"Tidak ada tapi-tapian,jika kamu menolak perjodohan ini,kamu akan papa coret dari daftar warisan papa" ucap pak Handoko membuat Arnan diam seribu bahasa.
Mendengar dirinya akan dicoret dari daftar warisan, Arnan tidak bisa membantah perkataan papanya. Karena ia tidak ingin kerja kerasnya selama ini sia-sia.
"Oh... iya,jangan lupa malam ini kita harus pergi kerumah Ibu Aida untuk membicarakan masalah perjodohanmu dengan Aisya,jadi kamu pulang cepat malam ini" tutur pak Handoko.
Arnan hanya menjawab perkataan ayahnya dengan anggukan.
☆☆☆
Suara derungan mobil memasuki pekarangan rumah Aida.
Tok...tok....tok...
Suara pintu terdengar diketuk oleh seseorang. Aida yang mendengarnya langsung membukakan pintu."Silahkan masuk.... Pak" tutur Aida dan mempersilahkan keluarga Bagaskara masuk.
Ya mobil yang masuk ke pekarangan rumah Aida adalah mobil dari keluarga Bagaskara.
"Assalamu'alaikum bu Aida, apa kabar? sudah lama kita tidak bertemu.." ucap mama Irene.
"Wa'alaikumsalam bu, Alhamdulillah saya baik, mari silahkan duduk" tutur Bu Aida.
"Terimakasih bu"
Pak Handoko dan Arnan mengikuti bu Irene yang duduk terlebih dahulu."Oh ya dimana calon mantu saya bu" tanya Pak Handoko.
"Aisya masih dikamar pak,sebentar biar saya panggilin" jawab bu Aida dan berlalu meninggalkan keluarga Bagaskara di ruang tamu menuju kamar Aisya di lantai dua rumah mereka.
Beberapa menit kemudian...
Arnan yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya tiba-tiba berhenti memainkannya saat mendengar langkah kaki. Matanya tak berhenti menatap sesosok wanita dengan balutan gamis berwarna putih dengan aksen renda di bagian bawah gamis, tak lupa juga dengan mengenakan hijab dengan warna yang senada,dengan polesan make up natural yang membuat kecantikan Aisya semakin terpancar.
"Wah... cantiknya calon menantu mama" Ujar mama Irene.
"Assalamu'alaikum tante,om" sapa Aisya sambil mencium tangan Pak Handoko dan Bu Irene.
"Assalamu'alaikum mas Arnan" sapa Aisya kepada Arnan namun Arnan tidak menjawabnya,ia masih sibuk menatap Aisya yang terlihat sangat cantik.
"Eghm....." Pak Handoko berdehem dan membuat Arnan terkejut.
"Arnan jika ada yang memberikan salam padamu kamu wajib untuk menjawabnya" sindir mama Irene yang membuat semua orang terkekeh karena melihat Arnan yang menjadi salah tingkah.
"Oh..... maaf. Wa'alaikumsalam Aisya" jawab Arnan yang semakin terpesona melihat kecantikan Aisya yang semakin terpancar saat dia tersenyum.
"Kita mulai saja pembicaraan tentang perjodohan Arnan dan Aisya" pak Handoko memulai pembicaraan.
"Sebelumnya saya ingin bertanya kepada nak Arnan" tutur bunda Aida.
"Iya tante ada apa?" jawab Arnan yang sedari tadi sibuk memperhatikan Aisya.
"Panggil bunda saja, bunda ingin bertanya apakah kamu nenerima perjodohan ini?" tanya bunda Aida.
"Engh...... Aku menerima perjodohan ini bunda" jawab Arnan.
Pak Handoko dan mama Irene yang dari tadi pucat kini kembali tersenyum mendengar jawaban dari Arnan.
"Lalu bagaimana denganmu Aisya?apakah kamu menerima perjodohan ini?" tanya mama Irene.
"Aisya ingin memenuhi permintaan terakhir ayah, jadi Aisya menerima perjodohan ini"
Semua orang tersenyum bahagia mendengar perkataan Aisya, begitu juga dengan Arnan. Entah mengapa ia senang mendengar perkataan Aisya.
"Baiklah kita akan adakan pernikahan dalam satu bulan kedepan" ucap pak Handoko.
"Satu bulan pa?apa itu tidak terlalu cepat?aku dan Aisya belum mengenal satu sama lain kan pa" tukas Arnan.
"Tidak nak Arnan itu sudah lebih dari cukup untuk melakukan persiapan pernikahan" tutur bunda Aida.
"Iya bu.. lagi pula kalian bisa saling mengenal setelah kalian menikah. itu akan lebih baik dan kita akan melakukan lamaran satu minggu kedepan" ucap mama Irene penuh antusias.
"Bagaimana menurutmu Aisya?" tanya pak Handoko
"Aisya hanya menurut om, jika itu dirasa baik maka lakukan yang dirasa baik om" tutur Aisya.
"Baiklah semua sudah setuju jika pernikahan dilakukan satu bulan kedepan". tutur mama Irene.
Maaf jika membosankan, tapi jangan lupa vote dan komen ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Istriku [LENGKAP]
RomanceSebuah pernikahan yang terjadi karena sebuah perjodohan yang dilakukan kedua orang tua mereka. Namun seiring berkembangnya waktu mereka saling mencintai.