Bab 11 (2)

305 26 0
                                    

"Bunda yakin kamu sudah mengetahui asal-usul munculnya Zunialesia dari Ramika. Dan bunda pun tahu kamu sudah mengetahui siapa soulmate bunda. Ia adalah ayahmu yang sekarang, Tania. Dulu saat bunda mengandungmu, kekuasaan ayahmu sepenuhnya hilang karena alam telah memilih bunda untuk memeliharanya. Bunda tidak dapat bersama dengan ayahmu lagi, karena jika itu terjadi, maka keturunan bunda akan menuruni sifat buruk warga Delavander. Kamu tak perlu tahu betapa kejamnya mereka jika marah, sayang. Akhirnya dengan keputusan bulat yang telah bunda pikir matang-matang, bunda memilih untuk berpisah dengan ayahmu. Namun, ayahmu ingin membawamu ke dunia barunya. Awalnya bunda tidak mau, nak. Karena bunda yakin, bunda akan melahirkan anak kembar yaitu kamu dan Ramika. Lalu, bunda dan ayahmu membuat perjanjian. Jika nanti yang lahir hanyalah kamu, maka ia boleh membawamu. Tapi, jika yang lahir adalah kamu dan Ramika, maka kamu harus tetap di sini dengan bunda dan saudara-saudaramu,"

"Malamnya kamu lahir, nak. Bunda sangat senang mendengar tangisanmu yang memenuhi Zunialesia. Suaramu cempreng, tapi, begitu merdu di telinga bunda. Semua bahagia mendengar tangisanmu saat itu. Alam sekitar ikut terharu melihatmu lahir ke dunia ini. Bunda menggendongmu, bunda tahu kamu tidak akan tumbuh lambat seperti anak-anak manusia kebanyakan. Bunda menyayangimu, Tania. Sangat. Namun, perjanjian tidak dapat diingkari. Akhirnya dengan berat hati, bunda menyerahkan kamu kepada ayahmu,"

"Alam sekitar bersedih karena kepergianmu, Tania. Bunda berpesan kepada ayahmu untuk membawa kalung yang sedang kamu pakai saat ini, karena bunda ingin tetap bisa menemuimu walaupun dalam waktu yang lama. Untungnya, ayahmu setuju dengan permintaan bunda. Ia membawamu dengan kalung tersebut. Ia melewati portal antar dimensinya, dan menutupnya secara permanen. Dengan ditutupnya portal itu, hubungan darah antara kamu dengan bunda sudah terputus, Tania,"

Aku sedikit menangis mendengarkan cerita Bunda, aku memegang liontinku terus tanpa ku lepas.

"Saat kamu sudah sampai di duniamu, umurmu langsung sama seperti manusia sebayamu. Saat itu umurmu masih 8 bulan. Jika kamu masih di sini, umurmu tak jauh beda dengan Ramika. Hanya berjarak 2,5 tahun. Kamu masih sangat lucu dengan tanda lahir bunga yang bercahaya di jidatmu saat itu. Bunda terus memantaumu melalui liontin itu, untung saja ayahmu tidak mengetahuinya. Kalaupun dia mengetahuinya, bunda rasa tidak masalah. Tanpa kamu sadari, bunda selalu memantaumu setiap hari, Tania. Bunda tahu saat kamu jatuh dari sepeda di lapangan depan rumahmu, bunda tahu saat kamu terkena cipratan minyak saat kamu berusaha membuatkan masakan untuk mamamu, bunda tahu saat kamu menangis karena dimarahi oleh ayahmu. Bunda tahu semuanya, tapi, bunda diam. Bunda tidak bisa melakukan apa-apa. Kamu yang tadinya terlahir sebagai bidadari sudah menjadi manusia walaupun belum seutuhnya,"

Aku mengernyitkan dahiku, memotong ucapan bunda.

"Maaf, bunda. Jika aku belum menjadi manusia seutuhnya lalu, kapan aku akan menjadi manusia seutuhnya?"

Bunda tersenyum,

"Sebentar, nak. Nanti bunda jawab. Bunda terus memantaumu tanpa bosan lewat liontin yang ayahmu simpan di dalam lemarinya rapat-rapat. Bunda tetap bisa melihatmu dengan kemampuan bunda, tapi, bunda tetap perlu liontin itu sebagai 'handphone' bunda. Jika, anak-anak bunda yang lain mendapat soulmate secara langsung saat ia lahir ke Zunialesia. Beda dengan Ramika. Ia terlahir dengan 2 soulmate. Kamu sudah lihat bukan saat berada di air terjun? Itu adalah kamu dan Ratia. Kamu dan Ratia sangat mirip, Tania. Kadang dengan melihatnya bunda bisa merasa kehadiranmu di sini, bukan berarti bunda menganggap Ratia adalah kamu dan bunda tidak menganggap Ratia sebenarnya tidak ada. Hanya saja bunda selalu merasa tenang jika melihatnya. Bunda senang Ramika mendapat soulmate Ratia,"

"Tapi, mendapat soulmate Tania? Bunda bingung, sayang. Bagaimana bisa Tuhan menakdirkannya bersamamu padahal kamu sudah tidak berada di Zunialesia. Akhirnya, bunda meminta Ramika untuk memilih antara kamu dan Ratia. Dan sebelum mengenalmu, lama sebelum itu, dia memilih Ratia. Karena dari kecil Ratia lah yang sangat dekat dengan Ramika. Dan Ramika berpikir bahwa ia takkan mungkin mencintai bidadari tanpa wujud seperti kamu. Maafkan bunda dan ayahmu, Tania. Ramika menolak keras bersoulmate denganmu, karena ia pikir kamu adalah manusia dan tidak mungkin bidadara memiliki soulmate manusia. Setelah itu, harusnya pertimbangan antara Ratia dan kamu selesai. Tapi, ternyata, Tuhan berkehendak lain. Pertimbangan itu belum dihilangkan sampai sekarang, karena mungkin Ramika menaruh hati padamu sejak bunda mengutusnya untuk menjagamu,"

Is That YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang