Malam semakin larut, Myungsoo masih duduk di kursi besi di koridor rumah sakit yang tak jauh dari ruang rawat Jiyeon.
Myungsoo masih dapat mendengar suara teriakan dan tangisan Jiyeon dari dalam kamar itu. Terdengar pula suara Dokter Park yang memberikan semangat agar pasien sekaligus adiknya itu tak patah semangat dalam menjalani proses kemotrapi dan efek dari kemotrapi itu sendiri.
Myungsoo yang ingin masuk ke dalam ruangan dimana Jiyeon berada itu hanya mampu menatap pintu kamar yang tertutup. Dokter Oh Sehun sudah berulang kali menghalau Myungsoo untuk tidak masuk ke dalam ruangan itu.
Dokter Oh mengatakan untuk membiarkan Dokter Park yang menangani semuanya. Semuanya akan baik baik saja.
....
"Kau lebih baik sekarang? "
"Hmm. Aku baik baik saja kak, aku gapapa. "
Suzy.
Pasien penderita gagal ginjal yang sudah berbulan bulan lamanya menjalani kehidupan di rumah sakit. Tak ada hari tanpa cuci darah untuknya.
"Jika ada sesuatu yang kamu inginkan, bilang. Ada yang terasa sakit, bilang. "
Dio
Kakak sepupu Suzy yang merawatnya di rumah sakit. Ayah Suzy yang sudah memiliki keluarga baru Sesekali datang menjenguk disaat ada waktu luang. Sedangkan ibunya sudah meninggal setahun yang lalu.
"Iya kak. "Suzy mengangguk dan tersenyum kepada kakak sepupunya menandakan bahwa dirinya baik baik saja.
"Sudah larut, tidurlah. Besok pagi kan-"
"Iya kak, aku tau. Aku tidur. "
"Iya. Besok ada roti kesukaan kamu sehabis cuci darah. "Dio.
"Dengan saus markisa juga. "Suzy.
Dio mengangguk. "Tidurlah. "
Suzy yang duduk di ranjangnya mengubah posisinya berbaring dan Dio menyelimutinya hingga menutupi dada. "Tidur nyenyak. "