Bel masuk pun berbunyi sehingga para murid SMA Garuda masuk ke dalam kelasnya masing masing. Terlihat di depan gerbang sekolah terdapat beberapa siswa dan siswi terlambat, makanya kalo bangun itu jangan kaya kebo jadi kesiangan kan? Oke fiks abaikan.
Di kelas XI.IPA-3 tepatnya adalah kelas Geo terlihat siswa dan siswi sedang malas sekali untuk belajar, mereka selalu berharap agar gurunya tidak akan masuk. Terlihat di ujung belakang sebelah kanan yaitu tempat Zhafran duduk, Zhafran belum sempat tahu kabar sahabatnya itu. Termasuk pada saat ini Geo sedang di rawat ke rumah sakit pun dia juga tidak tahu.
Namun, hentakan demi hentakan yang terdengar ke dalam seisi ruangan kelas XI.IPA-3 membuat para siswa dan siswi terdiam seketika. Mereka takut jika yang datang dari luar kelas itu adalah gurunya. Akhirnya munculah sosok seorang Ibu yang memang tidak asing bagi Zhafran. Tidak salah lagi, itu adalah Bunda nya Geo.
"Assalamualaikum.." ucap Bunda Geo setelah mengetuk pintu kelas Geo.
"Waalaikumsalam" jawab para murid
"Eh tante!!" seru Zhafran dengan tiba tiba membuat para siswa dan siswi melirik heran
"Eh nak Zhafran, sini nak Tante mau bilang sesuatu" pinta Bunda Geo sembari melambaikan tangannya
"Iya Tante," Zhafran segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Bundanya Geo.
"Eh hello De Serly, makin gemes aja" ucap Zhafran ketika sudah berada di luar kelas bersama Bundanya Geo dan memang Serly diajak untuk ikut ke sekolah Geo ini.
"Kakak! Mana permen buat Serly lagi? Jarang kasih!" sahut Serly yang menampakan wajah kesalnya membuat Zhafran ingin sekali memeluknya.
"Uh iya dede nanti kakak kasih lagi kalau maen ke rumah dede ya"
"Awas boong!"
"Iya dede"
Bunda Geo hanya memperhatikan perbincangan mereka berdua, Bunda merasa terharu sekaligus sedih dalam dirinya. Bunda menghapus tetesan air mata yang sedikit demi sedikit keluar dari matanya. Bunda sangat senang, Zhafran bisa membuat Serly merasakan kebahagiaan meskipun kakaknya Geo sedang tidak bisa membuatnya tersenyum kembali. Bunda senang sekali Geo mempunyai teman seperti Zhafran. Zhafran sudah dianggap anaknya sendiri oleh Bunda Geo.
"Eh gimana Tante tadi mau bicarain soal apa?" tanya Zhafran
"Gini.." ucapan Bunda terpotong ketika Bunda tidak bisa menahan air matanya keluar.
"Kenapa Tante?"
"Geo dirawat di rumah sakit nak"
"Apa? Ko bisa Tante? Kenapa nggak bilang ke Zhafran dari kemarin"
"Bunda terlalu sibuk memikirkan Geo, jadi baru bisa sekarang Bunda kasih tau"
"Yaudah nanti Zhafran ke rumah sakit Tante, udah Tante jangan nangis."
"Iya makasih ya nak, kamu teman Geo yang sangat perduli sama Geo"
"Iyalah Tante, gimana juga Geo pernah nemenin Zhafran saat Zhafran duka ataupun senang. Pantesan aja Tante waktu kemarin Geo nggak jadi kumpul sama Zhafran dan kawan kawan, tau taunya kaya gini"
"Iya Bunda juga masih heran kenapa bisa sampe kecelakaan gitu"
"Oh kecelakaan Tante? Dimana?"
"Bunda nggak tau, yaudah nak Ibu titipkan surat ini saja untuk wali kelasnya, tolong sampaikan ya"
"Hmm yaudah Tante hati hati ya"
"Iya, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY
FanfictionPertemuan antara siswi baru yang baru saja pindah sekolah dari sekolah lamanya SMA Jaya Bakti dengan siswa yang notabennya yaitu murid terpopuler di sekolah SMA Garuda. Mereka tidak sengaja dipertemukan karena awal yang begitu menjengkelkan. 'Gue bi...