3 - Atap Sekolah

4.8K 618 31
                                    

"Kamu adalah sebuah penjara yang sudah menjadi salah satu canduku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah sebuah penjara yang sudah menjadi salah satu canduku."BTS'S BLOOD SWEAT AND TEARS.

____

SEBUAH jari mungil menyentuh pipi Jimin dengan lembut saat lelaki itu tengah melamun di atap sekolah. Jimin menoleh, menatap seorang gadis bersurai sebahu dengan mata sipit dan senyum menawan.

Jimin tersenyum manis kemudian kembali memandang langit biru dengan beberapa hiasan awan disana. Ia menghirup rokoknya kemudian menghembuskan asapnya, "Haneul. Kamu nggak boleh ikut-ikut aku bolos kelas."

Haneul mengendikkan bahu, ia menyentil rokok di jemari Jimin sampai rokok tersebut jatuh keluar panggar pembatas. Jimin membelalak, sontak berusaha meraih putung rokok yang masih panjang. Kakinya berjinjit, tangannya melewati pembatas.

"Awas! Kamu jatuh nanti!" Haneul yang panik sontak menarik lengan Jimin agar menjauh dari pagar pembatas. Jimin menatap rokoknya yang terjun bebas dari atap dengan miris. Haneul menghela napas kasar, memukul lengan Jimin.

"Lagian, kamu. Ngapain sih ikutan kesini? 'Kan aku cuma mau laporan aja ke kamu, tadi," Ucap Jimin yang masih kesal lantaran rokoknya jatuh ke bawah sana. Niatnya membolos di atap sekolah hanyalah karena ia bosan selama pelajaran bahasa dan ia butuh menjernihkan pikiran atas kejadian-kejadian kemarin.

"Kenapa sih? Kamu ada masalah lagi? Setiap kamu ada masalah selalu aja ngerokok," Timpal Haneul yang sontak membuat Jimin memalingkan wajah. Ia diam sejenak tanpa membicarakan sepatah kata apapun pada Haneul. Gadis di sampingnya terdengar menghela napas.

Jimin mengeluarkan kotak rokoknya yang sontak langsung direbut oleh Haneul, merampasnya paksa. Jimin melotot, berusaha menyampaikan pada Haneul untuk mengembalikannya.

Haneul menggoyangkan kotak tersebut di tangannya sembari tersenyum lebar, "Nggak baik buat kesehatan. Kamu 'kan atlet."

"Bentar lagi juga aku bakal keluar dari basket."

Haneul menatap Jimin bingung, "Taekwondo?"

"Ah, nggak. Nggak ada niatan buat berhenti dari it—"

"Oke, rokok tersita!" Haneul bersorak girang kemudian berlari kecil meninggalkan Jimin yang masih melongo. Haneul sedikit menoleh kebelakang, menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. Ia membuat simbol hati menggunakan jemari telunjuk dan ibu jari kemudian berseru, "Jangan nakal-nakal!"

Jimin tersenyum saat Haneul kembali berlari dan menghilang dibalik pintu atap. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celana, masih enggan memudarkan senyumnya. Haneul adalah kekasihnya.

Terkadang, Jimin masih tidak habis pikir dengan Haneul. Kenapa bisa gadis itu menerima pernyataan cintanya dulu? Jimin pun bukan termasuk lelaki baik-baik, tampan dan kaya raya seperti primadona kelas sebelah. Primadona yang nampaknya juga mengincar Haneul.

Padahal, dulu Jimin hanya menyatakan cinta karena kalah bermain Truth or Dare. Namun semakin hari, Jimin makin dibuat gila karena ia sendiri terjebak dare dari temannya sejak tahun lalu.

Jimin tidak menyukai Haneul. Jimin tidak memiliki rasa pada Haneul dan masih mencari waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan 'fiktif' mereka. Ia pun tidak semerta-merta menceritakan masalahnya pada Haneul.

Tapi, sekarang ia sudah jatuh pada Haneul yang tidak segan memberikan seluruh atensi dan perhatiannya pada Jimin. Dari semua penjuru sekolah, siapa yang tidak tahu pasangan bertolak belakang, Jimin Haneul?

Haneul yang bernotabene gadis baik-baik berpacaran dengan Jimin, lelaki yang tidak ada baiknya saat masuk ruang disipliner.

Juga, Jimin tidak mengerti wanita. Tidak peka dan tidak romantis. Dalam kata lain, Jimin tidak mengerti bagaimana untuk menjadi lebih dominan dalam sebuah hubungan.

Namun, ia tahu persis bagaimana memperlakukan perempuan dan menghargainya. Kata Haneul, itu yang menjadi candunya.

Meski tidak memiliki rasa pada Haneul, Jimin selalu berdiri di garda terdepan untuk melindungi Haneul saat gadis itu tengah diganggu atau hampir dilecehkan beberapa orang.

Jimin tidak mempunyai alasan kenapa ia akhirnya bisa mencintai gadis yang bahkan tidak pernah ia lirik sebelumnya. Semua terjadi begitu saja.

Entahlah, Jimin juga tidak mengira akan seperti ini jadinya.

Tapi yang Jimin tahu pasti,

Now he loved Haneul, no matter is it.[]

___________________________________________

VISUALIZATION CHARACTER

VISUALIZATION CHARACTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Unforgettable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang