21 - Suka

2.1K 384 29
                                    

RASANYA, Jimin makin dibuat pening setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RASANYA, Jimin makin dibuat pening setiap hari. Ia tidak tahu siapa yang bercerita seperti itu pada ibunya dan memutar balikkan fakta. Daripada harus berakhir dengan perkelahian, Jimin lebih baik tidak mengetahui siapa yang menyebar hal seperti itu.

Gyuri menyuruhnya untuk berhenti berkelahi, jadi Jimin rasa ia benar-benar harus berhenti.

Jimin melepas helm-nya usai ia memarkir motornya di depan cafe tempat Gyuri bekerja. Ponselnya berdering, nomor ayah Taehyung tertera di layarnya. Butuh beberapa sekon bagi Jimin untuk mengumpulkan keberanian dan mengangkat panggilannya. Jimin menempelkan ponsel pada telinganya, ia menatap Gyuri yang berada di meja kasir dari luar cafe.

"Ayah sama ibu udah tentuin calon kalian. Kamu bakal tunangan sama Haneul kalau udah lulus sekolah."

Jimin mengernyit tidak suka. "Yah, aku sama Taehyung masih sekolah, lho. Bukannya ini cepet banget?"

"Nggak mau?"

"Nggak. Aku nggak mau dijodohin sama Haneul. Toh, aku udah putus lama sama Haneul."

"Kenapa kamu putus?"

"Dia selingkuh."

Jimin menghela napas, malas menjawab setiap pertanyaan yang berkaitan dengan Haneul.

"Menurut ayah, nggak ada yang perlu di permasalahin dari selingkuh. Semua orang pernah kayak gitu. Kamu buang emas cuma demi sebongkah kerikil, Jimin."

Emas apanya, protes Jimin dalam hati. Ia terdiam, enggan menanggapi ayah Taehyung. Lagipula, Jimin sendiri tidak setuju dengan pendapat ayah Taehyung yang merupakan selingkuhan ibunya. Jimin tidak pernah percaya keluarganya sendiri.

"Ya ... terserah aku? Aku nggak suka diselingkuhin."

Ayah terkekeh pelan di seberang sana.

"Haha, oke. Ayah bisa aja batalin perjodohan kamu sama Haneul. Tapi, ada syaratnya."

"Apa?"

"Seenggaknya, kalau kamu nggak mau tunangan sama Haneul, jauhin cewek yang deket sama kamu sekarang. Siapa itu namanya? Gyuri, ya? Kalau nggak, kamu bakal tetep tunangan sama Haneul."

Jimin terkekeh pelan. Ia tiba-tiba dibingungkan oleh pilihan ayah tirinya. Bukan pilihan berat, Jimin hanya perlu menjauh dari Gyuri dan bersikap seperti awal mereka berkenalan. Saling tidak peduli dan saling acuh.

Tapi, Jimin tidak bisa melakukannya.

"Besok pagi aku kasih tahu jawabanku."

Unforgettable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang