8

149 35 15
                                    

Bel tanda jam sekolah berakhir sudah berbunyi. Para siswa sudah berhamburan keluar kelas.

"Ji. Mau bareng sama gue? "Ajak Krystal yang masih memasukkan buku-bukunya.

"Enggak Krys. Kakak aku mau jemput. Makasih. "

"Oh. Ya udah. Aku duluan yak kalo gitu. "Krystal sudah selesai dengan barang barang miliknya.

"Iya. Hati-hati. "

"Oke. Daah."

"Daaah. "

Krystal sudah keluar kelas dan bergabung bersama dengan yang lainnya untuk pulang bersama.

Jiyeon masih sibuk memasukkan buku bukunya.

"Hai. "

"Hai. Myungsoo."

"Gak pulang bareng sama yang lain? "Tanya Myungsoo yang berdiri didepan bangkunya Jiyeon.

"Aku dijemput abang. Tapi dia agak telat. "

"Oh. Kalo gitu nunggunya di mushola aja yuk. Sholat dulu. "Ajak Myungsoo.

"Hayu. "

Selesai memasukkan semua bukunya, Jiyeon dan Myungsoo jalan beriringan menuju mushola sekolah yang ada dilantai bawah gedung sekolah.

"Kamu sudah benar benar sehat Ji? "Tanya Myungsoo.

"Hmm. Sudah. "

"Alhamdulillah. "

"Makasih. "

Sesampainya di mushola, Jiyeon dan Myungsoo berpisah. Mereka akan menunaikan ibadah shalat di area yang berbeda.

Selesai dengan sholat, Mereka kembali bertemu di depan mushola untuk memakai sepatu.

"Kakak kamu udah jemput? "Tanya Myungsoo disela memakai sepatu.

"Belum datang. Bilangnya sih jalan macet. Suruh nunggu. "Jawab Jiyeon.

"Oh. Ya udah. Aku nunggu sampe kakak kamu datang kalo gitu. "

"Eh gak usah. Kamu pulang aja. Aku gapapa kok, nanti orang rumah cariin kamu Myung."

"Gapapa. Aku tinggal sms ummi aja. "Myungsoo mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan singkat untuk ibunya.

"Kamu Soleh ya Myungsoo. "Jiyeon tersenyum menatap Myungsoo yang duduk disampingnya.

Myungsoo yang mendengar hal itu membuat wajahnya jadi memerah.

"Hahaha. "

"Ih. Kok malah ketawa. "Jiyeon jadi ikut tertawa melihat Myungsoo tertawa.

"Gapapa. Hahaha. Udah yuk. "Myungsoo berdiri. Jiyeon ikut berdiri. "Nunggu di depan aja. "

"Oke. "

Myungsoo mengambil sepedanya yang disimpan diantara parkiran motor siswa. Lalu ia dan Jiyeon menuju Taman depan sekolah.

Mereka duduk di bangku yang tersedia disana.

"Kamu pasti kuat deh kakinya. "

"Emang kenapa? "Tanya Myungsoo.

"Ngayuh sepeda setiap hari. "Jawab Jiyeon.

"Hahaha. Biasa aja ah. "

"Iya ih. Waktu olahraga aja, kamu paling lama lari keliling lapangan. Aku liat kok. "

"Jadi kamu merhatiin aku jam olahraga? "

"Hahaha. Kita satu kelas, tentu aku melihatnya Myung. "

"Hehehe. Kirain. "Myungsoo menunduk senyum.

"Eh. Aku mau dong coba naik sepedanya. "

"Kamu bisa naik sepeda? "

"Enggak. Ajarin. "

"Heleh. Ayo. "

Mereka menyimpan tasnya di bangku Taman. Jiyeon menaiki sepeda milik Myungsoo. Dengan hati-hati Myungsoo memegang jok belakang sepeda.

"Kayuh pelan pelan. Cari keseimbangan kamu Ji. "

"Hooo. Aduh gimana sih. "Jiyeon berusaha menemukan keseimbangannya. Ia berusaha mengendalikan kemudi sepedanya.

"Pelan pelan. "

"Aduh susah iih. "

Jiyeon terus berusaha mengayuh sepeda, Myungsoo dengan hati-hati mendampingi dari belakang dan samping.

"Susah ternyata ya hahahaha. "

"Tidak ada yang bisa dalam sehari Jiyeon. Semua membutuhkan proses. "

"Haha. Iya. "

"Ayo lagi. "

"Oke. "

Jiyeon mulai mengayuh kembali, Myungsoo mendampingi dari belakang.

"Jiyeon. "

Jiyeon menghentikan aktifitasnya. Ia menoleh pada seseorang yang memanggil dirinya.

"Abang. "

Ternyata Chanyeol sudah tiba untuk menjemput.

"Kalian ngapain? "

"Sepedaan bang. "Jiyeon turun dari sepedanya.

"Hallo kak. "Sapa Myungsoo.

"Hallo. Ayo Buru pulang. Ibu nunggu di rumah. Sorry abang telat. Jalan macet banget. "

"Oke. "Jiyeon mengambil tas sekolah nya. "Aku duluan ya Myungsoo. "

"Iya. "

"Besok besok ajarin aku sepeda lagi ya L. "Jiyeon memasuki mobil kakaknya.

"Iya. Hah? L? "Myungsoo menautkan alisnya. "Siapa L? "

Mobil Chanyeol sudah melaju meninggalkan sekolah. Myungsoo mengambil tasnya dan ia pun pulang dengan mengayuh sepedanya.

Min-PlusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang