"Jungkook, Dahyun. Appa harap malam ini kalian bisa siap untuk melaksanakan acara pertunangan kalian" sahut appa yang tiba - tiba datang dan ikut duduk dengan kami
Saat kejadian tadi di kamar, aku dan si kacamata dipergoki oleh oppa ku yang sedang menonton kami di ambang pintu
Dengan santai oppaku menyuruh sikacamata melanjutkan lagi adegannya
Oppa keparat memang-_-||
Tapi ada utungnya juga kehadiran oppaku memotong moment tadi, jika tidak? Habis riwayatku. Dan aku tidak tau nanti nasibku bagaimana
"Hufh, jika aku ingat" gumamku
Pletak
"Adaw! OPPA!!" teriakanku tak terima tatkala mengusap bekas jitakan milik oppa
"Kebiasaan! Selalu meledek. Sifat burukmu muncul lagi"
Ku elus dahiku "Ishh selalu saja seperti ini. Dahiku yang malang, kuatkanlah kau dari jitakan oppaku"
"Kau terlalu dramatis" sindir oppa langsung menyalakan televisi
Aku melirik ke oppa "Tadi saja oppa bersikap manis padaku sekarang kenapa oppa berubah menjadi menyebalkan sih?"
"Karna aku tampan!"
"Eh, apa hubungannya?"
"Sudah - sudah, apa kalian tidak malu dengan kelakuan kalian seperti anak kecil di lihat oleh calon menantu appa?" eraian appa
"Menantu? Ha ha jika pertunangannya jadi"
"Dahyun!" teguran appa padaku
"Iya appa, maaf"
"Appa pernah bilang pada kalian bukan? Kalo hari ini appa akan membebaskan kalian berdua membeli peralatan pertunangan kalian sendiri"
Ku lihat oppa mengangkat kedua kakinya lalu di tumpukan ke atas meja tak kalah aku pun mengikuti gayanya dengan tetapi kakiku berada di atas kaki oppaku
"Aku malas berkeliaran appa!" elakku
"Kau mengelak sama saja 50 cambukan dari ku, mau?" ancam oppaku masih menatap lurus layar televisi
"Yyak! Ani! Aku tidak mau, enak saja. Aku sudah merasakannya dan itu cukup menyakitkan. Hmm, bagaimana kalo oppa yang aku cambuk, ottokhae?"
"Sekali kau berani mencambukku, aku takan segan - segan mempenggal kepalamu hidup - hidup"
"Lah, oppa paling sadis dibandingkan aku. Perbedaan dari mencambuk orang dan mempenggal orang lebih jahat mempenggal orang lah oppa"
"Kkajja Dahyun, sekarang kau ganti pakaian mu" perintah appa padaku
"Yahh appa, aku baru saja bangun dari pingsanku sudah di suruh berkeliaran lagi? Appa kasihani aku.."
"Jika kau masih sakit, untuk apa kamu bersantai - santai disini?" tanya appa padaku
Iya juga
Ku balas cengiran "Hehe, kan untuk... untuk... mendinginkan kepala appa iya untuk mendinginkan kepala. Appa tau tanpa mendinginkan kepala kepala ini terasa nyeri dan pusing, Dahyun tidak sanggup jika tidak melakukan mendinginkan kepala appa.. Jika tidak melakukan itu maka ke__"
"Lebay" celetuk oppa padaku
"Ngomen aja kerjanya" balasku tak kalah sengit
"Dahyun!"
"Aduh appa kepalaku pusing tiba - tiba, mungkin aku tidak kuat jalan nantinya" alasanku
"Kau kesana naik mobil Jungkook kau bisa tiduran di sana sesudah minum obat dari rumah. Appa yakin pusingnya akan hilang" balasnya enteng
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love (FIL);jjk
Fanfiction⚠Please, don't copy paste my story⚠ -Dahyun Aku benci anak nerd termasuk kau. Dengan senang hati diriku mulai membiasakan dengan mu. Tapi bukankah kau ingin aku pergi selamanya? -Jungkook Kau calon istriku yg membenci diriku dengan keadaanku. Aku bu...