[36] thanks for your confession

460 87 11
                                    

"ya gitu deh, woo. udah, cuma masa lalu. nggak usah dipikirin. toh, sekarang juga udah pada baikan-"

"ya tapi gue bisa nangkep pandangannya eunseo ke rena tuh kaya nggak srek gitu-" kata jungwoo.

eunbi hanya mendelik. takutnya jungwoo jadi khawatir kalo eunbi cerita terlalu banyak.

"eh woo, gue balik aja deh. nggak enak, nih. sungkan gue-" kata eunbi.

"loh kenapa? baru aja mulai-"

"hehe nggakpapa, gue mau istirahat aja. takut ganggu acara kalian, juga sih."

manusiawi lah, akhirnya jungwoo menghormati keputusan eunbi dan mengantarnya sampai luar cafe.

di depan, tepat seorang yang ditunggu tunggu grup ini akhirnya tiba.

"woi anjing lah lama bener lo, vin-"

yuvin, cowok itu cuma senyum terus jalan mendekat ke jungwoo dan juga eunbi.

ih, ganteng. the first impression oleh hwang eunbi.

iya, eunbi belum pernah ketemu sama cowok ini. padahal dia anak budaya, sama kaya jungwoo dkk tadi.

"sorry bro, macet dari rumah sakit-" jelas yuvin.

"lah siapa yang sakit?"

"abang gue, woo. kecelakaan semalem-" jawab yuvin, sedikit merendahkan intonasinya.

eunbi nyimak. lama kelamaan dia larut sama pandangannya ke cowok itu.

buset dah, baru dikacangin moonbin chanwoo sehari doang, udah pindah ke lain hati masa?

"yah tau lagi kena musibah, gue gak nyuruh gue kesini lah, vin-" kata jungwoo, sedikit menyesal.

yuvin lagi lagi ketawa.

kayanya ni anak emang bawaan murah senyum.

"nggak papa, udah lama ya kalian? aduh, maaf.."

"ih santai aja kali, vin. kaya orang baru aja, lo-" jungwoo menepuk punggung yuvin.

"eh? ini eunbi ya?" tanya yuvin kemudian sambil menunjuk ke eunbi yang sedari tadi cuma merhatiin diam diam.

eunbi tersentak, hampir saja berjingkat. untuk menutupi rasa malu, dia ikut ikutan ketawa sok akrab.

tapi kok yuvin udah tau namanya, ya?

"h-hai.. eunbi disini-"

"halo- gue yuvin-"

begitulah pada akhirnya hingga keduanya saling bersalaman dan berakhir pada keputusan eunbi untuk tidak jadi pulang saat itu juga.

































pinky hanya sibuk menikmati santapan, traktiran dari hwanwoong yang baik hati.

sementara hwanwoong cuma ngeliatin diem diem. memuja gadis yang ada di depannya itu.

setelah bercerita, hwanwoong berpikir kalo pinky butuh waktu sebentar buat nenangin dirinya. lagipula, hwanwoong tau, kalo urusan temen, pinky ini #1. maka itu, hwanwoong berusaha mencoba mengikuti alur gadis itu.

kalo boleh jujur, sebenarnya hwanwoong juga lelah. kadang ia ingin pinky tahu. kalo dirinya sangat menyayangi dirinya. meski pada kenyataannya sekarang mereka masih terjebak di antara hubungan pertemanan ini.


"woong," panggil pinky.

"ada apa, ky?"




pinky menatap hwanwoong cukup lama. "makasih ya, udah mau dengerin cerita gue."

"haha santuy aja, zhou jiqieong. eh ngomong ngomong, kak jun yang waktu itu gimana?"

hwanwoong random amat nanyanya soal wei junhui yang dulu dielu elukan oleh pinky itu.



pinky kaget. tapi dia sama sekali gak marah kalo hwanwoong tibatiba nanya begituan. pinky inget, dia kayanya belum cerita sama hwanwoong kalo dia sekarang udah ngelupain kak jun itu.



"udaahhh, nggak usah dibahas.." kata pinky.

"lohh emang kenapa?"

pinky menghela nafas. "ya, gue mau ngelupain, woong."

"oohhh" bibir hwanwoong refleks mengatup. pikirannya sudah kemana mana. membayangkan kalo jun itu sudah menyakiti pinky sampai sampai cewek ini mau melupakannya.










"yaudah makanya, sini gue bantu. gue siap bantu lo ngelupain masa lalu. soalnya, masa depan lo udah terang disini-"





hwanwoong makan apa sih, kok malu maluin.

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang