"Dimana Jungkook? Kenapa tidak terlihat batang hidungnya sama sekali?" tanya Daniel pada Dahyun
Aku yang ditanya seperti Itu hanya diam dan menggelengkan kepala "Aku tidak tau" seketika wajahku berubah menjadi pias
"Kenapa kau tidak tau? Katakan saja jangan kau sembunyikan. Aku tau kau berbohong" sahut Daniel
Aku hanya menundukkan kepalaku karna mulutku terasa keluh untuk bilang bahwa Jungkook pergi dan entah kemana
Tangan Daniel meraih daguku lalu menatapku lurus "Dimana Jungkook sekarang?" panggil Daniel penuh tegas
Aku menatap matanya yang lurus dan tajam ohh jangan lupakan senyum seringai andalannya itu. Detik ini juga aku benci seringainya, seringai kejamnya itu
"Jangan tegang seperti itu" Katanya lalu menepuk kepalaku "Aku hanya bercanda sayang" dia menatapku tidak tidak bukan senyum seringai tetapi senyum lebar
Sayang?
Bukannya berfikiran negatif dengannya tapi dengan cara menatapnya, dan arti senyuman itu seolah-olah semuanya itu busuk tapi aku tidak mau berprasangka terlebih dahulu bisa saja dia memang tersenyum tulus padaku
Diam. Iya kami bertiga terdiam, ntah karena tidak ada topik ntah perkataan Daniel padaku
"Ahh kenapa suasananya jadi canggung begini? Mmm lebih baik kita makan kue beras buatan ibuku ini. Sayang jika tidak dimakan kalian tau ibuku membuatnya penuh dengan perasaan" ocehan Baekhyun memecahkan keheningan
Aku menoleh pada baekhyun, dan membuka bingkisan yang berisi kue beras tersebut "Apakah ini terlalu banyak Oppa?" Tanyaku selagi aku melihat-lihat kue beras itu
Baekhyun beranjak Dari duduknya lalu menggerakkan badannya seperti melakukan renggangan otot "Dahyun bolehkah aku tidur dikamarmu, hoaahh sepertinya tidur sebentar disini cocok untuk mengistirahatkan otak ku yang penat"
"Jangan"
Baekhyun mengernyitkan alisnya bingung "Wae?"
"Mmm bukan begitu tapi mm kumohon jangan ke kamar"
Baekhyun menatapku lebih dalam lagi dan dalam "Apa.. kau sedang menyembunyikan sesuatu?"
Deg
^-^
"Semakin hari kenapa wajahmu semakin pucat saja Dahyun. Apa kau belum sarapan?" Tanya Eunha padaku
Ku balas gelengan kepala "Aku sudah sarapan jadi jangan khawatirkan aku"
Chaeyoung berdecak kesal "Aku tau kau berbohong Dahyun!"
Iya benar sekali. Aku berbohong jika diriku ini sama sekali tidak mengisi perutku pagi ini. Bukannya aku tidak mempunyai uang dan sebagainya hanya saja nafsu makankan hilang
Aku tersenyum selebar mungkin ya walau terlihatnya seperti senyum terpaksa aku tetap berusaha senyum setulus mungkin "Aku baik-baik saja Eunha, Chaeyoung. Memangnya aku terlihat sebegitu pucatnya ya?"
"Aish kau sangat pucat Dahyun! Lebih baik kau beristirahat di UKS ayo akan ku antar" ajak Chaeyoung padaku sembari menarik tanganku
"Aku baik-baik saja jadi berhenti mengkhawatirkan diriku" tegasku pada Chaeyoung
Karena gemas Chaeyoung langsung menarik tanganku secara paksa "Kau ini susah sekali bila disuruh! Aku melakukan ini karna kita peduli padamu, kanku antar kau ke UKS"
"Jangan! Aku benci UKS, bawa aku ke ruangan appaku saja cepat tuntun aku dengan hati-hati ke ruang appaku" titahku pada Chaeyoung
Aku benci pada UKS? Hahah mungkin kejadian beberapa hari yang lalu. Readers masih ingat tidak kejadian di UKS waktu itu? Kalian lupa? Salahkan NAYAM yang jarang update ff aku ni, wajar saja kalian lupa chapter itu
Hmm, sudah kudugong saya bakal disindir→_→ mau cepet up? Vote yang banyak😏 - author
Apa daya divalak pereman - jk
Back to topic - dh
Chaeyoung menatapku kesal "Sakit tidak sakit kenapa kau begitu menyebalkan_- untung saja aku menyayangimu Hyun"
Aku tertawa lalu menatap ke arahnya "Uhh sayangnya aku tidak"
"Anak sialan" Chaeyoung mebuang tanganku kasar "Jangan dekati aku kalau begitug" katanya dengan wajah yang merajuk
Diriku tertawa terbahak-bahak melihat wajahnya yang ditekuk itu. Aku memeluk tubuhnya dengan erat "HUAA KAU SANGAT LUCU JIKA MARAH CHAEYOUNG!!"
"Dahyun lepaskan pelukannya nanti virus mu menyebar padaku paboo (bodooh)"
Aku tertawa lalu melepaskan pelukannya "Oke mian mian. Cepat antarkan aku ke ruang appaku"
Chaeyoung pun mengantarkan aku menuju ruangan appaku. Diperjalanan kami tidak henti-hentinya untuk bercanda gurau kami juga membincangkan yang penting hingga tidak penting sama sekali, ini asik
Sesampainya diruangan appaku aku memegang gagang pintu. Aku mengurungkan niatku untuk membuka pintunya
Aku mendengar, iya aku mendengar suatu perbincangan yang aku sangat-sangat kenal siapa sosok yang berbincang dengan appaku ini
"Kenapa Dahyun?" tanya Chaeyoung
Ku balas gelengan kepala padanya "Tidak apa-apa" balasku
"Saya mohon jangan cepat menyerah begitu aku mohon tuan jeon"
"Ayolah paman aku tidak suka dipanggil tuan jeon panggil saja aku nak jeon akukan bawahanmu paman"
"Oke baiklah, nak jeon seperti itu?"
"Nah iya seperti itu"
"Apa kau yakin menyerah begitu saja?"
"Paman aku benar-benar menyerah dengan wataknya yang keras itu aku sudah tidak bisa membantunya"
"Nak, paman yakin kamu bisa paman mohon berjuanglah"
"Aku sudah menyerah"
"Dia hanya butuh proses saja. Paman yakin wataknya akan berubah seketika"
"Aku sudah melepaskannya aku sudah tidak perduli dengannya paman lagian dia juga tidak peduli padaku paman"
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love (FIL);jjk
Fanfiction⚠Please, don't copy paste my story⚠ -Dahyun Aku benci anak nerd termasuk kau. Dengan senang hati diriku mulai membiasakan dengan mu. Tapi bukankah kau ingin aku pergi selamanya? -Jungkook Kau calon istriku yg membenci diriku dengan keadaanku. Aku bu...