Chapter 2

4K 370 3
                                    

Sendirian. Ya, mereka meninggalkan Taehyung sendiririan di ruangan yang gelap dan lembab ini. "Hah, sepertinya aku akan terkena paru-paru basah jika disini terus." pikir Taehyung dalam hati. Mencoba berdiri dengan segala kekuatannya, ikatan di kakinya sungguh kuat menghalanginya untuk sekedar berlutut saja. "Hah?! Bagaimana ini?!" gerutu Taehyung.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Sehun yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu.

"T-tak ada... mm, aku hanya ingin meluruskan kakiku saja." jawab Taehyung tergagap karena kaget dan takut juga mengingat hal yang Sehun lakukan padanya tadi.

"Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri." gertak Sehun dengan nada rendah penuh dominasi dan ancaman.

"Tidak, tenang saja. Ada apa? Kenapa kau masuk kemari? Ingin memukulku lagi?" tanya Taehyung diiringi seringaian di bibirnya yang penuh dengan luka sembari melanjutkan kegiatan *mari kita coba berdiri*-nya.

"Diamlah! Berhenti bergerak atau aku akan memukulmu lagi. Kenapa kau kukuh tidak mau menjawab semua pertanyaan kita dengan jujur? Nyalimu besar juga." ucap Sehun sambil mengangkat kursi di ujung ruangan dan meletakannya tepat di depan Taehyung yang sedang duduk dengan lutut dilipat di depan dadanya.

"Hah, sudah berapa kali aku katakan! Aku ini bukan teman mereka, aku tidak ada hubungan apapun dengan mereka kau tahu?! Wallflower sepertinya orang-orang menyebutnya begitu. Ya aku ini seorang wallflower." jawab Taehyung. Ia menunduk, bukan karena takut kepada Sehun yang sebenarnya kakak kelasnya di sekolah itu, namun karena merasa pusing akibat lapar yang dirasanya. Kalau diingat-ingat terakhir kali dia makan adalah siang kemarin. Jam berapa sekarang? Hari apa sekarang? Taehyung tidak tahu.

Sehun tersenyum melihat Taehyung yang menunduk seperti itu. Dia terlihat sangat kecil seperti seekor anjing corgi apalagi rambutnya dicat emas. Benar-benar seperti anjing corgi.

Kkruyuukk

Kruyyuk

"Pft.. Ya! Kau lapar?" tanya Sehun sembari menahan tawanya. Menurutnya itu sungguh lucu. Bagaimana bisa kau lapar disaat seperti ini?

"Hah? Apa iya? Sepertinya iya sunbae."

"Kalau kau menjawab dengan jujur, aku akan melepaskanmu dan kau bisa memberi makan cacing-cacing yang ada di perutmu itu."

"Sudahlah terserah kau saja Sehun-ssi. Aku sudah lelah -emm.. dan lapar berapa kali harus aku katakan ha? Kalian tetap tidak memper-"

"Kenapa kau sudah tidak berteman lagi dengan mereka?" potong Sehun. "Kalau kau memberiku jawaban yang masuk akal aku akan melepasmu."

Taehyung diam, ia memilih untuk menundukan kepalanya. Menutup mukanya dengan lututnya. Kenapa dia tidak berteman lagi dengan mereka? Itu pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Rambut emasnya jatuh menutupi setengah wajahnya.

"Hei! Jawab aku! Kenapa kau diam saja? Kau tidak bisa menjawabkan?!" bentak Sehun.

Klek.

Seseorang masuk kedalam ruangan itu. Dia berjalan mendekati Sehun yang sedang duduk di depan Taehyung. Meletakkan tangannya di pundak Sehun sembari berkata, "Ternyata dia tidak berbohong Sehun-ah. Sial! Kita menangkap orang yang salah!" ucap Chanyeol sambil menatap Taehyung datar.

"Hmm, dari mana kau tahu kalau dia tidak berbohong?" ucap Sehun sambil menunjuk Taehyung dengan dagunya.

"Lay bertemu dengan Namjoon dan di-"

"Ah, seperti itu. Lalu kita apakan dia?" Chanyeol yang ucapannya dipotong Sehun hanya bisa memutar mata.

"Entahlah. Kita tunggu Suho saja. Dia sedang diperjalanan menemui Lay." jawab Chanyeol sambil melenggang keluar dari ruangan itu.

Tinggal mereka berdua di ruangan yang lumayan luas namun gelap dan kotor itu. Hening. Sehun diam dengan pikirannya sendiri. Sedangkan Taehyung memilih diam untuk menghemat energinya yang tinggal sedikit.

.
.
.
.
.
.
.
.

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._
Hah, gimana ceritanya? Kasih saran ya... eh kalo ada typo kasih tau juga ya 😁

Elah kesel banget sih ini mau vote MAMA webnya lemot banget!
Sampe ketiduran gue.
Aq
Zbl
Se×

Jangan lupa vomment ya 😚
_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._

Wasted (OSH x KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang