Ch 21

520 81 39
                                    

Ku langkahkan kakiku ke arah seorang wanita paruh baya dan memeluknya membuat wanita itu terkejut. Refleks wanita itu membalikan tubuhnya dan melihat penampilanku yang amat berantakan "Dahyun?"

Aku menatap eommaku sayu dan detik itu juga airmataku jatuh dengan deras lalu memeluk eomma erat. Eomma menangkup pipiku dan mengusap airmataku dengan ibu jarinya "Kamu kenapa sayang? Jungkook lagi?"

Aku mengangguk "Oke, sekarang masalahnya apa?" tanya eommaku sembari memegang kedua bahuku

Sebelum itu aku menetralkan terlebih dahulu nafasku dengan cara menarik nafas lalu buang setelah itu aku menceritakan semua saat kejadian Jungkook mendiamiku, ditinggal diapartemenku, anak kecil kurang ajar itu, dan sikap Jungkook yang berubah - ubah

Eomma tersenyum hangat padaku setelah itu mengusap tiraian rambut hitamku "Sayang... mungkin Jungkook itu sedang punya masalah atau tidak dia itu sedang stres makannya emosinya tidak stabil. Seharusnya kamu menghiburnya agar kadar emosinya mengurang bukan membuatnya semakin emosional"

"Tapi eomma aku tidak pernah membuat kesalahan padanya!" tegasku pada eomma

Eomma kembali tersenyum lalu menangkup kedua pipiku "Pulanglah, Jungkook sudah menjemputmu"

"Mwo?" Aku memutarkan kepalaku 90° dan benar saja aku melihat si kacamata itu sedang tersenyum ramah padaku

Sungguh aku semakin membencinya sekarang "Untuk apa kau kesini?" ketusku padanya

Sebelum berbicara sikacamata membungkuk dahulu "Omori, kedatangan saya kesini untuk menjemput Dahyun pulang"

"Ani. Aku tidak mau" sahutku agak meninggikan suaraku

"Untung kamu datang kesini tepat waktu Jungkook. Silahkan jika mau membawa Dahyun" ujar eommaku santai

Aku menatap eomma dengan wajah memelas "Eomma... Aku tidak ingin satu atap dengannya. Dahyun takut dia melakukan hal - hal bertanda kutip padaku bagaimana eomma?"

Eomma terkekeh "Kau ini ada - ada saja, Jungkook akan menjagamu sayang dia tidak akan membuatmu terluka"

"Tapi tapi eomma tapi__"

Eomma merangkul pundakku lalu menggiringnya mendekati sikacamata "Jungkook omori mohon kamu jaga purti kesayangan omori padamu yahh. Jika dia nakal marahi dia, jika dia manja tinggalkan saja. Kamu harus mendidik calon istrimu Jungkook"

Sebelum berkata sikacamata tersenyum lebar pada eommaku "Baik omori, Jungkook akan laksanakan setiap perintah omori Jungkook akan ingat itu" Setelah itu sikacamata menatapku "Mari kita pulang Dahyun"

"Ani! Aku tidak mau tinggal satu atap denganmu!" elakku padanya

Sikacamata menghelaskan nafasnya kasar lalu kembali menatapku sayu "Tapi aku sudah berjanji akan menjaga dan merawatmu Dahyun"

Ku palingkan wajahku disertai decakan di mulutku untuk meremehkannya "Selagi ada eomma, appa, dan oppa aku bisa dirawat mereka tanpa kau. Memangnya kau siapa? Masih calon juga"

"Huss jangan bercakap seperti itu sayang. Mau bagaimanapun Jungkook ini akan menjadi suamimu yang akan selalu menjagamu sayang" tegur eomma padaku

Aku melirik ke eommaku "Eomma, aku sudah punya pacar eomma" ujarku dengan menekan kata "pacar" tatkala aku menatap Jungkook sinis

Eomma mengerutkan alisnya "Maksudmu Jaebum?" tanya eomma dan dijawab olehku anggukan kepala

"Kau berpacaran dengannya? Apa kau tau bahwa Jaebum mencintaimu?" tanya eomma serius padaku

"Iyaa. Dia sering memanggilku dengan kata sayang, dia juga sering mengucapkan perasaannya padaku eomma" jawabku dengan percaya diri

Toh, memang benar bahwa Jaebum menyayangiku kok. Yaaa walaupun aku masih kesal gara-gara acara malam itu. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Sekali sayang, tetap sayang

"Kenapa kamu bisa yakin bahwa Jaebum menyayangimu?"

"Aku yakin eomma, karena dia tidak pernah mengecawakanku sedikitpun. Dia selalu bersikap lembut padaku tidak bersikap dingin secara tiba-tiba" sahutku dengan nada menyindir pada sikacamata yang sedang menundukan kepalanya

"Kamu belum melihat hatinya sayang, kamu jangan terbuai dengan kedoknya. Eomma khawatir kamu dimanfaatkan oleh dia"

"Dia tidak akan berani begitu eomma, dia sangat menghargai perasaanku"

"Jangan percaya begitu cepat Dahyun"

"Loh? Memang reality-nya begitu eomma. Dia sangat mencintaiku dengan tulus" aku melirik pada sikacamata dan menjuk kearahnya "Memangnya dia? Tampangnya saja culun tapi hatinya busuk!"

Sikacamat merasa dibicarakan langsung nengok ke arahku terkejut dan menarik tangannya ke belakang tatkala kedua tangannya sudah menonjolkan urat-uratnya menahan emosi yang bergejolak didadanya "Begitukan?" tanya diriku diringi seringai jahat padanya

TBC...

Yeyyy ketemu lagi dengan Nayam 🐣. Ada yang kangen ga? Ga ada yahh. Gapapa deh♡

Paipai 🐣🎉

Falling In Love (FIL);jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang