Hello. It's been a looong time right?
SELAMA menginap di rumah ayahnya, Jimin merasa hampir gila saat istri baru ayah terus mengganggunya. Menanyakan ini itu dan bercerita tentang kehidupannya dengan ayah Jimin sekarang. Meresahkan sekali.
"Kak. Ada masalah?"
Jimin terkesiap saat adiknya—Jihyun tiba-tiba menepuk pundaknya. Jimin menggeleng, meminum teh hangat yang dibawakan oleh adiknya. Mereka sedang berada di kamar Jihyun.
"Ji, kamu kok bisa tahan sih sama mulutnya?"
Jihyun mengernyit. "Siapa, Kak?"
"Ibu tiri kamu."
Jihyun terkekeh, kemudian merebahkan diri di samping kakaknya. Jimin menoleh, menatap Jihyun yang memejamkan matanya. "Ya ... gimana lagi?"
Jimin mendengus.
"Kakak gimana sama Kak Haneul?"
Jihyun menoleh, mendongak menatap Jimin yang sedang menyesap teh hangatnya dengan tenang. Jam dinding menunjukkan pukul delapan malam sementara suara jarum jamnya bercampur dengan deru lirih tetes hujan di luar sana.
"Kakak udah putus sama dia."
Jihyun sontak langsung duduk dan menatap kakaknya terkejut. Jimin sendiri sampai heran, kenapa orang-orang terlihat sangat terkejut dengan kabar ini?
"Gara-gara aku?"
Jimin menggeleng meletakkan cangkir tehnya yang sudah kosong di nakas. "Nggak. Emang udah banyak konflik, udah nggak bisa di pertahanin."
"Maaf, Kak."
Jimin tersenyum tipis, mengusap puncak kepala Jihyun dengan sayang. Jimin menatap lekat wajah adiknya sembari tersenyum.
"Kadang kakak masih sering keinget gimana senengnya ayah sama ibu ngajakin kamu main dulu waktu masih kecil."
"Dulu, kakak juga mikir. Kenapa ayah sama ibu pisah? Kenapa nggak sama-sama aja terus sampai tua, sampai kakak dan kamu punya keluarga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable ✔
Cerita PendekAda beberapa hal di dunia yang tidak bisa dilihat dari sampulnya saja. -2017 November.