Gadis berambut sebahu itu terus-terusan berpikir, apakah yang akan gadis itu ucapkan akan membuatnya bahagia kembali? Atau hanya akan menambah lagi dan lagi luka yang pernah Kayla alami? Kayla sangat bingung. Di satu sisi Kayla sangat merindukan Deja, Deja yang dulu selalu membuatnya tersenyum, tertawa bahkan sampai tidak ingin kehilangannya. Lalu sekarang? Apakah Deja akan berubah? Di sisi lain pun Kayla berpikir ada perasaan baru yang muncul belakang-belakangan ini di dalam hatinya. Tapi itu hanya baru, bukan sudah lama. Kayla pun tidak mengerti dengan perasaannya kali ini.
Sementara Deja terus-terusan berharap bahwa gadis yang ada di depannya kali ini akan menerimanya kembali. Dengan saling melontarkan kontak mata dengan Kayla, menandakan bahwa Deja sangat mengharapkan Kayla kembali. Deja berjanji tidak akan melukai hatinya lagi, katanya. Deja masih berjongkok dengan lutut ditekuk sebelah, Deja masih menunggu.
Sekali-kali Kayla melirik sekeliling lapangan tempat dirayakannya party tersebut, tepat tatapan matanya terhenti ketika melihat sahabatnya sendiri tersenyum bahagia di sana. Bertepuk tangan dengan sangat semangat, matanya mengisyaratkan bahwa Chyara ingin Kayla menerima Deja kembali.
Namun setelah Kayla lirik ke arah sahabatnya, Kayla tidak sengaja beralih ke arah Geo. Tepat di sampingnya Zhafran. Geo masih dengan tatapan dinginnya, Geo memang melihat Kayla sedari tadi. Kayla saja yang tidak merasakannya.
Kayla rasa ini jawaban yang tepat. Menghembuskan napasnya pelan kemudian bilang...
"Gue terima!" ucap Kayla dengan pasrah. Mungkin ini jawabannya yang tepat.
"Se-serius La?" tanya Deja meyakinkan.
"Iya, gue serius. Tapi.."
"Tapi?"
"Gue mau lo kasih tau ke semua murid SMAN Garuda yang ada di lapangan ini, tentang alasan kenapa dulu lo ninggalin gue, dan kenapa lo tiba-tiba dateng ke kehidupan gue." jelas Kayla.
Sontak para murid ricuh, saling melontarkan ucapannya. Tentang kenyataan bahwa Kayla pernah dekat dengan Deja. Para murid awalnya tidak menyangka ternyata Kayla pernah dengan Deja, lebih tepatnya pernah berpacaran dengan seorang Deja Alexander yang tidak lama baru datang ke sekolah SMAN Garuda ini.
"What! Kayla pernah deket sama Deja?"
"Gila! Pantesan aja si Deja ga mau gue deketin! Ternyata ini alasannya!"
"Buat apa sih nerima cowo yang jelas jelas udah pernah nyakitin lo, aneh!"
"Sumpah Babang Deja gue..." begitulah ucapan para murid SMAN Garuda setelah Kayla mengucapkan kenyataan yang memang membuat pahit perasaan seseorang.
Deja awalnya sempat tertegun mengapa Kayla tiba-tiba menanyakan pernyataan seperti itu? Padahal yang Deja tahu Kayla tidak suka mengumbar-ngumbar hal yang sudah lalu.
"La kenapa lo ngajuin pertanyaan kaya gitu? Bukannya lo.." ucapan Deja terpotong ketika Kayla melanjutkannya kembali.
"Gue cuman pengen tahu jawaban dari lo Ja, bukan elakan lo." sambung Kayla.
"Oke. Demi orang yang gue sayang, gue siap jelasin ini semua ke para murid SMAN Garuda.." ucap Deja setelah itu meraih lengannya Kayla membuktikan bahwa kali ini Deja benar-benar menyanyanginya. Kayla hanya menurutinya saja.
"Sebelumnya gue minta maaf ya La, dulu gue emang pecundang. Ninggalin lo tanpa alesan di saat lo bener-bener sayang sama gue. Lo harusnya tahu yang sebenernya, bahwa saat itu gue terjebak akan suatu pilihan. Pilihan yang memang harus membuat lo terluka, gue minta maaf.." ucap Deja masih dengan mencekal lengan Kayla. Kayla merintikan tetes per tetes air matanya. Kayla tersentuh akan pernyataan yang Deja ucapkan.
"Gue mohon air mata lo terlalu berharap nangisin gue yang sepecundang itu.." lengan Deja beralih ke depan pipinya Kayla. Mengusap air matanya yang kini sudah membanjiri pipinya.
"Terus pilihan apa yang lo maksud itu Ja?" tanya Kayla dengan tersendu-sendu.
"Pilihan itu dibuat oleh Mama gue La.. Lo tau kan? Mama ngasih gue pilihan, pilih lo atau Sisca. Sisca itu anak dari sahabatnya Mama. Mama udah kelibat janji buat jodohin gue sama anak sahabatnya itu. Saat itu gue pilih lo La! Pilih lo! Tapi Mama tetep bersikeras buat maksa gue milih Sisca. Karena katanya Mama malu kalo ngebatalin perjodohan itu.." Deja mengucapkan dengan jujur. Apa yang Deja ucapkan memanglah benar adanya. Saat itu Deja dirundu dengan suatu pilihan yang sulit.
"Jadi maksud lo apa dateng sekarang? Lo mau nambah luka di hati gue lagi? Dengan kenyataan bahwa lo udah dijodohin sama anak sahabat Mama lo itu? Ha? Gue bertahun-tahun nunggu lo Ja! Nunggu lo!" Kayla menangis. Para murid masih dengan posisi lama, menyaksikan sepasang remaja yang kini telah membuat mereka mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Merasakan di posisi Kayla pun mereka sudah ngeri, pasti membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melupakan seorang seperti Deja.
Tidak jauh dengan sahabatnya Kayla sendiri, Chyara. Chyara cukup kaget dengan pernyataan yang telah Chyara dengarkan dari seorang sahabatnya yang bahkan Chyara tidak mengetahui itu. Chyara pun meneteskan air matanya, Chyara bodoh! Kenapa Chyara tidak menanyakan tentang masa lalunya Kayla dengan Deja dari awal? Kenapa Chyara harus mengerti sekarang alasan Kayla tidak ingin dipojokkan terus-menerus dengan Deja.
Sementara itu masih ada perasaan yang tersayat di lapangan sana. Yang kini tengah memahami arti kata perkata yang Kayla dan Deja ucapkan. Mengetahui dengan terang-terangan dari seseorang yang sedari dulu Geo harapkan dalam diam. Ya benar, perasaan Geo terlalu sakit untuk mendengar itu semua.
Namun apa? Geo tetaplah Geo. Geo tidak bisa menunjukan dari luar fisiknya bahwa dirinya sedang patah hati kali ini. Geo hanya bisa terdiam dengan wajah yang tetap melirik ke arah depan dengan tatapan seolah tidak perduli.
'Maaf karena gue terlalu gengsi buat nyatain perasaan.' batin Geo.
"Ngga La, ngga. Gue udah lama pisah sama Sisca, udah lebih dari dua bulan. Sisca juga ngekhianatin gue La.. Dia diem-diem ngejalin hubungan sama cowok lain!" ucap Deja.
Suasana party kali ini hening. Tetap ingin mendengarkan apa yang akan sepasang remaja itu ucapkan lagi. Percakapan mereka berdua berhasil buat para murid terbawa perasaan, sampai ada yang menangis pula.
"Lo kali ini serius kan? Lo janji gak akan ninggalin gue lagi?" tanya Kayla masih dengan tersendu-sendu.
"Gue janji, Kayla Syifa Arlien." ucap Deja dengan percaya diri dan penuh ketulusan.
'Gue pegang janji lo! Awas aja sampe buat dia nangis lagi gara-gara lo, mati lo!' batin Geo.
Setelah itu Kayla mengangguk perlahan, menandakan bahwa Kayla memberikan Deja kesempatan kedua untuk mengobati lukanya yang terdahulu. Kayla percaya kepada Deja. Kayla harap ini benar-benar keputusan yang sangat tepat. Meskipun awalnya Kayla ragu.
"Thanks Lalaku," Deja memeluk Kayla dengan penuh kebahagiaan.
Kayla terdiam. Chyara salut kepada sahabatnya yang satu ini, memberi kesempatan kedua kepada Deja yang jelas-jelas setelah beberapa tahun ini telah membuat Kayla terluka.
'Semoga bahagia Kay.' batin Chyara.
***
"Tenang masih ada yang setia nunggu lo," ucap Zhafran sambil menyenggol bahu Geo.
"Siapa?" tanya Geo.
"Gue. HAHAHA"
"Kampret!"
"Yakali gue, makanya kalo lo punya mata tuh liat di sekitar lo. Masih ada yang perduli sama lo!"
"Hmm" ucap Geo seadanya.
"Dasar, di bilangin juga lo!"
"Bodo"
'Lo beruntung Ge, masih ada Chay yang nunggu lo. Meskipun Chay gak tau kalo lo malah nunggu sahabatnya sendiri. Kayla.' batib Zhafran.
Thanks! Selamat membaca dan semoga kalian suka!:)
Haii selamat malam:))) maaf nii baru update lagi;( semoga kalian ga kecewa ya:"
BUDAYAKAN VOMENT OKAYYYY;*
~tsndp

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY
FanfictionPertemuan antara siswi baru yang baru saja pindah sekolah dari sekolah lamanya SMA Jaya Bakti dengan siswa yang notabennya yaitu murid terpopuler di sekolah SMA Garuda. Mereka tidak sengaja dipertemukan karena awal yang begitu menjengkelkan. 'Gue bi...