🌹1🌹

145 8 2
                                    

JB's POV

Aiisshh...menyebalkan sekali si Jackson itu!.Seenak udelnya saja dia menuduhku menyembunyikan gelangnya yang dia bilang butuh perjuangan berat untuk bisa membelinya.Anak itu memang menyebalkan tetapi juga lucu disaat yang bersamaan.Bahkan,terkadang dia bisa menjadi sangat childish.

AARRGGHH...entah kenapa mood-ku hari ini sangat tidak menentu seperti perempuan yang sedang mengalami masalah periodik bulanannya.Lebih baik aku kembali ke kamarku saja.Dengan begitu,aku akan bisa lebih tenang.Langsung saja aku berlari menuju kamarku dan menjatuhkan diriku sendiri diatas dipan empuk yang membuatku langsung terlelap dalam alam mimpiku sendiri.

~♠️~♠️~♠️~♠️~♠️~

Aku sedang mengelilingi halaman belakang istana ketika aku melihat sesosok perempuan sedang memetik beberapa tangkai bunga mawar yang indah dan melimpah disekitar halaman belakang tersebut.

Perlahan,kudekati perempuan tersebut tanpa bersuara sehingga dirinya tidak merasa curiga dan terancam.Rambut coklat kehitaman yang terurai indah membuat kedua bola mataku seolah terhipnotis oleh pesona yang dipancarkan olehnya.Saat jarakku dengan dia semakin dekat,dia menolehkan kepalanya,merasa curiga dengan keadaan sekitarnya.Hingga aku muncul tepat disampingnya,dia sedikit terkejut melihat sosok tegapku,tapi memberikan senyum kecut yang menurutku sangat manis.

"Maaf.Aku tidak bermaksud menakutimu"

"Tidak apa-apa,Jaebum-a.Lagipula aku sudah tahu kau akan kesini"

Lalu,aku berjongkok disampingnya sambil memperhatikan setiap detil kecantikan yang terlihat jelas diseluruh sudut wajahnya.Aku tersenyum sendiri saat melihat betapa cantik dan indahnya wanita yang sangat kucintai sampai kapanpun ini.

"Mengapa kau mampir kesini?.Kukira kau sedang sibuk mengurus pekerjaanmu didalam istana,Jaebum"

"Ah,aku sedang malas mengerjakan pekerjaan yang membosankan itu.Aku hanya sedang ingin mengurusi istriku saja karena aku sadar bahwa istriku mungkin sedang butuh belaian"

"Dasar!.Aku sama sekali tak keberatan bila kau terlalu sibuk,Jaebum-a.Pekerjaanmu itu memang seringkali menyita waktu,tapi,aku tak ada masalah dengan semua itu"

Terkikik kecil mendengar ucapan istriku,aku menyampirkan rambut yang menghalangi wajahnya sehingga membuatnya menoleh padaku.Kedua bola mata coklatnya sungguh membuatku terpikat hingga aku tidak dapat menahan diriku lagi untuk menciuminya.Kurasa dia sedikit terkejut atas ciuman mendadak yang kuberikan,tapi tak lama kemudian,dia membalasnya dengan pelan dan lembut hingga dia mengalungkan kedua lengannya dileherku.Sebelum ciuman kami memanas,dia menarik diri terlebih dahulu sambil menunduk menghindari tatapan kedua mataku.Selama beberapa detik kami terdiam satu sama lain,dia memeluk diriku erat sambil mendekapkan kepalanya diatas dada bidangku.

"Tolong,jangan tinggalkan aku sendirian,Jaebum-a.Aku benar-benar takut bila aku kehilangan dirimu lagi"

Aku tersenyum sambil mengecup puncak kepalanya untuk menenangkan sekaligus meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja dan aku tidak akan pergi meninggalkannya sendiri.

"Aku janji tidak akan meninggalkanmu,sendirian,chagi.Karena aku akan selalu memastikan dirimu untuk selalu tetap berada disisimu"

~♠️~♠️~♠️~♠️~

Tanpa kusadari,aku terbangun dari tidurku dengan napas tersengal-sengal.Beberapa detik kemudian,setelah aku menetralkan kembali napasku,aku mulai memikirkan mimpi singkat yang baru saja kualami.

Timeless Moments (GOT7 Vampire Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang