Hari Baru

47.2K 1.4K 11
                                    

Aisya bangun di sepertiga malam. Kemudian ia melihat dirinya berbantalkan lengan Arnan dan pinggangnya yang di peluk erat oleh Arnan. Ia kemudian bangun tanpa membangunkan Arnan dan berjalan menuju kearah kamar mandi.

Setelah beberapa menit didalam kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi di ketuk oleh seseorang.

"Aisya kamu di dalam?" tanya Arnan yang berdiri di depan pintu.

"Iya mas sebentar, Aisya udah selesai kok" ucap Aisya Aisya dari dalam kamar mandi.

"Cepat Aisya, aku udah nggak tahan nih"

Aisya keluar dari kamar mandi, dengan cepat Arnan masuk kekamar mandi. melihat tingkah suaminya Aisya hanya tersenyum. ia kemudian berjalan kearah almari dan mengambil mukena dan melakukan solat tahajud.

Setelah selesai Aisya kembali ke ranjang dan membaringkan tubuhnya. Kemudian tiba-tiba Aisya merasakan ada sebuah tangan kekar yang memeluknya dari belakang. Aisya membiarkannya berada dalam pelukan sang suami.

☆☆☆

Pagi hari seperti biasa Aisya akan melakukan kewajibannya. setelah tadi melakukan solat subuh berjama'ah dengan dengan Arnan. Aisya kemudian pergi kedapur sementara Arnan memilih untuk kembali tidur.

"Assalamu'alaikum bi.." ucap Aisya yang sudah berada di dapur.

"Wa'alaikumsalam non" balas bi Inah yang sudah berada di dapur dari tadi.

"Bibi tidak usah untuk memasak untuk hari ini, Aisya akan memasak hari ini. Bibi bisa pergi untuk mengerjakan tugas bibi yang lain" ucap Aisya penuh semangat.

"Baiklah non. Bibi mau bersihin halaman belakang dulu. Nanti jika non butuhin sesuatu non bisa panggil bibi" ucap bi Inah dan berlalu meninggalkan Aisya di dapur.

Aisya sedang berkutik dengan alat dapur, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.

"Selamat pagi Istriku..." ucap Arnan yang memeluk Aisya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Aisya.

"Wa'alaikum salam Raja gombalnya Aisya" ucap Aisya.

"Eh.. iya lupa  Assalamu'alaikum Istriku.  Kenapa kamu memanggilku Raja Gombal sih?" tanya Arnan bingung.

"Kan emang mas suka gombal sama Aisya. Jadi Aisya panggil mas Rajaa Gombal deh" ucap Aisya sambil tersenyum.

"Ah... malas deh. Masa aku dikatain tukang gombal..." ucap Arnan yang merajuk dan melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi meja makan.

"Ciee.... yang lagi cemberut tambah ganteng deh.." ucap Aisya yang menggoda Arnan.

"Tuh kan masih ngatain aku lagi. Dosa lo bagi seorang istri yang membuat suaminya merajuk" ucap Arnan.

"Alah... Iya deh Aisya minta maaf. Pissss" ucap Aisya sambil mengangkat kedua jarinya dan membentuk huruf "v".

"Masa mau bujuk suaminya kayak gitu. Nggak di maafin" ucap Arnan yang bertingkah seperti anak kecil.

"Iya deh terus Aisya harus ngapain?" tanya Aisya yang menghampiri Arnan dan memberikan secangkir kopi untuk Arnan.

"Nih..." ucap Arnan sambil memegang pipinya.

"Tapi........" jawab Aisya.

"Ya udah kalau nggak mau di...."

Cuup..
Belum selesai Arnan  bicara Aisya sudah mencium pipi kanan suaminya.

"Udah ah.... emangnya mas nggak mau pergi ke kantor?" ucap Aisya sambil menahan malu.

"Cieee...... yang pipinya mulai berubah jadi merah kaya tomat" ucap Arnan menggoda Aisya.

"Ish... mas ini. suka deh kalau godain Aisya kaya gini" ucap Aisya sambil memancungkan bibir ranumnya.

"Iya deh maaf, ya udah mas berangkat dulu ya..." ucap Arnan.

"Mas nggak mau sarapan dulu?" tanya Aisya.

"Nggak usah nanti mas ada meeting di kafe jadi mas sarapan di sana aja nanti"

"Ya sudah kalau begitu. Nanti siang Aisya boleh ke kantor mas kan untuk nganterin makan siang? Oh ya nanti Aisya mau pergi ke super market dulu ya" ucap Aisya.

" Oh ya tentu saja.kalau begitu Mas berangkat dulu ya...., Assalamu'alaikum" ucap Arnan dan mengulurkan tanganya.

"Wa'alaikum salam.... Hati-hati ya Raja Gombalnya Aisya." ucap Aisya yang menyambut uluran tangan Arnan dan menciumnya. Arnan kemudian mencium kening Aisya. Aisya lalu mengantarkan Arnan sampai ke halaman depan.

"Bi Inah...." panggil Aisya sambil menuju ke halaman belakang dimana bi Inah berada.

Bi Inah sedang menyapu halaman belakang rumah.
Bi inah yang mendengar langkah kaki menoleh ke belakang, benar saja Aisya sedang menuju kearahnya.

"Bi Aisya mau pergi ke supermarket dulu ya, soalnya bahan-bahan makanan di dapur sudah habis" ucap Aisya.

"Baik non" ucap bi Inah.

Aisya kemudian berjalan kearah kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi ke supermarket.

***

vote dan komennya...

Setulus Cinta Istriku [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang