Chapter 4

3.2K 334 7
                                    

Desember 2014

Klek.

Pintu itu terbuka dan masuklah dua orang lelaki yang memakai jaket kulit hitam. Suho dan Lay mereka berjalan mendekati Taehyung yang sedang tidur di atas lantai yang dingin.

“Lepaskan dia, informasi yang kita dapatkan salah.” kata Suho sambil menggoyang tubuh Taehyung. “Ya! Bangun!”

“Mana yang lain?” tanya Lay kepada Chanyeol yang sedang merokok di ujung ruangan.

“Entah. Xiumin-hyung dan Chen pulang, yang lainnya berada di luar bukan?” jawab Chanyeol asal.

“Ya sudah, lebih baik kita juga pulang. Besok kita pikirkan rencana lain. Sekarang lepaskan dia. Jangan lupa, pastikan juga dia tak akan melapor ke siapa-siapa.” jelas Suho yang langsung meninggalkan ruangan itu bersama Lay.

Chanyeol membuang puntung rokok yang hampir habis asal dan menginjaknya. Dia berjalan mendekati Taehyung sampai sebuah suara membuatnya berhenti.

“Biar aku saja, kau langsung pulang saja hyung.” ucap Sehun yang masih duduk di kursi tadi.

“Yakin kau?” tanya Chanyeol sambil memandang Sehun bingung.

“Iya, aku yakin.”

“Hei, tapi jangan me-”

“Tidak. Aku tak akan menghabisnya. Tenang saja.” sela Sehun yang balik menatap Chanyeol meyakinkan hyung-nya itu.

“Baiklah, kalau begitu aku pulang. Sampai bertemu besok Sehun-ie.” ucap Chanyeol sembari berjalan menuju pintu dan melambaikan tangannya ke Sehun yang hanya dibalas Sehun dengan gumam-an.

Setelah diyakininya pintu itu benar-benar tertutup, Sehun berdiri dan mendekati lelaki yang sekarang sedang duduk menekuk lututnya. Dia menyamakan posisi mereka dan menatap wajah itu.

“Hebat. Kupikir kau berbohong hei bocah.” ucap Sehun.

Taehyung hanya mengangkat kepalanya untuk menatap Sehun dan memutar bola matanya malas. ‘Dasar tolol!’ pikir Taehyung namun dia berpikir dua kali untuk menyuarakan pikirannya itu mengingat tadi Sehun memukulnya dengan cukup keras.

“Cepat lepaskan aku, bukankah tadi Suho sunbae sudah berpesan untuk melepaskanku?” ucap Taehyung sambil menatap Sehun dengan kesal.

“Hmm? Benar juga, tapi bukankah tadi Suho hyung juga berkata untuk memastikan agar kau tidak melapor-”

“Aku tidak berniat melakukan itu!” potong Taehyung.

“Hei dengar, aku tidak suka perkataanku dipotong.” geram Sehun.

“Kenapa? Dasar lelaki arrogant.” ucap Taehyung yang memandang Sehun tak suka.

“Ya, aku memang lelaki arrogant. Ada masalah?” jawab Sehun tak mau kalah.

“Aaah, aku tahu sekarang. Apa itu alasan dia membuangmu Sehun-ssi?” ucap Taehyung sambil menunjukan seringaiannya.

“Apa maksudm-”

“Hei, Sehun-ssi. Ah tidak. Sehun sunbae. Asal kau tahu saja. Kita ini sama kan? Sama-sama sampah. Harus dibuang di tempatnya. Ya kan?” tanya Taehyung yang masih menyeringai dan memandang Sehun.

Rahang Sehun mengeras, meski tidak jelas tapi dia tahu maksud perkataan Taehyung. Ia marah, marah karena Taehyung membuatnya mengingat kejadian itu. Mengingat tentang dia.

“Kenapa sunbae? Kemana perginya lelaki arrogant tadi? Oh… mungkin dia sudah dibuang oleh Luhan sunbae ke tempat samp-”

Bugh!

Taehyung terlempar kesamping. Lidahnya menyecap asin dan besi dirinya tau itu darah. Sehun memukulnya di pipi kanannya dan itu membuat bibirnya berdarah. Dia hampir pingsan karena pukulan itu sangatlah keras. Namun Taehyung tak mau kalau harus pingsan. Lagi. Sudah berkali-kali dia pingsang di ruangan ini.

“Tutup mulut cantikmu itu Kim.” ucap Sehun yang sekarang berdiri di depan Taehyung.

“Haha, kenapa sunbae? Yang kukatakan benarkan? Kau dan aku itu sama saja kan?” jawab Taehyung.

“Diam.” bentak Sehun. Dia langsung memukul Taehyung dengan tangan kanannya.

Hitam. Ya meski sudah menahannya sekuat apapun namun pukulan Sehun kali ini bukan main-main. Taehyung pingsan. Lagi. Dan di ruangan ini. Lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vomment 😚

Wasted (OSH x KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang