Seanggota

42 8 0
                                    

Masih dengan orang yang sama dan kegiatan yang sama. Kayla berjalan di lorong sekolah menikmati udara pagi yang menyelimuti tubuhnya. Cuaca hari ini sangat indah, seindah kamu. Oke cukup. Kayla mungkin ter'deteksi' sangat terlalu pagi berangkat sekolah hari ini. Jadi mungkin hanya ada satpam sekolah yang menyapanya, murid murid belum pada datang. Biasanya mereka datang 15 menit sebelum jam 7. Ya memang ada beberapa orang yang akan datang lebih awal dari jam segitu. Namun Kayla datang pukul 06.15.

Kayla melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah. Hingga tepat memasuki kelasnya, Kayla menduduki tempat duduknya. Merasa sangat bosan terdiam sendiri akhirnya Kayla memutuskan untuk menghirup udara segar di luar kelasnya, meratapi indahnya lingkungan sekolah. Hingga pandangannya tepat kepada seseorang yang sedang berjalan di lorong kelasnya. Tak henti untuk menatap.

Terlihat orang itu sangat familiar. Wajahnya tidak asing. Dan benar, Kayla mengenalnya. Beberapa detik Kayla terdiam paku di tempatnya. Kayla sungguh sangat gugup bagi Kayla. Wajah berparas cantik itu tertutupi rambutnya karena tertiup angin. Tak lama seorang itu sudah berada di sampingnya.

"Lo itu cantik,"

Kayla menarik rambutnya pelan ke sebelah kanan telinganya.

"Hmm makasih" jawab Kayla cuek.

"Ko lo tumben dateng jam segini?" tanya Kayla kembali.

"Oh, gue? Niatnya pengen nunggu lo duluan, dan ternyata lo yang nyampe duluan."

"Maksud lo?"

"Iya, sekali kali gue yang nunggu lo dan lo orang yang ditunggu,"

"Apaan sih lo"

"Hehe, La.. " panggilnya.

"Iya Ja?" jawab Kayla.

Iya dia Deja.

"Gimana jawaban lo?"

"Jawaban?" Kayla mengerutkan keningnya heran, Kayla sungguh lupa.

"Iya, tentang perasaan gue"

"Hmm gu.. Gue.."

"Lo belum siap jawab?"

"I-iya,"

"Gue akan tunggu."

Deg. Nunggu?

Kayla belum yakin untuk meyakinkan perasaan ini. Perasaan yang dulu telah Deja buat seindah mungkin namun akhirnya Deja buat seburuk mungkin! Apakah semudah itu Kayla menerimanya kembali? Apakah semudah itu Kayla lupakan saat pertama dan terakhir Deja membuat dada Kayla sesak? Hingga 2 tahun? Cukup lama bukan? Jujur memang Kaylapun masih menyimpan rasa kepada Deja, hanya beberapa persen. Tapi belakangan ini Kaylapun merasa ada seseorang yang membuatnya tertarik. Sulit memahaminya namun membuat Kayla merasakan hal yang berbeda.

"Yaudah gue ke perpus dulu cari buku" ucap Kayla yang ingin menghindari percakapan dengan Deja. Kayla berbalik badan untuk pergi ke perpustakaan.

"Eh tunggu," Deja mencengkeram tangan Kayla.

"Apa?" Kayla berbalik badan.

"Gue temenin"

'Niat mau ngehindarin lo,tapi lo malah ikut!' batin Kayla.

"Gapapa, gue bisa sendiri kok"

"Engga, gue bosen sendirian di sini"

"Hmm"

Akhirnya mereka berjalan berdua ke perpustakaan. Memang sudah ada beberapa orang yang masuk ke sekolah. Bahkan gurupun ada yang sudah sampai jadi tidak terlalu sepi.

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang