no vacancy | 11.

2.1K 562 75
                                    

kalau ada yang mengira kalau daniel dan sejeong bakal punya hubungan yang awkward setelah moment kemarin, itu kesalahan besar.

kalau ada yang mengira kalau daniel dan sejeong bakal menjauh satu sama lain walaupun sudah baikan, itu kesalahan besar.

dan kalau ada yang mengira kalau daniel dan sejeong akan menjalani hidup masing-masing tanpa mengganggu satu sama lain lagi, itu juga kesalahan besar.


nyatanya, daniel masih saja terus menempeli sejeong kemana-mana.

di mana ada sejeong, di situ ada daniel.

bahkan lebih parah dari sebelumnya.


kalau itu orang lain, mungkin tidak akan berani lagi untuk saling mendekat. karena memang, apa yang terjadi diantara daniel dan sejeong bukan pertengkaran kecil biasa, dan sungguh membuat suasana canggung, jika dialami oleh orang normal pada umumnya.


tapi jika itu daniel kinaan, sudah pasti beda kejadiannya.

sudah dibilang, kan, kalau daniel memang setidakpunya malu itu.


setelah melepas status pacar pura-pura mereka, bukan berarti semuanya kembali berjalan normal.

mungkin daniel jadi kembali pada kebiasaan sebelumnya, sepik sana-sini, jangan sampai dikasih kendor. tapi tidak separah sebelumnya.

tapi, sejeong yang dulunya langganan ojek online, masih belum kembali bersahabat dengan aplikasinya itu. karena daniel masih setia menunggu di depan pagar rumah dengan motor dan helm full face hitamnya, sekaligus helm bogo polkadot untuk sejeong.


"hai, ay, eh sejeong."

lambaian tangan daniel hanya dibalas tatapan datar oleh sejeong.

daniel mengulurkan helm bogonya pada sejeong, "ayo berangkat."

"lo ngapain di sini, sih?"

"mau daftar jadi menantu papa mama kamu."


kalau daniel tidak buru-buru mengangkat lengannya, mungkin pipinya sudah memar kebiruan karena ditabok sejeong pakai helm.


"ya allah, canda doang, jeong."

"males ah lo sampa banget kalo ngomong."

sejeong berbalik dan kembali masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan daniel yang masih terus memanggil namanya tapi sama sekali tak dipedulikan.

"ya allah, ngambekan banget, sih."


daniel turun dari motornya dan menekan bel rumah sejeong berkali-kali.

untung papa mamanya sejeong lagi keluar, kalau tidak, mungkin daniel sudah disiram pakai air bekas cucian beras karena mengganggu ketentraman hidup satu keluarga.


"sejeong~ sejeong kahisha~"

suara daniel persis kaya anak sd ngajak main.

"berangkat kuliah yuk~"


sejeongnya sumpek. kalau sejeong tega, mungkin dia bakal nelpon polisi buat nyeret daniel dari depan rumahnya. tapi karena sejeong ga sejahat itu, jadi sejeong kembali menghampiri daniel di luar.

no vacancy― daniel ; sejeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang