Chapter 3

3.4K 344 16
                                    

November 2014

“Kookie…” panggil Taehyung keteman sekelompoknya dengan manja.

“Hyung, kau sungguh menggangguku. Pergilah. Aku sedang tidak ingin diganggu.” ucap Jungkook marah tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

“Tapi, kookie aku kan hanya ingin bermain denganmu kenapa kau marah begini sih?” jawab Taehyung yang berjalan ke samping Jungkook. Dia mengistirahatkan dagunya di bahu kanan Jungkook. “Kookie, kau pintar sekali memainkan reapper. Kapan-kapan ajari Hyung-”

Bugh.

Jungkook yang sedang duduk tiba-tiba berdiri, dengan cepat dia mengangkat Taehyung dan melemparnya ke samping meja komputernya. “Hyung, sudah kubilang jangan menggangguku. Kau tuli Hah?!”

“T-tapi… maaf.” ucap Taehyung sambil menundukan kepalanya. Tangannya menyentuh pinggangnya yang sakit akibat membentur lantai dengan keras. Akhirnya dia berdiri dan meninggalkan ruangan itu.

“Kau tahu?! Kau itu memang aneh. Aku bingung kenapa waktu itu Jin-hyung mengajakmu bergabung dengan kelompok kita.” ucap seorang lelaki berlogat Busan ketika Taehyung berjalan menuju ruang tengah basecamp mereka.

“Hei, kemarilah kalian. Apa yang kalian bicarakan di situ, lebih baik kita bicara dan memecahkan masalah ini bersama. Jimin, ajak Jungkook juga.” ucap Hoseok yang memang tengah menonton TV bersama Namjoon dan Yoongi di ruang tengah itu.

Dan di sinilah mereka. Saling memandang satu sama lain bingung harus memulainya. “Hei, aku tahu aku adalah leader geng ini. Beberapa minggu -tidak, maksudku bulan- ini aku merasa hubungan kita sudah tidak seperti bulan-bulan lalu. Ya, aku tau kalian masih sedih mengingat Jin-hyung yang meninggalkan kita. Tapi kita tidak bis-”

“Ini bukan soal Jin-hyung, hyung!” ucapan Namjoon terpotong oleh Jungkook.

“Lalu kenapa Kookie?” tanya Suga yang sebenarnya sudah tahu apa yang dimaksud oleh Jungkook.

“AKU MUAK BERTEMAN DENGAN DIA!” ucap Jungkook lantang sambil menunjuk Taehyung.

Taehyung yang ditunjuk hanya bisa diam mematung sambil menundukan kepalanya. Dia sudah bisa menduga bahwa hari ini pasti akan datang. Hari dimana mereka yang sudah dia anggap saudara sendiri akan membuangnya. Namun dia tetap saja kaget meskipun dia sudah mempersiapkan dirinya sekuat mungkin.

“Aku juga, meski aku sudah menahan diri selama ini tapi dia benar-benar menyebalkan. Tidak tahu diri!” kata Jimin yang duduk disamping Yoongi kekasihnya.

“Maaf… aku mohon maafkan aku. Aku benar-benar menyesal.” Taehyung benar-benar bingung harus bagaimana. Matanya merah menahan air mata. Tubuhnya bergetar. Dia bisa melihat kalau semua orang yang ada di ruangan itu menatapnya dengan tidak suka. Bahkan Jimin yang dia anggap sebagai teman dekatnya ternyata sangat membencinya.

“Keparat! Berhentilah berakting sebagai korban bajingan!” bentak Hoseok sambil berdiri dan mencengkram kerah baju Taehyung.

“Hentikan Hoseok!” teriak Namjoon.

“Namjoon-ah sudahlah. Kami semua sudah muak dengan dia. Kau juga kan?! Tak usah melindunginya seperti itu. Lagipula Jin-hyung sudah tak ada di sini.” balas Hoseok yang masih memegangi kerah Taehyung.

“A-aku mohon maafkan aku. Aku tidak sengaja waktu itu.” mohon Taehyung sambil memegangi tangan Hoseok.

“Cukup! Aku mohon berhenti sekarang juga.” pinta Namjoon yang sudah frustasi melihat teman-temannya. Dia berpikir dan terus berpikir. Apa yang harus dia lakukan? Dia tidak ingin melihat teman-temannya seperti ini. Tapi dia juga ingin mengabulkan permintaan Jin-nya. Namjoon menghela nafas panjang dan mengambil sebuah keputusan.

“Taehyung-ah. Sepertinya mulai sekarang kau bisa menjauhi kami. Maaf, tapi kami tidak bisa berteman denganmu lagi. Ini yang terbaik untuk kita semua.”

.
.
.
.
.
.
.

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._
Lapaaaarrrrrrrrrrrrr 😢
Eh iya itu lagunya bagus. Coba dengerin deh. Lyricsnya sih agak yaaaa... gitu deh

Jangan lupa vomment ya 😚

Yang ngga vomment bulu hidungnya panjang. Amien.. 😂
_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._

Wasted (OSH x KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang