnya dengan Danish yang mengekor di belakang. Balqis mendudukkan tubuhnya di sofa diikuti Danish.

"Apaan sih Bang pake ribut-ribut segala." Balqis menendang kaki Danish.

"Biarin, pelajaran buat dia yang udah nyakitin lo."

Balqis menoleh. "Gue gak yakin cuma gara-gara itu lo bisa semarah ini."

Danish mengernyit. "Emang apaan lagi? Orang gara-gara lo disakitin kok."

Balqis menatap Danish lekat. Danish yang risih ditatap seperti itu mengusap wajah Balqis kasar. "Mandi sono lo bau."

Balqis mendelik. "Biasa aja dong. Gak nyadar diri. Situ juga bau." Balqis menginjak kaki Danish dan pergi ke lantai atas menuju kamarnya.

Danish menatap Balqis dengan senyum samar. Belum saat nya lo tau.

GILANG [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang