no vacancy | 9.

2.2K 592 136
                                    

setelah ditinggal sendiri setelah dicampakkan begitu saja oleh sejeong yang memilih untuk pergi bersama eunwoo, daniel masih berdiri diam dengan kepala yang masih menghadap lurus ke arah pintu.

kalau mina, yang diam-diam melihat adegan antara daniel dan sejeong lewat jendela, tidak cepat menarik dan membawa daniel keluar, mungkin daniel akan terus menjadi bahan omongan orang-orang seisi toko buku.

daniel bego juga, sih, udah tau malu bukannya langsung keluar, malah mejeng di tempat.


daniel sudah bagaikan kertas lusuh yang diseret mina masuk ke dalam kafe di sebelah toko buku. datar dan tak berdaya.

doyeon, yang ternyata juga sedang bersama mina saat itu, menunggu keduanya dengan tatapan khawatir. apalagi setelah melihat wajah daniel yang lagi diseret mina, seperti sudah tak ada harapan lagi.


"gimana?"

mina hanya menghela nafasnya, lalu menggeleng pasrah.


doyeon jadi semakin khawatir. separah itukah keadaannya?

soalnya orang-orang yang sedang lewat di depan ruko, semuanya melongok ke arah toko buku dan keributan di dalamnya.


"kak sejeong mana?"

"dia pergi." jawab daniel tiba-tiba, masih bertahan dengan raut wajah datarnya.

doyeon mengerutkan dahi, "hah?"

"dia pergi dan tak kembali lagi."

"astagfirullah."


mina dan doyeon istigfar serempak bukan karena sejeong yang pergi, tapi karena daniel yang tampak semakin mengenaskan.

tidak ada lagi daniel dengan senyum percaya dirinya. daniel si playboy cap kadal disko sudah hilang.


"malu," sela mina, "sumpah malu banget!"

"emang separah itu?"

mina mengangguk semangat, "kalo jadi kak daniel, mungkin gue udah ga bakal muncul di depan kak sejeong lagi, atau kalo perlu operasi plastik sekalian."

"emang kak daniel ngapain?" doyeon jadi semakin penasaran.

mina memajukan duduknya, "intinya, kak daniel ditolak! dibuang! dicampakkan!"

"yaallah, sabar ya kak."

"nama gue daniel bukan sabar!"


padahal doyeon berusaha menenangkan, tapi tetangganya yang sedang tergoncang ini malah menyahuti dengan kalimat ga jelas.


"udah lah kak, relain aja kalo emang kak sejeong sukanya sama kak eunwoo." mina menepuk-nepuk pundak daniel.

doyeon mengangguk mengiyakan, "iya kak, kalo kata pepatah nih ya, relakan seseorang yang kita cintai untuk mengejar cintanya."

"bacot!"


kalau saat ini sedang dalam suasana normal, mungkin mina dan doyeon sudah menyiram daniel dengan segelas matcha latte-nya. tapi karena daniel lagi susah, jadi maklumi saja.


"lagian kak, lo sama kak sejeong, kan, cuma pura-pura."


no vacancy― daniel ; sejeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang