7☠️ Rindu

11.7K 703 2
                                    

Karena, hal yang membuat kita rindu dengan seseorang adalah.. Sebuah kenangan.

-Balqis Ghania Qolbi Kamilia-

❌ ☠️ ❌

Balqis sedang termenung di kamarnya tiba-tiba ia rindu dengan Kakaknya Fino. Rindu bermain bersama, tertawa terpingkal-pingkal, nonton bola sampai tengah malam walaupun Balqis sering ketiduran. Dan ia sangat rindu dengan sifat konyol Fino yang membuat siapa saja tertawa.

"Kak, sekarang Persib main lawan Persija!" Seru Balqis, dan duduk di samping Kakaknya.

"Heleh, paling nanti Persib kalah." Ucapnya meremehkan.

"Sembarangan! Persib itu jago tau!" Seru Balqis tidak terima, "Gimana kalo kita taruhan?"

Ia mengkerutkan keningnya, "Taruhan itu dosa tau dek." ucapnya memberitahu. "Tapi gapapa deh, Kakak megang Persija."

Gimana sih?-,

"Oke, Aku megang Persib yaa!"

"Siapa takut." Ucapnya menjulurkan lidah ke arah Balqis.
                    
                               ☠️

"Yee! Persib menang!!" Sorak Balqis gembira.

Ia cemberut, "Iyaa deh iya, Kakak kalah taruhan."

Balqis menjulurkan lidah, "Kakak kalah, jadi Kakak harus aku hukum." Ucapnya berkecak pinggang.

"Hukumannya adalah.." Jeda Balqis.

"KAKAK HARUS CIUM ADEK SAMPE NANGIS!" Itu bukan suara Balqis.

Balqis menoleh ke arah kakaknya membulatkan mata, "Kan Kakak yang kalah, kenapa jadi aku yang dihukum?"

"Aku gak mau dicium sama Kakak! kakak bau belum mandi!" Ucap Balqis lalu lari menghindar dari Kakaknya.

"Eh mau kemana?! Jangan lari!" Serunya. Langsung mengejar Balqis.

"Bodo amat!" Ucap Balqis menjulurkan lidah dan terus berlari.

"Awas ya kamu! Kakak tangkep! Nanti gak boleh kabur kalo udah ketangkep!" Ucapnya, terus mengejar Balqis.

"Coba aja kalo bisa!" Ucap Balqis menjulurkan lidah dan tetap menghindar dari tangkapan Kakaknya.

Balqis tiba-tiba berhenti, di depannya ada lemari tv, di samping kanan ada sofa, dan di samping kirinya ada sofa juga. Gawat ini buntu! Dan di belakangnya sudah ada Kakaknya yang siap menangkap.

"Hayo! Mau kemana lagi, hah?" Ucapnya siap menangkap Balqis.

Balqis berbalik melihat kakaknya, "Kakak ganteng deh, jangan tangkep Balqis yaa?" ucapnya dengan mata berbinar.

"Tadi kamu denger Kakak bilang apa? Kalo udah ketangkep gak bisa kaburkan?" Ucapnya tersenyum miring.

"Kakak..." Ucap Balqis menciut.

Ia segera menangkap Balqis, menggendong dan membawanya ke sofa. Menidurkannya, mencium pipi Balqis dan menggelitik pinggang serta telapak kaki Balqis.

"Haha! Kak udah geli ih!" Seru Balqis. Tangannya menepis tangan Kakaknya yang menggelitikinya.

Tubuh Balqis tidak karuan. Kakinya menendang-nendang, serta matanya sudah megeluarkan tetesan air mata.

"Haha! Kak udah ih, Balqis cape.. Hahaha!"

Ia berhenti. Melihat keadaan adiknya yang sangat berantakan. Keningnya mengeluarkan keringat, matanya sedikit mengeluarkan air mata, dan rambutnya yang sudah berantakan.

Balqis mengambil nafas, "Kakak jahat ih, Balqis cape tau." ucapnya cemberut.

Ia terkekeh, "Maafin Kakak ya. Abisnya Kakak suka liat kamu kegelian gitu, " ucapnya. Mengusap air mata Balqis di sudut matanya. Dan merapihkan rambut Balqis.

"Jangan ngambek ah. Besok Kakak beliin es krim ya?" Ucapnya mengusap kepala Balqis.

Balqis melihat Kakaknya berbinar, "Es krim? Serius? Ih mau!!" seru Balqis semangat.

Ia tersenyum, "Iya besok Kakak beliin. Kamu sekarang tidur dulu yaa. Udah malem." ucapnya.

Balqis mengangguk, "Gendong." ucap Balqis menyengir.

"Dasar manja." Ucapnya mengacak-ngacak rambut Balqis.

"Ayo naik." Ucapnya berjongkok di hadapan Balqis.

Balqis segera melompat kepunggung Kakaknya dan melilitkan tangannya di leher.

"Udah, Let's Go!" Seru Balqis.

Segera ia membawa Balqis ke kamar dengan gaya pesawat. Membuat Balqis tertawa.

Ia mendudukkan Balqis lalu menidurkannya di kasur.

"Tidur ya, jangan lupa baca doa." Ucapnya. Menarik selimut sampai ke dada Balqis.

"Good night, and sweet dream." Ucapnya mencium kening Balqis, lalu mematikan lampu tidur.

Suara ponsel menyadarkan Balqis dari lamunannya. Ia mengerjapkan mata. Hh, ia baru saja mengingat kenangannya bersama Fino.

Matanya perih menahan tangis. Dadanya naik turun, serta kening yang sudah mengeluarkan keringat.

Kakak Fino... Balqis kangen Kakak. Batin Balqis.

Tbc

Yailah puasa gini malah bikin yang sedih-sedih :v

Love, Fitri Yani.

GILANG [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang