Ch 22

550 95 21
                                    

Aku tidak habis pikir dengan eomma yang menyetujui aku menikah dengannya. Apa kelebihan dari sikacamata sih? Sungguh itu tidak ada kelebihannya

Didalam mobil saja aku hanya diam dengan kesal. Bagaimana tidak kesal coba, dengan lancangnya dia menggendongku seperti karung beras!

"Kamu ini bicara apa sayang. Cepat pulang Jungkook sudah menunggumu lama"

Aku menatap padanya "Biarkan saja dia, aku ingin tinggal disini eomma"

"Tidak-tidak kamu harus tinggal bersama Jungkook!"

Jungkook meraih tanganku "Mari kita pulang"

Ku tepis tanganya dengan kasar "Don't Touch my hand!"

"Dahyun! Eomma tidak suka sikap kamu seperti itu pada Jungkook! Dia ini akan menjadi suamimu yang harus kau lakukan itu menghormatinya!" ujar eommaku dengan nada tegas

Aku terdiam lalu menundukan kepalaku. Aku tidak berani melawan eommaku kalau sedang marah, bagaimanapun eomma adalah wanita yang berarti bagiku. Semanja-manjanya diriku, sekesal-kesalnya aku,  aku tidak mau melukai hatinya sedikitpun

"Maafkan aku eomma" sahutku seraya menundukan kepalaku

Jungkook kembali menggenggam tanganku "Ayo kita pulang"

Aku menatap eommaku dengan wajah memelas ingin meminta pertolongan padanya "Bawa saja dengan paksa Jungkook! Jika diajak lembut dia tidak akan menyerah untuk tinggal disini" sahut eommaku pada ke si kacamata seketika mataku membelalak hebat

"Eomma Jeball" lirihku pada eomma

Sikacamata melepaskan genggamannya lalu mengangguk kepada eommaku

Tanpa babibu si kacamata mengangkat tubuhku seperti karung beras yang sangat ringan. Aku diperlakukan seperti itu tidak terima

"Kau ini apa-apaan cepat turunkanku!" perintahku padanya tapi tidaj digubris oleh sikacamat malahan dia sedang menyalami eommaku dan eommaku? Jangan ditanya lagi dia malah tersenyum senang saat diriku kesusahan untuk turun

Aku benar-benar terasa dipermainkan oleh mereka

Sikacamata menatapku yang sedang bersenderan di kaca mobil "Kamu masih marah tentang itu?" tanyanya padaku tapi tidak ku hiraukan malah aku mengambil earphone dan dicolokan di handphoneku tidak lupa telingaku sudah ditutup rapat oleh earphone

Dengan santainya sikacamata melepaskan earphoneku sekali hentakkan membuat kepalu juga ikut terbawa olehnya "DASAR BODOH TELINGAKU SAKIT!"

Dia tertawa lalu menatapku sesekali menatap depan kejalanan "Makannya jika orang mengajak bicara jawab bukan menutup telingamu" lalu mengacak rambutku

"SUDAH MENARIK EARPHONEKU SEKARANG MENGACAK RAMBUTKU LAGI TIDAK TAU MALU!" protesku padanya lalu merapihkan rambutku

Sikacamaya kembali tertawa lalu meminggirkan mobilnya "Aku suka melihatmu marah dibandingkan kau yang galau dengan pacarmu Jaebum" sahutnya dengan nada sindiran padaku

"Kau bilang apa? Kau menyindirku huh?"

"Tidak aku tidak menyindirmu sungguh!"

"Tapi perkataanmu itu memojokanku"

"Itu hanya perasaanmu saja" sahutnya dengan nada santai

Wajahku berubah menjadi masam lalu menujuk pada dada bidangnya "Aku benar-benar membencimu kacamata!"

Dia meraih tanganku lalu menggemnya "Kau tau singkatan dari benci itu apa?"

Aku menggelengkan kepala tanda tidak tau "Aku tidak peduli dan aku tidak ingin tau"

Sebelum bercakap dia tersenyum terlebih dahulu padaku "Benci, BENar-benar CInta" lalu mencium punggung tanganku reflek aku menarik tanganku

Pipiku berubah kemerahan lalu menatapnya "Ka-ka-ka-kau kau sedang apa huh? Kenapa kau melakukan ini padaku bodoh!" kesalku lalu mengelap bekas ciuman sikacamata ditanganku dengan tissue

Dia sudah tidak warah

Sungguh dia benar-benar tidak waras

Dia tersenyum lalu menatapku "Kamu cantik bila pipimu merona!"

Aku menatapnya tajam "Apa kau gila? Ini menjijikan kau tau?"

Sikacamata tidak mengubris perkataanku sekarang dia melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya

Dia benar-benar sialan


^-^

Sekarang aku berada dipenjara kembali. Kenapa aku terkurung dengannya lagi kenapa ya Tuhan. Alur hidupku semakin berbelit seperti ini!

"Dahyun ku mohon makan lah"

Aku melirik padanya tatkala tanganku melipat didada "Kenapa sih kau ini memaksaku terus menerus makan. Aku tidak lapar!"

Sikacamata menghelakan nafasnya kasar ditambah lagi ia memijit pelipisnya "Kumohon makanlah aku tidak mau kamu sakit Dahyun. Cepat buka mulutmu" paksanya sambil berusaha menyuapiku

Aku tetap menutup mulutmu dan menjauh dari suapannya "Aku benar-benar tidak mau makan kacamata kau ini tukang paksa!" aku menggeserkan tubuhku ke samping ranjang satunya lagi

Karna tidak mau kalah sikacamatapun duduk disampingku sambil membawa sepiring nasi ditangan kirinya "Kamu belum makan Dahyun sedari tadi!"

"Aku tidak lapar harus digimanakan lagi huh?"

"Setidaknya kau makanlah sesuap dua suap nasi" rayunya padaku lalu mendekatkan sendok itu pada mulutku

Ku gelengkan kepala seraya menutup mulutku dengan tangan "Aku tidak mau kacamata!"

"Kesabaranku sudah habis Dahyun!"

Mendengar itu aku melirik padanya yang sedang menatapku marah

Aku menyentuh bahunya "Kacamata kau tidak apa-apakan?" tanyaku dengan takut

Piring yang berada di tangannya sekarang sudah di simpan di nakas dan sikacamata kembali menatapku tajam "Kacamata berhentilah menatapku seperti itu" sahutku bergidik ngeri

Tanpa aba-aba sikacamata menarik tekukku hingga wajahku sangat dekat dengan wajahnya "Kau mau apa hah?" tanyaku sembari menjaukan wajahku darinya

Saat itu juga sikacamata memberi senyuman smirk padaku seraya menatap bibir ranumku. Seketika aku mematung saat peemukaan bibirku diraba olehnya lalu berusaha membuka mulutku dengan cara menarik daguku

Wajahku dengannya yang sedari tadi bersenti kecil semakin mengecil saat dia memajukan wajahku reflek aku menutup mata saat bibirnya....

TBC

Yeyy update. Makasih ya untuk kalian yang nunggu efef nayam alafyu ≧﹏≦😘

Falling In Love (FIL);jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang