[10] you are seriously too perfect

865 193 8
                                    

udah sore, eunbi balik ke kamarnya sendiri, sambil nungguin pinky pulang. tapi sampe jam 5 lebih 15, pinky belum juga dateng.

eunbi udah sibuk nelfon ke nomornya, tapi malah gak aktif.

"hih kemana sih nih anak? ilang ntar gue yang diomelin mak abah dia-"

eunbi lalu inisiatif buat ngehubungin si hwanwoong aja.

"woong pinky masih sama lo?"

"ngg anu.. tadi pinky ketemu sama temennya di depan kedai.. terus katanya, dia mau pulang sama temennya itu.. makanya gue balik sendiri-"

"temennya siapa woong? laki apa cewek?"

"cowok, bi. gue kurang tahu, tapi cuma denger denger sedikit gitu pinky panggil dia jun.. jun siapa gitu deh-"

"ASTAGAAAAA-"









masih dalam keadaan heboh, tiba tiba pinky masuk ke kamar sambil cengar cengir. bikin eunbi kaget setengah panik.

"PINKY!" seru eunbi, sambil buru buru matiin panggilan sama hwanwoong barusan.

"oe napa sih, bi? tegang amat muka lu-" celetuk pinky sambil ngeletakin tas tentengnya di meja. lalu berjalan ke kamar mandi.

"abis darimana aja lo sama si kak junhui??" tanya eunbi.

"lah kok tauu????"






















"han, balikan beneran lo?" tanya donghyun sebelum berangkat ke kampus pagi itu.

donghan hanya mengangguk sambil membenahi pakaiannya. "kenapa? gak percaya? kan gue udah pernah bilang kalau gue tuh rajanya ngeluluhin hati cewek-" kata donghan, bangga.

donghyun cuma geleng geleng kepala dengernya. donghan yang dulu tuh sama aja kaya sekarang.

"bego banget sih eunseo tuh mau sama lo-"

"enak aja kalo ngomong!" balas donghan tak mau kalah.

"seharusnya lo tuh gak ngegunain waktu yang sama kek gue saat ngomong ke cewek cewek itu. gue takut dikiranya kita tuh sekongkol terus gak tulus.."

"LAH EMANG LO BILANG BILANG GUE SEBELOMNYA KALAU KEMAREN TUH MAU NEMBAK DAHYUN?"

donghyun memonyongkan bibirnya, pasrah. "ya nggak juga, sih. abisnya gak terduga-"


"makanya teh perencanaan harus mulus, kaya guaaaa akang donghyun-" ledek donghan, lagi.

donghyun hanya mengalah. lalu berjalan keluar kamar sambil membawa tas dan kunci motor, serta hoodie abu abu di tangannya.


"gue berangkat duluan. mau beli sandal jepit-" pamit donghyun.

"sandal jepit buat apaan?" tanya donghan.

"praktek kelompok gua, duluan. samlekom-"

donghan cuma ngangguk angguk. sebelum akhirnya meraih ponselnya di nakas.

donghan
seo, berangkat jamber?
aku jemput..

eunseo
gak usah, gue berangkat sama dahyun

donghan
lahh beneran nih, seo

eunseo
gue juga beneran.
ntar aja pulangnya, ada yang mau gue omongin

donghan
okelah sayangkuuu♡

read, 8.15 a.m

eunseo segera mengambil buku bukunya dan memasukkan ke dalam tas, tepat sebelum dahyun meneriakinya dari luar.

"eunseoooo, buruaannn. keburu abis ntar buryamnya-"






kedua gadis itu memang berencana akan membeli sarapan buryam di kedai langganan, dekat kampus.








"mas, yang satu pake kacang, yang satu nggak ya-" kata seorang cowok yang sedang memesan.

sambil menunggu pesanannya, cowok itu celingukan melihat ke ponsel, lalu ke arah jalan raya pagi itu yang lumayan senggang jika dibanding biasanya.

"lah woo, lo disini juga?"

"eh chengxiao, iya nih. kak bona nitip, sekalian gue juga jadi pengen bubur haha-" jawab jungwoo.

"mas ini, semuanya 22ribu-" kata pak penjualnya sambil nyodorin sekantong plastik putih bening yang di dalamnya ada 2 kotak.

"oh ini, mas. makasih ya-" kata jungwoo sambil nyerahin uang 50ribuannya.


"gue duluan xiao," pamit jungwoo pada teman satu kelasnya itu. chengxiao balas tersenyum juga.


sampai akhirnya baru 5 langkah jungwoo berjalan menjauh dari kedai itu, terdengar suara yang memanggil dirinya dari arah kanan jalan.

"jungwoo, jungwoo!! tunggu-"

"eunseo?"

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang