2

177 40 10
                                    

"Si Myung mana? "Tanya Jeongseok.

"Gak tau gue. Tumben banget dia ilang. " ucap Kai.

"Tadi gue langsung keluar sih. Au deh dia mana. Gak liat gue."Ucap Krystal.

"Gak usah lo liat dia. Udah ada gue. "Sahut Kai.

"Dih. "Krystal bergidik ngeri.

Beberapa sahabat itu sedang makan bersama di kantin.

"Eh.  Gue mau nanya sama lo lo pada. "Kata Jeongseok.

"Apaan? "Tanya Krystal.

"Jadi gini.  Gue kan beberapa hari ini tuh-"

"Gak usah prolog. Langsung inti. "Moonbin mulai kesel.

"Diem dulu. Jadi kan ya. Gue tuh perhatiin kalo si Myung tuh-"

"Apa sih?! Langsung aja deh. "Krystal memotong ucapannya Jeongseok.

"Ok ok ! Iya gak sih kalo si Myung tuh suka sama si Jiyeon? "Akhirnya keluar itu pertanyaan.

"Ck. Kirain apaan sih lo."

"Jawab Tal. Lo kan deket sama mereka. Terutama si Jiyeon. Lo kan deket sama dia. Kita?  Mana deket sama dia. "Ucap Jeongseok.

Krystal menghela nafas. "Mana gua tau anjir. Tapi keknya sih iya. "

"Noh kan! "

"Ya kalo emang bener lo mau apa Seok? "Tanya Moonbin.

"Ya gapapa sih. Kepo aja gue."

"Sarap anjir. "

....

"Kau mau? "Jiyeon menyodorkan tempat makannya yang terdapat beberapa potong roti isi.

"Kau selalu membawa bekal ya? "Tanya Myungsoo.

"Iya. Kakakku selalu menyediakan menu bekal untukku. Ambillah. "

Myungsoo mengambil satu potong roti isi itu. "Terima kasih.  Jiyeon. "

Jiyeon tersenyum. "Sama-sama. Myungsoo. "

Jiyeon dan Myungsoo menikmati makanannya bersama. Bahkan, Myungsoo mencicipi minuman milik Jiyeon.

"Tidak ada rasanya ya? "

"Memang tidak ada rasanya Myungsoo. Ini minuman klorofil, rasanya tawar kok."

"Hehe. Aku pikir rasa green tea atau bahkan pahit. "

Jiyeon tertawa mendengar ucapan Myungsoo. "Jika pahit tentu aku tidak akan mau meminumnya."

"Hehe. Iya sih. "

"Kecuali jika aku menyukai rasa pahit. Hahaha siapa sih yang suka rasa pahit. Gada kan? "

"Tentu saja. "

"Jiyeon. "

"Hmm? "

"Hari ini kau pulang dijemput lagi? "Tanya Myungsoo.

"Iya. Aku di jemput kakakku. "

Myungsoo mengangguk. "Jiyeon? "

"Hmm? "

"Kapan-kapan, bolehkah aku mengunjungi rumahmu? "Tanya Myungsoo.

"Tentu. Tentu saja Myungsoo. Pintu rumahku terbuka untukmu. "

"Hehe. Makasih."

Terdengar suara bel tanda jam istirahat sudah berakhir.

"Yuk. "

Min-PlusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang