Ch 25

633 80 15
                                    

Ting Tong~

Jungkook

Hanya satu kata yang sedari tadi yang aku pikir itu

Ya.. Jungkook lah yang terngiang dibenakku

Aku segera berlari menuju pintu apartemen dan membuka pintu itu dengan semangat

Sungguh aku hanya ingin dekapannya dan perlindungannya padaku seperti dulu

"Jungkook aku menung__" aku mengerutkan alis dan menatap lelaki berjaket hoodie itu "Anda siapa?"

Lelaki yang tadi asik memainkan ponselnya langsung menoleh padaku dan ikut mengerutkan alisnya tak lupa menatapku dengan aneh "Kau siapa?"

Diriku dibuat kebingungan lagi "Justru saya yang seharusnya bertanya pada anda. Anda ini siapa? Ada perlu apa anda kesini?"

Lelaki itu tertawa keras tepat dihadapanku

Apa lelaki ini gila?

"Sepertinya anda salah kamar. Kalau begitu saya akan menutup kembali pin__" kataku seraya menutup pintu apartemen tapi saat aku menutupnya lelaki itu menahan pintu apartemen ini dengan kaki kanannya lalu kembali menatapku "Apa kau seorang jalang pesanan si bajingan itu?"

Apa kata dia? Aku seorang jalang? Apa maksudnya

Dia kembali tertawa keras dengan perubahan ekfresi diriku yang terkejut dan kembali menatapku tajam "Bilang saja kalau iya aku bisa merahasiakannya kok"

Dia bilang aku seorang jalang hah? Lancang sekali lelaki itu bilang aku seorang jalang

"Kurang ajar ka__"

Tak diduga-duga lelaki itu masuk kedalam apartemen tanpa persetujuanku "Hey hey hey masuk tanpa seizin ku dasar orang tidak tau malu! Hey cepat keluar!!" usirku lalu menarik tangannya berniat untuk mengeluarkannya tetapi lelaki itu menepis tanganku dengan kasar

"Jangan sentuh aku sedikitpun! Kau ini kotor!" sarkasnya setelah itu duduk disofa dan menumpukan kedua kakinya dimeja tidak sopan

"Kau datang tak di undang lalu masuk tanpa seizinku dan terakhir kau duduk dengan bertumpuan kaki di meja? Dan kau memanggilku jalang? Kau ini tidak pernah di dididik atau tidak disekolahkan sih oleh orang tua mu itu? Tidak ada sikap sopan santunnya pada orang lain"

Dia merogoh saku hoodienya dan mengeluarkan sebuah earphone tak lupa dia memasang earphonenya dikedua telinganya. Dan dia kembali mengotak-atik persegi panjang pipih itu

Karna geram aku menghampirinya lalu menarik earphonenya dengan kasar "Telinga itu fungsinya untuk mendengar bukan untuk ditutup"

Lelaki itu menatapku bak mangsanya lalu berdiri tepat dihadapanku dengan jarak yang minim otomatis aku memundurkan badanku tapi nihil bukannya terlepas dari tatapan elangnya aku malah terjatuh dimeja dengan posisi terlentang. Saat hendak bangun lelaki itu malah mengkunciku dengan menumpukan kedua tangannya disamping kepalaku

"Ka-ka-kau mau apa?"

"Aku mau apa?" sebelum melanjutkan kalimatnya ia mendesis tak lupa ia memasang seringaiannya "Aku mau kau sayang hanya kau!" katanya dengan menekan kata "kau"

"Menyingkirlah"

"Enak saja, kau yang memulai kau juga yang harus menyelesaikannya"

"Memulai apa? Aku tidak mengerti awas!"

"Kau kan seorang jalang. Kau taulah keinginan lelaki seperti aku kepada jalang apa?" katanya lalu menyeringai kembali

"Aku tidak mengerti! Pergi dari hadapanku bajingan!!" aku mendorong bahunya tetapi kedua tanganku langsung dicengkram olehnya dan menguncinya disamping kepalaku

Falling In Love (FIL);jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang