Ch 30

279 57 6
                                    

Huff

Jarum jam menunjukan pukul 10 malam dan Jungkook belum juga pulang

Janjinya hanya sebentar tapi nyatanya? Sudah berapa lama aku menunggunya tetapi batang hidungnya pun tak muncul-muncul juga

Bagaimana diriku tidak kesal dengannya. Dari siang hari dia pergi sampai malam begini belum pulang juga

Apa dia tidak ingat bahwa disini aku menunggunya

Kryukukk..

Sial! Lihat, perutku saja sudah protes meminta jatah. Nomornya pun tidak aktif saat ku hubungi. Ck, kemana sih sebenarnya dia

Aku khawatir dengan janin ku ini. Sedari siang belum di isi sama sekali, aku takut akan terjadi hal-hal yang membahayakan janin ku

Walaupun diriku seperti ini, tetap saja aku ini seorang wanita yang masih punya hati nurani

Kenapa tiba-tiba aku terpikiran dengan sikacamata ya? Aku butuh kehadirannya disini

Ya Tuhan.. Kenapa dengan diriku ini? Tiada hari tanpa memikirkan si kacamata

Apa aku sudah menyukainya? Ah tidak tidak aku tidak mau menyukai cowo nerd seperti dia. Aku tidak sudi menyukanya

Ini sungguh gila!

Pip

Ceklek

"Aku pulang"

Akhirnya, yang di tunggu-tunggu datang juga

Aku melompat dari kasur dengan tergesah-gesah lalu memakai sandal beludru milikku setelah itu berlari mencari keberadaan si kacamata

Di ruang tamu tidak ada ah! Di dapur pikirku

Aku pun melangkah menuju dapur dan benar saja sikacamata sedang bersender di depan kulkas seraya menggenggam gelas berisikan air minum

Diriku mendekat ke arah meja makan yang terdapat sebuah kantung plastik berwarna putih kecil. Sebelum membuka kantung plastik tersebut aku memicingkan mata pada sikacamata yang sedari tadi merhatikan diriku

Saat diriku membuka kantung tersebut diriku terkejut menemukan benda panjang yang tak asing bagiku

"Maksud kau apa huh?" tanyaku dengan kesal

Sikacamata menaruh gelas di meja pantry lalu melangkah mendekat ke arah ku, "Besok, pagi-pagi kau cek. Sahut penjualnya pun menyarankan untuk dipakai dipagi hari"

Ini gila! Sungguh benar-benar gila!

Ku keluarkan benda tersebut lalu menyodorkan benda itu tepat di depan wajahnya, "Maksud kau apa membeli benda ini untuk ku?"

"Dari awal aku curiga padamu saat dirimu mual-mual pada tempo hari. Jadi nanti pagi kau pakai testpack itu untuk memastikan apa kau hamil atau tidak" setelah mengucap itu si kacamata melangkah pergi dari dapur

Kenapa diriku tidak memikirkan untuk membeli testpack dari awal jika aku ini hamil atau tidak. Kenapa aku harus repot-repot menangis dan frustasi jika aku ini hamil?

Ada apa dengan diriku ini? Kenapa aku menjadi bodoh seperti ini? Kemana otak cerdas ku. Sungguh, kehidupan ku semakin tidak jelas dengan sikacamata ini

Ahh, aku begitu lelah memikirkan masalah ini semua lebih baik aku tidur saja

Persetan dengan perut ku yang sudah meminta di isi, biarkan saja kelaparan. Toh walaupun aku mati yang disalahkan si kacamata yang tidak menafkahiku. Ini saja masih calon bagaimana jika sikacamata sudah menikah denganku. Bisa-bisa aku mati muda karena kelaparan

Falling In Love (FIL);jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang