Beloved Enemy-2

43 5 2
                                    

"Pak bukain gerbangnya dong gak kasian apa sama saya?" ucap sasha memohon kepada pak joko selaku satpam.

Ya,sekarang sasha sudah berada di depan gerbang sekolah,dan ternyata ia sudah terlambat limabelas menit dan gerbang sekolah sudah di tutup.

"yaelah neng balik lagi aja,ini udah siang suruh siapa telat?"ucap pak satpam kepada sasha

"yah pak gak kasihan apa sama saya,tadi tuh di jalanan macet banget pak,ini hari pertama aku MOS pak pliiiiss bukain ya pak,bapak ganteng deh." alibi sasha soalnya tadi bukan hanya macet tapi ia juga bangun kesiangan.

Tidid terdengar suara klakson mobil di belakang sana dan nampak seorang cowok keluar dari mobilnya."pak bukain dong gerbangnya" ucap cowok tersebut dengan nada memohon.

"ck ck ck kids jaman now datang ke sekolah tidak tepat waktu dan melanggar peraturan" pak satpam berdecak sambil menggelengkan kepala.

Karena penasaran dengan suara cowok tersebut ia noleh ke belakang dan matanya terbelalak kaget melihat cowok yang berada di hadapannya "eloo?" ucap keduanya serempak tanpa di beri aba-aba.

"Ngapain lo di sini?" ucap cowok tersebut dengan sinis.Ya,cowok tersebut adalah dito.

"mau belanja!! Ya mau sekolah lah gimana sih lo?"ucap sasha ketus "yang seharusnya nanya tuh gue,elo ngapain kesini?atau jangan-jangan dari tadi lo ngikutin gue ya? dan lo mau minta ganti rugi karena mobil lo rusak gara-gara gue kan? Ck tadi kan gue udah ngasih uang buat ganti rugi,elonya aja yang sok jual mahal"ucap sasha sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah muka dito.

"Eh disini tuh yang salah elo bukan gue dan elo udah nabrak mobil kesayangan gue,kenapa jadi elo yang sewot? Pokok nya gue gak mau tau entar pulang sekolah elo harus ikut gue!"ucap dito dengan nada suara meninggi.

"dih ogah,ngapain harus ikut sama lo ntar lo ngapa-ngapain gue kan berabe" ucap sasha menolak "atau jangan-jangan lo penjahat kelamin ya?" tuduh sasha sambil menunjuk ke arah wajah dito.

"wah sembarangan lo ngomong,eh asal lo tau ya gue ini orang baik-baik selain gue ganteng gue juga baik hati dan tidak sombong dan juga rajin menabung dan satu lagi gue gak tertarik sama badan lo kurus gitu kaya triplek" jelas dito berbohong jika ia mengatakan badan sasha kurus kaya triplek karena kalau ia mujinya pasti cewek tersebut bakalan berbangga hati.

"Idih pede banget lo!" ucap sasha dengan ekspresi muka yang dibuat- buat seperti orang yang ingin muntah.

"biarin yang penting ganteng" ucap dito dengan pedenya.

"Iya ganteng tapi kalau dilihat dari atas monas dan dilihatnya pake sedotan" ucap sasha merendahkan dito.

"Wah mata lo kayaknya perlu di cuci pake rinso cair deh biar kinclong dan Bisa melihat kalau gue itu ganteng,atau jangan-jangan mata lo ditaruh di dengkul ya? Oh pantesan tadi lo nabrak mobil gue" ucap dito sambil menunjukan senyum devil nya.

"KAN GUE UDAH BILANG GUE GAK SENGAJA!!!!!! LO DENGER GAK SIH HAH??" teriak sasha di hadapan dito dengan emosi yang sudah berada di ubun-ubun.

"EH KOK LO NYOL-" Priiiiiiiittt tiba-tiba ucapan dito terpotong gara-gara mendengar pak satapam yang meniup sebuah peluit berniat untuk melerai.

"Diammmm! ini tuh sekolah jangan ribut di sini,kalau mau ribut jangan di sini di ring tinju aja sekalian" teriak pak satpam melerai kedua sejoli tersebut.

Walaupun pak satpam tau bahwa dito adalah anak pemilik sekolah tersebut tapi dia sudah mendapatkan amanah dari orang tua dito bahwa ia harus memperlakukan dito seperti murid lainnya.

"Dia yang mulai pak" ucap keduanya serempak.

"yasudah karena saya ini orang yang baik hati dan berhubung kalian ini baru masuk hari pertama saya akan buka pintu gerbangnya kalian bisa masuk" ucap pak satpam pasrah.

Beloved Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang