Aku menangis di hadapannya, aku tak mau ia pergi. Bagaimana dengan "dunia" ku?
"jangan menangis. Kau manja," ucapnya dengan nada dingin seperti biasa.
"Jangan pergi, aku mau ikut," isakku. Aku merengek.
"Jika diteruskan, terlalu banyak kata 'jangan' disini. Kembalilah, temukan yang mencintaimu, pertahankan dia," dia masih dingin.
"Aku mau ikut, Mik," rengekku.
"Bangunlah, siapkan hari indahmu" ucapnya untuk terakhir kali dan tangannya mulai melepasku perlahan.
Aku bangun dengan sisa air mata.
'kalung'ku hilang.
Aku tidak siap kehilangan "dunia"ku, termasuk Ramika.
"TANIAAAAA AYO MANDI UDAH JAM 6!" teriak mama dari bawah.
Aku bangun dan bersiap untuk hari "normal" pertamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is That YOU?
Teen Fiction[ COMPLETED ] 🌹🌹🌹 Aku Tania, murid kelas 11. Orang-orang berpikir imajinasi ku terlalu tinggi, tapi nyatanya, aku memang hidup di "dunia imajinasi"-ku. Aku mencintai Ramika, tapi dia, ah entahlah. Tapi kau tahu, ia menjagaku dalam diam. Bagaimana...