no vacancy | 2.

3.2K 777 80
                                    

sejak pernyataannya soal mahar beberapa hari yang lalu di acara halal bihalal perumahan, entah perasaan sejeong saja atau memang begitu keadaannya, daniel jadi semakin sering menggoda sejeong.

tidak selalu, tapi tiap mata daniel menangkap keberadaan sejeong, ada saja yang dilakukan.


"mang, mi ayamnya sa-"

"dua ya mang."

sejeong langsung menoleh waktu sebuah suara tiba-tiba menyahutnya dari belakang.


itu daniel yang tersenyum dengan menaik turunkan kedua alisnya.

sejeong hanya mencebik malas.

"kebiasaan ya lo, tiap makan minta bayarin terus."

daniel mengerutkan dahinya, "siapa yang minta bayarin, sih, tapi kalo lo bersedia bayarin gue ya gapapa."


mau dilawan lagi juga percuma, sejeong udah males banyak ngomong sama daniel. ujung-ujungnya dia yang capek sendiri.


"bang-"

"yang satu banyakin sayur sama ayamnya ya."

lagi-lagi daniel menyahut.


sejeong hanya mengerutkan dahinya bingung.

darimana daniel tau?


"apa, sih, yang ga aku tau soal kamu."

sejeong langsung menginjak kaki daniel cukup keras. geli denger daniel pake aku-kamu.


suasana stan gerobak mie ayam mang asep sore ini ga begitu ramai, soalnya juga sudah lewat jam makan siang, cuma ada sejeong, daniel dan tiga anak lain yang sepertinya adik tingkat mereka.


"jeong." daniel menyolek-nyolek lengan sejeong.

tapi sejeong ga menggubris dengan terus sibuk memainkan hpnya.

"sejeong kahisha."

sejeong langsung melirk tajam, "apa, sih."

"hehehe." danielnya malah ketawa sambil menunjukkan gigi kelincinya.


emang ga ada faedahnya ngeladenin isengnya daniel.


"jangan ngambek gitu dong." daniel mencolek-colek dagu sejeong.

dan dengan cepat sejeong menepis tangan daniel yang suka sembarangan pegang sana-sini.


"eh, sejeong.." panggil daniel lagi.

sejeong yang udah malas akhirnya cuma diam saja.

daniel menempatkan wajahnya di hadapan sejeong, "lo pengennya nikah umur berapa?"


rasanya sejeong pengen nabok daniel pake botol kecap saat itu juga.

semakin dibiarkan ucapan daniel semakin menjadi.


"ini mas, mba, mie ayamnya."

"makasih mang."


waktu keduanya lagi sibuk mengunyah mie ayamnya, tiba-tiba kursi di depan daniel dan sejeong diisi oleh seseorang.

dan secara serentak keduanya langsung menegakkan kepala mereka.


"oh, jadi ini yang baru?"

seorang perempuan didepan daniel dan sejeong tersenyum kecil sambil melipat kedua tangannya di depan dada.


setelah cukup lama terdiam, sejeong terbatuk karena tersedak makanannya sendiri.

"eh, sana.."

perempuan yang dipanggil sana itu langsung tertawa singkat.

daniel langsung merangkul pundak gadis yang duduk di sampingnya.

"iya, gue sekarang sama sejeong."

"oh, congrats." sana langsung bangkit dari duduknya dan pergi dengan cepat dari hadapan keduanya.


meninggalkan daniel dan sejeong yang masih tak bergerak dari posisi mereka sebelumnya.





no vacancy ❥  

no vacancy― daniel ; sejeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang