"Kalian ada masalah?"
"Iya" "Tidak" ujarku dan sikacamata bersamaan
Appaku mengkerutkan alisnya bingung "Yang benar yang mana?"
"Tidak" "Iya" ucapku bersamaan lagi dengannya
Kulihat appaku memijit pelipisnya "Aishh terserah kalian sajalah. Appa pusing mendengar pendapat berbeda dari kalian" appa berdiri dan berjalan menuju dapur kecil khusus untuk appaku bila malas untuk pergi ke dapur umum sekolah. Yaa, disekolahku mempunyai dapur sekolah untuk para staf dan juga guru-guru disekolahku
"Belum masalah kuliah ditambah lagi masalah perusahaan milik appaku paman, aku sangat ca___Jungkook?" sahut oppa Wonwoo pada sikacamata dengan mata yang berbeda tidak seperti tadi. Iya benar mata marah
"Sejak kapan kau kesini?" sahut oppa Wonwoo lagi
Diam, tidak ada yang membalas sikacamata maupun aku. Toh aku saja bingung dia bertanya kepada siapa
"Aku bertanya yang seharusnya dijawab!" katanya dengan nadanya sedikit ditinggikan olehnya
"A..aaku sedari tadi ada di__" ucapanku dipotong langsung oleh oppa Wonwoo
"Aku bertanya pada anak itu" oppa menunjuk pada sikacamata otomatis aku melirik sikacamata yang berada duduk disampingku "Calon suamimu!"
Aku terdiam dan menunduk. Aku takut, bukan bagaimana ya. Tapi aku sudah hafal dengan nada bicara oppa Wonwoo jika sedang marah, ya seperti ini
"Aku baru saja sampai" balas sikacamata
Oppa berjalan ke sofa lalu menjatuhkan pantatnya disana "Kau tidak seko__?"
"Tidak" balasnya cepat
Oppa mendesis kesal "Bagaimana bisa kau menghidupi Dahyun jika seorang pemimpin keluarganya saja bermalas-malasan untuk belajar?" cetus oppa pada sikacamata
Wajah sikacamata berubah memerah persis saat dia memarahiku hanya karena sebuah jam tangan dari seseorang yang spesial baginya hancur berkeping-keping olehku "Kau tidak usah ikut campur dengan kehidupan kami!" sarkas sikacamata
Lagi-lagi oppa Wonwoo mendesis kembali "Membangun rumah tangga tidak cukup dengan cinta dan omong kosong dari seorang suaminya tetapi, suami juga harus menafkahi istrinya dengan cara bekerja keras dengan ilmu yang kau raih dari belajarmu disekolah! Dari sanalah kau bisa mendapatkan uang dan termasuk cita-citamu akan terkabul. Maka dari itu kau jangan sia-siakan sekolahmu. Bukannya asik mementingkan diri sendiri dengan orang yang tidak ada" katanya dengan senyum smirknya itu
Dan orang yang tidak ada maksudnya apa? Sungguh aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan
Sikacamata tidak mengubris pertanyaan oppa Wonwoo dan yang kulihat sekarang rahang sikacamata mengeras dan tangannya pun sudah mengepal kuat. Sebenarnya ini ada apa? Ada apa dengan mereka? Apa mereka mempunyai masalalu? Atau tidak mereka mempunyai dendam masing-masing
Kudengar sebuah tepuk tangan dari oppa Wonwoo dan juga tertawa devil yang benar-benar aku benci didirinya "Aku senang membuatmu marah seperti itu"
"Apa kalian saling kenal?" tanyaku memberanikan diri bertanya pada mereka sambil melirik ke wajah mereka bergantian
"Kami teman baik, bukan begitu Jungkook?" tanya oppa Wonwoo
Sikacamata berdecak "Ck omong kosong" gumamnya tetapi masih bisa ku dengar dengan jelas. Sikacamata berdiri sambil membenarkan kacamatanya lalu menggengam tanganku "Mari pulang"
"Aku tidak ma__"
"Pu.lang!" tegas sikacamata dengan menekan katanya
Mataku memanas jawabanku tetap tidak. Aku tidak mau ikut "Dahyun pulang!" pintanya tetapi aku menggelengkan kepala bertanda tidak ingin ikut padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love (FIL);jjk
Fanfiction⚠Please, don't copy paste my story⚠ -Dahyun Aku benci anak nerd termasuk kau. Dengan senang hati diriku mulai membiasakan dengan mu. Tapi bukankah kau ingin aku pergi selamanya? -Jungkook Kau calon istriku yg membenci diriku dengan keadaanku. Aku bu...