1

394 53 10
                                    

"Jiii.  Sini Jii !. "Teriak Chanyeol dari meja makan.

"Bentar baang! "Sahut Jiyeon dari ruang tengah. Jiyeon sedang menonton TV.

"Waah.  Udah mau masuk musim ujan ya. Hmm. "

"Ji. Elah. Sini lo. Buruan makan. Keburu dingin. Abang harus pergi lagi nih. "Chanyeol berdiri disamping sofa dimana adiknya sedang duduk dengan kaki diatas meja.

"Bentar elah. Tanggung "timpal Jiyeon tanpa mengalihkan perhatiannya dari televisi.

"Kalo gitu abang pergi sekarang. Kunci pintu. "

"Eeh. Jangan jangan bang. Tega bener lu. "

Jiyeon bangkit dari sofanya, ia mengikuti sang kakak ke meja makan.

Jiyeon duduk dan ia berbinar melihat nasi goreng yang dibelikan kakaknya.

"Yang biasanya bang? "

"Hmm. "

"Mantap. "

Jiyeon mengambil satu diantara kumpulan sendok ditengah meja makan itu. Ia mulai mengambil satu sendok dan memasukkan nasi goreng tak pedas itu kedalam mulutnya.

"Enak bang. "

"Pelan aja neng. "Chanyeol memasukkan beberapa tetes cairan berwarna hijau pekat kedalam sebuah gelas. Tetesan itu ia campurkan dengan sekian milli liter air. Air bening itu berubah hijau saat Chanyeol mengaduknya.

"Abis ini abang pergi. Jaga malem. Jam sembilan baru pulang. Besok dianterin pak Seungri aja ya. " Ucap Chanyeol.

"Hmm.  Oke. "

Chanyeol meletakkan minuman hijau itu di depan adiknya. "Abisin. "

"Iya ah. Bawel."

....

"Hati-hati ya neng."ucap Pak Seungri. Driver keluarga Park.

"Iya pak. Saya masuk ya pak. "

Jiyeon menatap gedung sekolahnya.

Jiyeon melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

"Jiyeon. "Seorang siswa menghampiri Jiyeon saat berada di koridor lantai dua.

"Eh. Bulan. Pa kabar lo? "

"Dih. Moonbin. "Siswa yang bernama Moonbin itu mempoutkan bibirnya saat Jiyeon senyum meledek dirinya.

"Gitu doang lo manyun. Yuk ah! "Jiyeon narik temannya untuk menaiki tangga menuju kelasnya yang tinggal satu lantai diatasnya.

Sesampainya di kelas. Jiyeon langsung duduk di bangkunya yang berada dekat jendela.

"Ji."seorang siswi menghampiri Jiyeon dan duduk disampingnya.

"Apa Tal? "Tanya Jiyeon kepada teman sekelasnya yang bernama Krystal.

"Enggak. Nyapa ajah. Haha. "

"Dih. "

"Ji. Lo ngerasa gak? "

"Apaan? "

"Ada yang merhatiin lo mulu Tuh. "

"Siapa? "

"Yang duduk di pojokkan. "Krystal memberikan kode menunjuk seseorang yang duduk di bangku sudut belakang yang bersebrangan dengannya.

Jiyeon dapat melihat seorang siswa diam diam memandang dirinya.

"Oh.  Tau gue. Biarin lah. Gak kenal juga kan gue. "

"Ya elu sih. Sosial lo kurang. Cuma kenal beberapa orang aja di kelas lo sendiri. Selain gue sama si Bulan lo deket ma siapa? "

Jiyeon menggelengkan kepalanya.

"Tuh kan. Kenalan gih. "

"Enggak ah. Males. "

"Itu penyakit lo. Anti sosial. "

Jiyeon hanya tersenyum mendengar ucapan temannya.

Jiyeon ini hanya dekat dengan beberapa teman saja.  Diantaranya Krystal dan Moonbin. Pria satu kelas yang tadi bertemu di koridor.

....

Jam istirahat sekolah. Jiyeon selalu menghabiskan waktunya di rooftop. Meskipun sedikit panas, jiyeon masih dapat merasakan hembusan angin yang cukup segar.

Jiyeon duduk disalah satu bangku yang ada di rooftop itu. Rooftop itu sepi, hanya beberapa orang saja yang datang dan pergi ditempat ini.

Jiyeon membuka kotak bekalnya. Ia selalu membawa bekal, ia sangat jarang untuk membeli sesuatu di kantin sekolahnya.

"Kau selalu disini sendirian? "

Jiyeon menoleh kepada seseorang yang berdiri disampingnya.

"Iya. Aku selalu disini. "

"Boleh aku duduk disampingmu?  Hanya bangku panjang ini yang terlindungi dari cahaya matahari. "

Jiyeon tersenyum. "Tentu saja. Myungsoo. "

Siswa itu duduk disamping Jiyeon.

"Kau mengenali aku? "Tanya siswa yang bernama Myungsoo itu.

"Tentu. Kita satu kelas. Tentu saja aku tau kamu. "

"Tapi kita tidak pernah bertegur sapa sebelumnya ."

"Maaf. "

"Bisakah kita berteman? "Tanya myungsoo.

"Kita memang teman. Myungsoo. "

"Maksudku. Teman yang saling bertegur sapa. Berbicara satu sama lain. Tidak hanya sekedar tau saja. "

"Hmm. Tentu saja. Myungsoo. "

"Itu minuman apa? "Myungsoo melihat satu botol air minum milik Jiyeon yang berwarna hijau.

"Ini minuman suplemen. "

"Kau sakit. "Tanya Myungsoo.

"Tidak. Meminum ini untuk kesehatanku saja. Tidak berarti aku sakit. Myungsoo. "

"Oh. Hehe. Maaf. "

"Tidak apa-apa. "

"Hehe. Kita masih terasa canggung ya. Jiyeon. "

"Hehe. Ayo kita menjadi semakin dekat. Kim Myungsoo. "

Min-PlusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang