3

161 41 17
                                    

"Abang hari ini pulang malam lagi."ucap Chnayeol disela sarapan pagi.

"Hmm. Dah biasa bang. "Timpal Jiyeon.

"Tinggal sama ibu aja gih. Gak tega gue ninggalin lo mulu. "

"Gue gak sendiri bang. Ada bi Irene kan bang. "

"Ya beda Ji."

"Ck. "

"Abang usahain pulang ontime kok Ji. Cuma tiap hari pasien selalu banyak. Sejak dipindah ke UGD,  abang sibuk mulu. "

"Gapapa bang. Ibadah. Selametin banyak orang. "

"Abang selametin banyak orang. Tapi adik abang sendiri gak bisa. "

"Kita berusaha bersama abang. Kita kan sedang ikhtiar. "

Chanyeol menghela nafas .

....

Jiyeon keluar dari mobil kakaknya, ia pamit untuk sekolah.

"Bekalnya abisin ya. "

"Iya bang. "

"Sorry. Pak Seungri gak bisa jemput lagi. Naik bis gapapa kan? "

"Gapapa bang. "

"Ya udah. Nanti abang beliin blueberry cheesecake. "

"Aseek. "

"Abang pergi. Daah."

"Daaah. "

Chanyeol menjalankan mobilnya setelah melihat Jiyeon bergabung dengan teman sekolahnya.

Jiyeon memasuki ruang kelasnya. Seperti biasa, ia akan langsung duduk dibangkunya. Ia tidak bergabung untuk berbincang dengan teman sekelasnya.

"Ji. "Moonbin duduk didepan Jiyeon.

"Hmm? "

"Gue kemaren liat lo balik sama Myungsoo. Kalian udah kenal? "Tanya Moonbin.

"Udah. Yakan kita sekelas. "Timpal Jiyeon.

"Elah. Maksud gue tuh kalian jadi deket banget gitu. "

"Biasa aja deh. "

....

Jam istirahat sudah berbunyi.

Semua siswa berebut untuk keluar kelas.

Jiyeon masih duduk di bangkunya. Ia akan beranjak jika kelas sudah sepi.

"Jiyeon? "

"Myungsoo? "

Myungsoo berdiri di samping bangku Jiyeon.

"Ayo. Hari ini aku jug bawa bekal. "Myungsoo menunjukkan satu kantung berisi kotak bekal.

"Tumben? "

"Because you. "

"Dih. Gombal. "

"Hahaha. Yuk. Dah sepi. "

"Yuk. "

Jiyeon mengeluarkan kotak bekalnya.

"Aku aja yang bawa. "Myungsoo membawa kotak bekal milik Jiyeon.

Mereka menuju rooftop bersama.

Di rooftop sekolah. Mereka membuka bekalnya masing-masing.

"Kau bekal nasi goreng? "Jiyeon menatap bekal Myungsoo yang terdiri dari nasi goreng. Dua potong ayam bumbu kecap dan sayuran tanpa kuah.

"Iya. Ibu membuatkan aku ini. Kau bekal apa? "

Jiyeon membuka kotak bekalnya.
Terdiri dari nasi beras merah. Sayuran. Telur rebus. Dan daging sapi tanpa lemak. Juga satu kotak lagi berisi aneka potongan buah.

"Waah. Bekalmu banyak sekali. "

"Haha. Abang suka lebay sih. Ngasih bekal kebanyakan."Jiyeon menyodorkan kotak bekal buah-buahannya.

"Makan buah dulu sebelum nasi. "
"Emang gitu? "Tanya Myungsoo.

Jiyeon mengangguk. "Kakakku dokter. Dia mengatakan buah sebaiknya dimakan sebelum makan. Untuk melancarkan pencernaan. Baik untuk tubuh. "

"Gitu ya. Oke deh."

"Ayo ambil. "

Myungsoo mengambil satu potong apel menggunakan sendok makannya. "Makasih. "

"Abisin ya. Bantu aku menghabiskan makanannya. "

"Tapi aku bekal juga Jiyeon. "

"Laki-laki kan makannya suka banyak."

"Hehe. "

Jiyeon tersenyum. Ia juga mengambil satu buah pear dan memakannya.

Mereka menikmati makan siang bersama. Disela makan siang, mereka berbincang banyak hal. Membuat keduanya menjadi semakin dekat.

Myungsoo sempat sedikit terkejut melihat satu tetes darah mendarat di lengan Jiyeon. Myungsoo langsung menatap Jiyeon.

"Kamu mimisan. "Myungsoo mengelap darah yang keluar dari hidung Jiyeon.

"Ah. Sorry sorry. "Jiyeon mengambil tissuenya dan membersihkan darah dari hidungnya.

"Kau baik-baik saja? "Tanya Myungsoo. Ada rasa kekhawatiran pada dirinya saat menatap wajah Jiyeon yang mulai pucat.

"Aku baik saja Myungsoo. Aku-"

"Astaghfirullah!! "

Myungsoo refleks menahan tubuh Jiyeon yang hampir saja jatuh.

"Jiyeon?  Jiyeon?!"

Jiyeon tak sadarkan diri. Darah segar kembali keluar dari hidungnya.

Myungsoo segera membawa Jiyeon dalam gendongannya menuruni setiap anak tangga menuju UKS.

....

Jiyeon berbaring disalah satu ranjang pasien di UKS.

Myungsoo duduk mendampinginya. Ia menatap wajah Jiyeon yang sedu.

"Kau kenapa sebenarnya? "Tanya Myungsoo dalam hatinya.

"Myung. Jiyeon kenapa? "Krystal datang menghampiri Myungsoo yang duduk disamping ranjang.

"Jiyeon sakit Krys. Suster Jinri udah nelpon ambulans. "Jawab Myungsoo.

"Ambulans? "Tanya Krystal tak mengerti. "Kenapa dengan ambulans? Jiyeon emang sakit apa? "

"Aku gak tau. Tapi tadi waktu suster Jinri periksa Jiyeon. Dia bilang Jiyeon harus dibawa ke rumah sakit. "Jawab Myungsoo .

"Ya udah. Semoga dia baik-baik aja. "

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil ambulans datang. Jiyeon yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri segera dibawa ke rumah sakit.

Pihak keluarga sudah dihubungi bahwa Jiyeon dibawa kerumah sakit dengan rujukan dari suster sekolah.

....

"Chanyeol. Gimana keadaan Jiyeon? "Tanya Kim Tae Hee. Ibu dari Jiyeon dan Chanyeol.

"Maaf bu. Jiyeon harus memulai prosesnya bu."Ibu Taehee melihat mata Putranya mulai basah.

Ibu Taehee memeluk putranya. "Selamatkan Putri ibu. Selamatkan adikmu. "

"Pasti bu. Itu pasti. Aku akan selamatkan adikku ibu. "Chanyeol tak dapat menahannya lagi. Ia menangis dalam pelukan ibunya....

Min-PlusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang